Killa duduk dikelasnya menunggu murid-murud di Sma Gading pulang semua. Ia hanya ditemani Elvira, karna Rara sudah pulang duluan dijemput mamanya dan Linda sudah pulang karna bareng dengan Tatas, kekasihnya.
"La, nanti gue kerumah lo ya." Ucap Elvira.
Killa mengangguk. "Iya. Entar gue ceritain semua deh. Ajak aja sekalian si Rara sama Linda."
Elvira mengangguk.
*brak.*
Suara pintu dibuka membuat Killa dan Elvira terkejut.
Nampaklah Zaskia dan sahabat-sahabatnya. Mereka menghampiri Killa yang tengah duduk dibangkunya dengan ekspresi yang sulit didefinisikan.
Killa berdiri, ia berhadapan langsung dengan Zaskia.
"Ngapain kalian? Mau cari ribut?" Tanya Killa yang sekarang sudah bernai. Karna ia sudah bosan ditindas mulu.
Zaskia berdecih.
"Dasar cewek sok cakep. Dulu aja ditembak didepan umum malah nolak, sekarang lo mau diajak jadian sama Vino. MAU LO APA? HAAH?" Ucap Zaskia dengan emosi yang meluap-luap.
"Eh lo--" Ucap Elvira, namun kedua tangannya langsung dipegang oleh Gisel dan Ajeng.
"Gue gak mau apa-apa. Gue cuma baru sadar kalo ternyata Vino itu beneran sayang sama gue. Dan lo." Ucap Killa sambil menghela nafas. "Lebih baik lo instropeksi diri aja lah. Diluar sana ada yang mencintai lo, makanya lo gak usah ngejar orang yang gak cinta sama lo." Nasihat Killa.
"Gak usah nasehatin gue. GUE BENCI SAMA LO." Ucap Zaskia marah.
*plak*
Killa menunduk, pipinya panas akibat tamparan keras dari Zaskia. Mata Killa sudah tak bisa diajak sok pemberani lagi, ia menangis.
"Lo nangis? Heh? Mana Killa yang sok berani tadi? Mana Killa yang nasehatin gue? Dasar CUPU." Ucap Zaskia sambil mendongakkan wajah Killa paksa.
"Kilaa." Ucap Elvira sambil terus memberontak.
"Diem lo." Ucap Ajeng yang semakin mengeratkan pegangannya.
"Cewek kayak lo gak pentes sama Vino. Gue yang udah ngejar-ngejar dia sejak--."
"ZASKIAA." Teriakan Vino yang memberhentikan ucapan Zaskia.
Vino langsung berlari dan memeluk tubuh Killa dihadapan Zaskia.
"Kamu gapapa?" Tanya Vino khawatir saat melihat Killa yang tengah menangis sambil memegamg pipinya.
"Vi-no." Gumam Zaskia saat melihat Vino didepannya.
Vino menatap tajam Zaskia. "Lo apa-apaan sih? Lo udah nyakitin orang yang gak salah sama lo. Mau lo apa? Haah?" Ucap Vino dengan emosi.
Zaskia bungkam.
"Gue gak suka sama lo. Gue udah bilang kan waktu itu. Dan lo tau diluar sana masih ada yang ngarepin lo. Yang cinta sama lo dengan tulus. Panji misalnya." Ucap Vino yang membuat Zaskia melotot.
"Gue gak suka sama Panji. Gue suka sama lo Vin. Gue rela putusin Panji itu demi lo Vin." Ucap Zaskia.
"Kalo gue liat ada kejadian seperti ini lagi. Gue gak bakal segan-segan buat bales ke lo." Ucap Vino dengan penuh penekanan.
"Lepasih Vira." Ucap Vino pada Ajeng dan Gisel. Kemudian mereka melepaskan Elvira.
⬇⬇⬇
Killa, Elvira dan Vino tengah duduk disebuah meja panjang taman yang berada dibelakang sekolah.
Killa masih menangis, ia menangis bukan karna pipinya yang sakit. Tapi, karena ia teringat lagi dengan adegan kekerasan yang dilakukan oleh papanya ke mamanya dulu.
"Laaa. Lo gapapa kan?" Tanya Elvira khawatir.
Killa mengangguk. "Gue gak papa kok El." Ucap Killa sambil mengelap air matanya.
"Gue cuma keinget waktu mama ngalamin kdrt dulu." Ucap Killa. Ya, semua teman-teman Killa sudah mengetahui perihal perceraian orang tuanya itu, termasuk Vino.Vino mengusap kepala Killa pelan.
"Maafin gue La. Ini semua karna rencana gue." Ucap Vino.
Killa tersenyum dan menggeleng pelan.
"Ini bukan salah lo kok. Jalanin rencana ini memang harus siap digituin sama Zaskia." Ucap Killa dengan tersenyum tipis.
"Jadi, lo masih mau jalanin rencana ini atau enggak?" Tanya Vino.
Killa mengangguk. "Masih."
"Yaudah. Pulang yuk, udah sore nih."
⬇⬇⬇
Killa memasuki rumahnya setelah ia berterima kasih pada Vino yang telah mengantarnya. Meskipun Vino naik mobilnya sendiri.
"Non Killa kok baru pulang?" Tanya Bi Etik yang melihat Killa memasuki rumahnya.
Killa tersenyum. "Abis belajar kelompok Bi." Dusta Killa.
Kemudian Killa berjalan memasuki kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya malas. Ia baru genap 2 hari berpacaran dengan Vino, meski hanya sandiwara namun cobaannya sungguh berat.
Ia mengambil ponselnya dari tasnya. Karna tadi ia mendengar ada line yang masuk.
Panji: gimana? Udah punya rencana?
Killa mendegus kesal. Dengan entengnya Panji bertanya seperti itu, ia tak tau bagaimana saja sulitnya Killa menjalani permintaan Panji itu.
Killa: lo enak ya, tinggal diam terus daper hasilnya.
Panji: daripada dipenjara, mending gitu aja kan?
Killa mendegus kesal. Gila kali ya? Mending Killa dipenjara daripada harus menjalani seperti ini.
Killa: lo gila.
Panji: gila-gila gini masih banyak tuh yang suka.
Killa melempar hpnya kebantal dengan frustasi.
"Untung ganteng, kalo kagak udah gue santet lo."
🔜🔜🔜
Vote
Comment
FollowWajib!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pakilla
Ficção AdolescenteCover by @cupusquad COMPLETED Killa Aurela Audia adalah gadis cantik dan pintar. Tapi ia sangat benci dengan keramaian, ia juga jarang keluar dari kelasnya. Hal itu membuat Killa jarang dikenal oleh anak-anak SMA Gading. Panji Bramasta adalah cowok...