Aku adalah orang yang paling bodoh sedunia.
Orang yang berharap akan cairnya batu saat direbus.
Banyak yang bilang kalau aku pintar dalam permainan bola basket, dan dalam beberapa pelajaranpun aku bisa menguasainya. Namun, mengapa aku paling tidak bisa kalau dalam hal MELUPAKAN.
Melupakan dia. .
Gadis yang menarik perhatianku diantara ratusan siswi yang menjadi peserta mos di sekolahku.
Ya, dia adalah Killa Aurela Audia.
Gadis yang telah kuberikan seluruh hatiku, namun ia hanya menyimpannya dibrankas tanpa ia buka setelahnya.
Dianggurkan.
Mengapa aku begitu sabar menunggu?
Karna aku pernah merasakan menyia-nyiakan orang yang setia menungguku.
Dia adalah Lala. Namanya hampir sama bukan?
Namanya memang hampir sama, namun mereka sangat berbeda.
Lala, gadis yang selalu setia menungguku sewaktu masa putih-biruku dulu. Lala selalu setia menungguku membalas perasaannya. Namun, aku terlalu bodoh. Aku telah menyia-nyiakan cinta tulusnya.
Sewaktu Smp, aku memang disuruh papa untuk tidak berpacaran terlebih dahulu. Agar aku bisa fokus terhadap sekolahku.
Aku selalu berusaha untuk tidak menghiraukam surat cinta yang teman-teman perempuanku kirimkan ke kolong mejaku.
Aku bahkan tak pernah membacanya. Membuka saja aku sangat malas. Dua hari sekali aku bersihkan surat-surat itu dari kolong mejaku.
Entah itu dari siapa saja. Aku tak peduli.
Namun, ada seorang gadis yang selalu membuatku risih. Dia selalu saja menonton disetiap pertandingan basketku.
Dia selalu duduk dibangku penonton paling depan dan membawa pom-pom sambil meneriakan namaku.
Norak.
Sangat norak.
Hingga aku tau, dia adalah Lala. Yang menurut teman-temanku, gadis pendiam, cupu, aneh, namun berbeda jika ia melihatku.
Ia nampak seperti gadis biasa yang tak punya malu sama sekali.
Aku selalu menghindarinya saat aku berpapasan dengan dia. Karna dia pasti akan memberikan aku cokelat dan secarik kertas berbentuk hati berwarna pink.
Dasar gadis aneh.
Hingga suatu saat, aku melihat dia dibully oleh teman-teman perempuannya. Eh,,ralat. Bukan teman, karna mereka tidak menganggap Lala temannya.
Lala dijambak, hingga ia jatuh tersungkur. Aku ingin menolongnya, namun aku mendapati panggilan dari ruang guru untuk segera menemui pelatih basketku ke lapangan. Akupun memilih untuk tidak ikut campur urusan mereka.
Setelah kejadian itu, Lala nampak jarang keluar dari kelas. Namun, ia selalu tak pernah absen dalam menghadiri pertandingan basketku.
Suatu hari. Aku sedang latihan basket dilapangan. Namun, tiba-tiba gadis aneh itu datang menghampiriku yang berada ditengah lapangan.
Lala membawa sekotak cokelat dengan sebuket bunga.
Tanpa aku duga. Lala dengan beraninya menembakku didepan banyak orang yang membentuk lingkaran menontoni kita.
Malu.
Aku sangat malu. Namun gadis itu nampak biasa saja.
Dan, kalian tau kan apa jawabnku atas tembakan Lala?
Jelas aku menolaknya. Aku meninggalkan Lala ditengah lapangan yang dikerumuni ratusan siswa-siswi itu. Aku mendengar, mereka menyoraki Lala.
Sebenarnya aku kasihan. Tapi, aku tak mau Lala akan bertambah berharap jika aku membantunya.
Dan setelah kejadian itu. Aku tak pernah melihat Lala. Hingga dipertandinganku yang ketiga, Lala tak menghadirinya lagi.
Kehilangan? Mungkin.
Tapi aku tak terlalu memikirkannya. Hingga suatu hari, ada seorang pria dan wanita yang mengunjungi rumahku. Mereka membawa sekotak kado. Namun, anehnya mereka nampak sedih. Dan hari itu bukan hari ulang tahunku.
Mereka menyerahkan kotakan itu padaku. Dan membawa kabar yang sangat mengejutkan untukku.
Lala meninggal.
Dia ternyata selama ini mengidap kanker tulang.
Menyesal.
Satu kata yang bisa aku rasakan.
Aku menyesal telah menghiraukannya selama ini. Telah membiarkan dia dibully habis-habisan oleh teman-temannya.
Dan saat itu juga. Aku berjanji akan menjaga perempuan, entah siapapun itu.
Dan aku juga berjaji, kalau aku akan mengikuti langkah Lala dalam berjuang mendapatkan cinta sejatiku. Entah aku akan mendapatkannya atau tidak, yang pasti perjuangan tidak akan menghianati hasil.
Dan aku yakin. Cinta sejatiku adalah Killa. Karna sejak pertama kali aku melihatnya. Aku seperti melihat Lala yang dulu.
Killa pendiam? Iya. Tapi Killa masih punya sahabat yang tidak pernah membullynya.
Dan aku akan tetap berjuang kepada Killa. Meskipun Killa selalu menganggapku sebagai kakaknya saja.
Namun, aku tak akan pernah mundur dari Killa. Sampai Killa telah menemukan orang yang tepat dalam hidupnya. Meskipun aku berharap kalau orang itu adalah aku.
🔜🔜🔜
Lebay ya? Biarin lah.
Yang penting kalian bisa tau alasannya Vino terus berjuang sama Killa.Jangan lupa vomment yak. :)
See you....
Minta saran lagu yang enak didengerin apa ya?
![](https://img.wattpad.com/cover/129355509-288-k487830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pakilla
Fiksi RemajaCover by @cupusquad COMPLETED Killa Aurela Audia adalah gadis cantik dan pintar. Tapi ia sangat benci dengan keramaian, ia juga jarang keluar dari kelasnya. Hal itu membuat Killa jarang dikenal oleh anak-anak SMA Gading. Panji Bramasta adalah cowok...