31➡ Perhatian

2.3K 111 3
                                    

Kabar tentang Zaskia dilabrak Panji beredar lebih cepat daripada kabar Zaskia melabrak Killa kemarin. Anak-anak Sma Gading dan Sma Mulia semua mengetahui itu.

Karna sewaktu Panji telah pergi dari hadapan Zaskia kemarin. Zaskia tergeletak pingsan ditempat, untung saja Ajeng dan Gisel memantau adegan mereka berdua meskipun dalam jarak agak jauh.

Dan kabarnya Zaskia masih dirawat dirumah sakit, hingga ia tidak masuk sekolah.

Killa yang mendengar kabar itupun hanya diam. Tapi sebenarnya ia bingung dengan motif apa yang dilakukan Panji hingga ia mau melabrak Zaskia demi dia.

"La, lo denger gosip--." Ucap Linda yang baru masuk kelas bebarengan dengan Elvira dan Rara.

"Udah. Nggak usah bahas, gue mau belajar. Nanti ada ulangan Geografi." Ucap Killa dan langsung membuka buku cetak tebalnya.

Sedangkan ketiga sahabat Killa hanya mengangguk dan duduk ditempatnya masing-masing.

Elvira yang memang tempat duduknya berada disebelah Killa pun mencoba untuk mencuri-curi pertanyaan pada Killa.

"La." Panggil Elvira.

"Hmm."

"Lo ada hubungan ya sama Panji?" Tanya Elvira yang membuat Killa tepaku. Ia menghentikan aktivitas membacanya.

Killa menarik nafas dalam dan kemudian menoleh sekilas ke Elvira dan menggeleng.

"Enggak."

Elvira mengangguk. Sebenarnya ia tidak yakin. Kenapa Panji rela melabrak Zaskia, kalau ia memang tidak ada apa-apa sama Killa.

💝💝💝

Seperti biasa. Killa selalu menunggu parkiran sepi untuk pulang. Ia hanya ditemani Elvira dan Rara, karna Linda sudah pulang duluan bareng Tatas, kekasihnya.

Killa hanya duduk dikursinya sambil menyumpal kedua telinganya dengan earphone yang mengalunkan lagu-lagu dari Justin Bieber.

"Eh La. Lo nggak ada curiga gitu sama Panji?" Tanya Rara kepo.

Killa menaikkan bahunya acuh.

"Panji itu perhatian lo Ra. Ngapain juga dia pake ngelabrak Zaskia demi belain lo. Dia pasti ada perasaan deh ke elo." Timpal Elvira.

Killa mendegus kesal. Kemudian ia mencopot earphone dari telinganya, karna percuma musik terus mengalun kalau masih terganggu dengan ocehan kedua sahabatnya itu.

"Gue mau balik. Parkiran udah sepi kek nya." Ucap Killa dan langsung berjalan keluar kelas.

Elvira dan Rara hanya menarik nafas dalam, karna memang kebiasan Killa seperti ini kalau ditanya tentang cowok. Apalagi kalau menyangkut perasaan.

Killa memasuki mobil berwarna pink favoritnya. Memang benar apa dugaan Killa. Parkiran memang sudah sangat sepi, hanya ada beberapa siswa yang berlalu-lalang karna ikut sebuah eskul.

Killa melajukan mobilnya santai keluar area sekolah. Namun, mata Killa menyipit saat ia mendapati ada gerombolan siswa dari sekolahnya disana.

"Panji?" Gumam Killa dengan mata melotot. Ditengah-tengah gerombolan siswa dari sekolahnya tadi ada Panji yang bersikap menantang.

"Ngapain lo kesini? Nggak terima karna kalah?" Tanya Regal menantang.

Panji tersenyum sinis. "Pendekar mah ngalah dulu kali, baru menang." Ucap Panji menantang.

Regal mulai geram dengan sikap Panji yang sok berani menuju kesekolahnya sendirian, biasanya Panji juga mengajak anak-anak basket sekolahnya untuk tawuran dengan anak-anak basket sekolah Regal atau sekolah Killa dan Vino juga. Regal hendak memukul Panji namun Bastian menahannya.

"Jangan kasar. Ini masih kawasan sekolah." Ucap Batian menenangkan Regal.

Regal menghembuskan nafas panjang untuk menahan emosinya.

"Mau nantang lo? Tapi mana anak buah lo yang cemen itu? Pada takut? Dasar cupu." Ucap Regal berusaha memancing amarah Panji. Karna biasanya Panji selalu midah dipancing bila ia diejek.

Panji hendak memukul namun tangannya terhenti karna melihat mobil yang berhenti ditengah gerbang Sma Gading itu.

Panji memilih menahan amarahnya, dan akan ia luapkan lain hari karna hari ini ia masih ada urusan dengan Killa.

Tanggan yang semula hendak kewajah Regal menjadi kepinggang regal untuk menyibakkannya agar minggir.

"Gue nggak mau berantem. Ada urusan yang lebih penting daripada kalian." Ucap Panji sinis dan berlari menuju mobil Killa.

Sedangkan Killa yang semula terpaku menatap Panjipun langsung tersadar saat Panji berlari menuju arahnya. Killa langsung menghidupkan kembali mobilnya hendak melajukannya. Namun, Killa kalah cepat karna Panji sudah berada disamping Killa dan mencabut Kunci mobil Killa yang semula tertancap.

"Balikin." Ucap Killa sambil berusaha meraih kuci mobilnya dari tangan Panji.

"Gue bakal balikin, tapi lo harus janji kalau lo mau gue ajak belajar bareng lagi." Syarat dari Panji yang membuat Killa mendegus. Karna sebenarnya ia masih malas ketemu dengan Panji saat ini, apa lagi kalau belajar bareng Panji. Ah shit.

*tin tin*

Suara klakson dari mobil yang berada dibelakang mobil Killa.

"Gimana? Ngantri tuh dibelakang." Ucap Panji sambil menyeringai.

Killa mendegus kesal, tidak ada pilihan untuk kali ini.

"Yaudah iya. Siniin." Ucap Killa yang mendapat senyuman jahil dari Panji.

Kemudian Panji menyerahkan kunci mobil Killa.

"Tunggu dirumah ya. Gue bakal kesana." Ucap Panji sambil berteriak saat mobil Killa telah melaju menjauhinya.

Panji tersenyum kegirangan. Kemudian ia berjalan menuju motornya tadi. Dan sial. Motor Panji telah dijahili oleh Regal dan teman-temannya.

Kedua ban motor Panji telah dibocor. Panji ingin sekali mengumpat sekeras-kerasnya.

"Aish. Sabar Nji, sabar. Orang sabar makin ganteng." Gumam Panji dan langsung mendorong motornya kebengkel.

Sementara tidak jauh dari tempat Panji, Regal dan teman-teman basketnya tampak menyeringai kesenangan.

"Kasih tau Vino, biar dia bisa kerumah Killa duluan." Ucap Regal sambil menyuruh Bastian mengechat Vino.

Bastianpun hanya menuruti perintah Regal.

🔜🔜🔜

Absurd banget dah.
Lagi bingung nih, tapi tetep jangan lupa vomment yak...

See you :)

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang