15➡Perasaan aneh

2.8K 170 7
                                    

Setelah sampai dimobilnya Zaskia. Zaskia yang nafasnya terdengar berat ditelinga Vino. Zaskia langsung mengambil beberapa pil dari tas nya. Kemudian ia mengambil air mineral dari jok belakang mobilnya.

Vino mengernyit heran. Ia bingung dengan apa yang Zaskia minum.

"Lo minum apa?" Tanya Vino penasaran.

Zaskia yang merasa nafasnya sudah teratur pun tersenyum tipis ke Vino.

"Vitamin, biar gak stres." Ucap Zaskia.

Vino hanya manggut-manggut percaya. Kemudian ia menyalakan mesin mobil Zaskia itu.

"Gue anter lo pulang." Ucap Vino.

Zaskia menggeleng. "Gak usah. Kerumah lo aja dulu." Ucap Zaskia menolak.

"Udah gapapa. Gue entar naik taksi aja dari rumah lo." Ucap Vino. Sebenarnya Vino tidak ingin melakukan hal ini. Tapi, ia merasa tak tega kalau nantinya membiarkan Zaskia menyetir sendiri mobilnya pulang. Padahal sekarang suasana hati Zaskia sedang tidak baik.

"Vin." Panggil Zaskia.

"Hmm."

"Lo sayang banget ya sama Killa?" Tanya Zaskia dengan hati yang sedikit perih.

Vino menoleh kearah Zaskia dan menatap sekilas mata Zaskia yang nampak sendu.

"Tanpa gue jawab lo juga tau." Jawab Vino. Karna semua anak SMA Gading sudah tau kalau Vino sangat mencintai Killa. Karna ia selalu mengejar Killa tanpa ada rasa ingin mundur sedikitpun meskipun Killa selalu bersikap acuh padanya.

Zaskia yang mendapatkan kenyataan itu langsung tersenyum pedih. Hatinya terasa sakit, karna cobaan hidupnya menurutnya terasa sangat berat.

"God." Batin Zaskia sesak.

⭐⭐⭐

"Pulang aja yuk. Jadi gak mood nih." Ucap Killa pada Panji.

Panji menaikkan sebelah alisnya. "What? Ogah ah. Lo gak kasihan apa? Gue udah beli tiket, lo malah ngajak pulang." Ucap Panji kesal

Killa berdecak sebal. "Gue ganti duitnya." Ucap Killa sambil hendak mengambil dompetnya dari tas nya. Namun, Panji menghalanginya.

"Gak usah. Lo kira dengan gue beli ini gue gak punya duit lagi apa?" Ketus Panji.

Killa memasang wajah kesal. "Makanya pulang aja yok." Ajak Killa sambil menarik lengan Panji.

Panji berdesis kesal. "Tapi, lo janji sama gue." Ucap Panji.

Killa mengernyitkan dahinya dan langsung melepaskan tangannya dari lengan Panji.

"Apa?"

"Kapan-kapan kita nonton, dan lo yang beli tiket." Ucap Panji sambil tersenyum.

Killa menghela nafas panjang. "Iya. Puas?" Ucap Killa dengan penuh penekanan.

Panji terkekeh dan langsung menggenggam tangan Killa. "Yuk." Ucap Panji sambil tersenyum menggoda. Bila yang diberi senyuman itu adalah gadis lain, mungkin mereka akan meleleh dan sport jantung sekarang. Namun, berbeda dengan Killa, ia malah jijik saat Panji tersenyum seperti itu padanya.

Kemudian mereka berjalan keluar dari tempat itu dan menuju keparkiran mobil Killa. Ya, mereka tadi pakai mobil Killa karna saat Panji ingin mengajak Killa naik motornya, Killa menolak dengan alasan takut ketahuan bolos.

"Gue udahan aja ya." Ucap Killa sesampainya mereka duduk didalam mobil.

Panji mengernyit. Ia tak mengerti dengan apa yang dikatakan Killa.

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang