45➡ Ikhlasnya Kesha

2K 99 2
                                    

Panasnya siang ini tak sepanas hati Kesha. Matanya terus menangkap sepasang kekasih yang tengah bercanda melewati lorong kelasnya. Ya, mereka adalah Panji dan Killa. Karna hari ini pertandingan basket memang diadakan di SMA Mulia.

Kesha mengepalkan tangannya keras hingga kukunya memutih.

Sakit.

Sangat sakit.

Karna balasan atas yang Kesha lakukan pada Panji malah seperti ini.

Panji pernah berkata, kalau ia tidak ingin menyakiti hati orang yang benar-benar ia sayang. Makanya waktu itu Panji memilih meninggalkan Kesha, karna waktu itu Panji mulai cinta pada Kesha.

Sedangkan Kesha yang berharap ditembak Panji pun hanya dapat menggigit kuku. Karna ternyata Panji hanya orang yang bisa memberi harapan semata. Tanpa mau bertanggung jawab atas ulah nya.

Dan selama ini pun Kesha telah menunggu Panji. Ia berharap kalau Panji bisa berubah dan bisa kembali padanya, karna Kesha yakin kalau Panji sebenarnya juga mencintai Kesha.

Namun, ternyata Kesha salah. Panji malah mencari gadis lain yang masih baru dihidup Panji.

Tak adil.

Takdir memang tak adil.

"Sha? Lo gapapa?" Tanya Akira, teman Kesha yang sedari tadi mengamati perubahan raut wajah Kesha saat melihat Panji datang dengan Killa.

Kesha diam. Ia menarik nafas dalam berusaha menenangkan dirinya. Ia mencoba mengikhlaskan Panji. Karna memaksakan seorang yang tidak mencintai kita itu mustahil.

"Anterin gue Ra." Ucap Kesha.

Akira mengernyit. "Kemana?"

"Nyelesaiin masalah."

💕💕💕

Killa tertawa saat Panji mulai melancarkan guyonan recehnya. Disepanjang perjalanan menuju lapangan Panji terus menerus menceritakan kejadian konyol yang ia alami disetiap tempat yang ada di Sekolahnya itu.

Mulai dari saat ia dihukum ngepel seluruh koridor kelas 10 karna malakin adek kelas. Dan sampai ia dihukum untuk membersihkan toilet siswa karena ia terlambat yang kelewatan, karna baru datang kesekolah jam 12.

Killa tertawa namun hatinya sangat miris dengan kehidupan Panji yang sangat bebas. Namun, Killa juga bangga pada Panji karna ia tidak pernah menbuat apapun yang ia sayang terluka. Termasuk ayahnya, dan juga Killa.

Killa sangat senang. Karna ia termasuk kedalam daftar orang yang Panji sayang. Dan hal itu adalah sesuatu yang selalu membuat hari-hari Killa bahagia.

"Oiya, Rara sama yang lainnya juga nonton loh." Ucap Panji yang membuat mata Killa berbinar. Karna ia akan punya teman ngobrol, tidak jenuh melihat Panji yang memainkan bola orange itu.

"Seriusan?" Tanya Killa spontan.

Panji mengangguk dan merangkul bahu Killa untuk diajak jalan lebih cepat supaya Panji tidak telat.

Namun tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama Panji dari belakang.

"PANJI." Teriak Kesha.

Panji dan Killa berhenti, kemudian mereka membalikkan badannya dan melihat Kesha dengan seorang temannya, Akira.

"Kesha?" Ucap Panji.

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang