36➡ Curhat

2.2K 99 0
                                    

Dikamar yang begitu luas untuk satu orang penghuni ini terdapat lima orang sahabat yang tengah asyik dengan kegiatan mereka masing-masing.

-Rangga tengah makan keripik sambil stalking IG Gigi Hadid.

-Bryan tengah bermain ps bermusuhan dengan Gio.

-Jojo tengah bermain gitar sambil mencari-cari nada yang pas buat lagu yang akan ia ciptakan.

-Dan Panji sang empunya kamar itu. Ia sedang duduk berpangku tangan sambil melmunkan sesuatu.

Panji mendesah berat dan melemparkan bantal dari pangkuannya secara asal. Dan sialnya ternyata bantal itu mengenai kepala Rangga yang membuat Rangga mengaduh kesakitan.

"Njing, lo kenapa sih? Sakit tau. Yaaah, komentar gue di postingan Gigi jadi typo nih gara-gara." Ucap Rangga sambil menatap nanar kearah ponselnya.

Panji tak menghiraukan ocehan Rangga. Ia malah membaringakan tubuh kekarnya disofa yang sedang ia duduki.

"Lo kemapa sih Nji? Muka lo kucel banget." Tanya Jojo sambil menaruh gitarnya.

Panji memperbaiki posisinya lagi,dan menjadi duduk. Kemudian ia mengacak kasar rambutnya.

"Gue--."

"NJIIR, GOOOOOL." Teriak Gio yang memotong ucapan Panji.

Panji menghela nafas dalam dan kembali melanjutkan bicaranya.

"Gue ta--."

"CK, KIPERNYA ANJING NIH." Teriak Bryan yang kembali memotong ucapan Panji.

Panji sudah kehilangan kesabaran, ia langsung berdiri dan menyerobot kabel dari stop kontak yang membuat PS yang dimainkan Gio dan Bryan jadi mati.

"Yah, Pan. Gue mau me--."

"Biarin, gue mau curhat nih
Hargain dong." Ucap Panji sambil merengek.

Keempat sahabatnya hanya mendegus kesal dan duduk membentuk lingkaran dengan Panji.

Panji menarik nafasnya sebentar, ia masih merasa ragu. Apakah sahabat-sahabatnya ini bisa membantu? Panji rasa tidak.

"Jadi gini." Ucap Panji sambil menghela nafas dalam. "Gue tuh." Panji menjeda lagi, karna ia bingung harus mulai pembicaraannya dari mana.

"Jadi, tadi." Ucap Panji lagi sambil berdecak.
"Ck, gue bingung mau mulai dari mana." Ucap Panji kesal.

Keempat sahabatnya rasanya ingin sekali mengarungi Panji dan membuangnya ke sungi Nil.

"Serius dong. Kita udah serius nih." Ucap Gio.

"Oke-oke. Gue tadi keceplosan nyatain perasaan gue ke Killa." Ucap Panji dengan nada sedikit cepat.

"Apa? Gila lo? Mau patah hati ditolak Killa?" Tanya Bryan tak percaya, kalau sahabatnya ini ternyata mencintai Killa beneran.

"Terus Killa gimana?" Tanya Rangga.

"Killa nggak ngerespon. Dia pergi gitu aja." Ucap Panji dengan nada lemah.

"Nji." Sekarang Jojo yang mengangkat bicara.

Panji berdeham. "Hmm."

"Lo beneran suka sama Killa?" Tanya Jojo.

Panji menautkan kedua alisnya dan bergidik. "Maybe."

"Kalo lo belum yakin, lebih lo nggak usah nembak Killa. Lo tau sendirikan, dan lo sendiri yang bilang ke kita. Kalau Killa itu trauma sama cowok emosian, dan dia belum bisa buka hati buat siapapun, meski Vino yang kalempun. Karna Killa takut dipatahin hatinya, kayak mamanya dulu." Ucap Jojo dengan nada serius.

Panji diam, ia memikirkan bagaimana terlukanya Killa saat bercerita seperti itu dulu.

"Dan lo, juga pernahkan suka sama Kesha? Tapi apa? Lo bilang lo mundur dari Kesha karna lo takut ngecewain Kesha dengan sikap lo. Dan lo takut, kalo cewek kalem kayak Kesha bisa sama kayak Mama lo? Inget Pan, Killa lebih kalem dari Kesha. Hati Killa lebih rapuh dari Kesha." Lanjut Jojo.

Panji terpaku, ia seakan tersihir oleh ucapan Jojo.

"Iya Pan. Killa itu lemah, kalo lo khilaf dan lagi kalap. Lo bisa aja nyakitin Killa dengan sikap kasar lo. Jadi gue kasihan aja sama Killa kalao dia bisa lebih trauma lagi karna lo." Sekarang Gio yang juga ikut berbicara.

"Kalau lo beneran sayang sama Killa. Lo harus yakini hati lo dulu Pan. Jangan labil, dan jangan anggap Killa kayak Zaskia yang bisa lo sakitin seenaknya." Ucap Bryan semakin memojokkan Panji.

"Beda. Killa beda sama Kesha ataupun Zaskia. Killa itu istimewa dihati gue, karna cuma dia yang bisa ngebuat api dihati gue itu terpadam karna ucapan lembutnya saat bareng gue." Ucap Panji. "Dan Kesha, dia cuma cinta monyet gue di Smp dulu. Kalau Zaskia? Dia hanya sebuah mainan buat ajang balas dendam gue pada dia, karna udah ngerebut sumber kebahagiaan gue." Ucap Panji tegas.

Jojo menghela nafas panjang, ia mengusap punggung Panji pelan.

"Gue percaya sama lo. Tapi, lo harus buktiin perkataan lo dengan cara, lo harus buat Killa kehilangan perasaan traumanya pada Lelaki yang emosian." Ucap Jojo.

Panji tersenyum tipis, karna sebenarnya ia juga belum terlalu yakin pada dirinya sendiri. Apakah ia bisa merubah sikap emosiannya itu.

Tapi, demi Killa. Panji akan berusaha untuk merubah sikapnya dan membuat trauma Killa hilang.

"Tapi Killa cemburu sama gue." Ucap Panji tiba-tiba.

"Cemburu? Karna apa?" Tanya Bryan.

"Karna Kesha tiba-tiba dateng pas gue sama Killa tadi. Dan Kesha ngomong ke Killa kalau dia itu mantan calon pacarnya gue." Ucap Panji.

Keempat sahabat Panji melongo. Segitu cintanya Kesha sampai mau mengungkapkan hal yang paling menjijikkan itu. Nggak tau malu. Untung cantik, kalo enggak, mungkin udah jadi bahan buly-bulyan mereka.

"Gue harus gimana biar Killa maafin gue?"

"Datengin Killa."

✴✴✴

Killa membaringkan tubuhnya malas dikasur kingsize kesayangannya. Entah mengapa moodnya hari ini sangat hancur. Apa karna PMS? Ah nggak mungkin, biasanya mood Killa biasa aja nggak separah ini.

Namun, tiba-tiba terlintas diotak Killa sebuah pernyataan dari Panji.

"Sorry kalo gue terlalu PD. Tapi kayaknya lo cemburu sama Kesha. Dan gue harus jelasin ke elo, Kesha itu temen gue, dan kita emang pernah deket. Tapi gue nggak pernah pacaran sama dia, meskipun dulu gue pernah ada rasa sama dia. Dan sekarang tenang aja, hati gue udah lo miliki seutuhnya. Karna hanya lo yang bisa melelehkan hati beku gue."

Apa maksud Panji berkata kalau hati Panji seutuhnya udah dimiliki Killa? Apa Panji benar-benar suka pada Killa.

Killa pusing, lebih pusing mikirin ini daripada mikirin rumus-rumus perpajakan.

Killa melirik ponselnya yang tengah berada disampingnya. Mati. Karna sedari tadi Killa mematikan ponselnya. Ia malas membuka ponselnya, karna pasti hanya sebuah pesan singkat dari Vino yang mengucapkan selamat malam. Ataupun pesan dari Panji yang bisa membuat Killa pusing lagi.

Kemudian Killa lebih memilih mandi dan berendam air hangat agar tubuhnya terasa rileks dari fikiran-fikiran anehnya ini.



*** *** ***

Vote
Comment
Follow

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang