Panji dan Heri, ayahnya tengah berjalan beriringan dikoridor rumah sakit itu. Tadi setelah ada drama kecil, Panji dan Heri memutuskan untuk menengok Zaskia dan meluruskan keadaan. Dan akhirnya mereka dapat membuka lembaran baru dikehidupan mereka. Tanpa ada rasa dendam yang menjadi penyakit hati mereka.
Dan sekarang, Panji berniat untuk mengajak Heri menengok Killa.
"Oiya, papa kok tau kalau aku ada disini?" Tanya Panji yang penasaran tentang keberadaan Heri yang datang tiba-tiba.
"Sebenarnya papa mau ngasih kejutan ke kamu. Tapi tiba-tiba papa dapat kabar kalau anak temen papa dirawat dirumah sakit. Terus dia kerumah sakit duluan dan ditinggal karna harus ngurus beberapa hal dulu. Dan papa nggak tau dimana rumah sakitnya, jadi papa kesini aja tapi ternyata nggak ketemu dia malah ketemunya kamu." Jelas Heri panjang kali lebar.
Panji menangkap sebuah hal mencurigakan dari penjelasan papanya itu.
"Jadi papa pulang sama temen papa?" Tanya Panji.
Heri mengangguk.
"Perempuan atau laki-laki?" Goda Panji pada Heri.
Sementara Heri malah terkekeh melihat sikap jahil anaknya itu.
"Cieeee. Pasti perempuan nih." Goda Panji lagi.
"Apasi kamu." Ucap Heri malu-malu. Namun tiba-tiba ponsel Heri berdering yang membuat mereka berhenti berjalan.
"Bentar papa angkat telfon dari kakek kamu dulu ya." Ucap Heri sambil menempelkan ponselnya ketelinga kanannya.
"Halo yah."
"........."
"Iya, Heri kesana. Heri mau minta restu sama papa."
"........"
"Iya pa. Heri telfon dia sekarang."
"......."
"Iya."
Tut Tut
Panji mengernyit saat mendengar kata-kata 'meminta restu'. Apa maksudnya?
Tak lama kemudian Heri kembali menempelkan ponselnya ketelinga kanannya, pertanda ia sedang menelepon seseorang.
"Halo"
"......."
"Kamu dimana?"
"......."
"Papa ngajak kita ketemu."
"......."
"Iya aku tunggu dikantor papa."
Tut tut
Panji menatap Heri dengan tatapan penuh tanya, dan maksud itu dapat ditangkap oleh Heri.
"Kamu belum harus tau. Dan maaf papa nggak bisa nemenin kamu jenguk pacar kamu, papa ada urusan. Bye." Ucap Heri sambil mengusap puncak kepala Panji lembut dan langsung meninggalkan Panji yang masih berdiri mematung.
Kemudian tanpa memikirkan hal-hal ganjil dari ayahnya, Panji langsung berjalan menuju motornya dan menjenguk sang pujaan hati, Killa.
💣💣💣
*cklek*
Panji muncul dari balik pintu dengan baju kusut, namun senyumnya terlukis indah dibibir ranumnya.
Sementara itu, Killa mengernyit saat mendapati Panji yang nampak begitu bahagia.
"Akhirnya kamu sadar juga." Ucap Panji sambil meraih sebuah kursi menuju kedekat ranjang Killa dan didudukinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pakilla
Teen FictionCover by @cupusquad COMPLETED Killa Aurela Audia adalah gadis cantik dan pintar. Tapi ia sangat benci dengan keramaian, ia juga jarang keluar dari kelasnya. Hal itu membuat Killa jarang dikenal oleh anak-anak SMA Gading. Panji Bramasta adalah cowok...