"He Pan, jadi cewek yang punya mobil pink itu yang nolongin lo?" Tanya seorang cowok yang duduk di samping Panji. Ya, dia adalah Gio.
Panji yang masih terfokus melihat Killa yang membaca suratnya pun hanya membalas pertanyaan Gio dengan anggukan.
Ya, mereka duduk di warkop yang bersebrangan dengan toko buku yang Killa datangi. Karna warkop itu adalah tempat nongkrong favoritnya dan juga teman-temannya.
"Cantik loh Pan. Lo tertarik ya?" Celetuk Jojo, yang juga salah satu sahabatnya Panji.
Panji tak bergeming. Tatapan matanya masih mengarah ke Killa.
"Tapi, dia kek anak SMA Gading deh." Ucap Rangga yang disetujui oleh Bryan.
"Iya deh. Dari seragamnya mirip." Ucap Bryan.
Panji tak menghiraukan ocehan dari teman-temannya itu.
"Gue punya ide." Ucap Gio spontan yang membuat semua temannya itu menoleh ke Gio, termasuk Panji.
"Apaan?" Tanya Panji ketus.
"Gimana kalo kita manfaatin tuh cewek buat ngalahin si Vino dan geng cupunya itu?" Ucap Gio yang langsung mendapat pelototan dari Panji.
"Lo gila?" Ucap Panji sambil menjitak kepala Gio. "Masalah kita sama Vino gak ada sangkut pautnya sama tuh cewek. Jadi gak usah manfaatin atau ngapa-ngapain tuh cewek." Ucap Panji tegas.
"Lo suka sama dia?" Tanya Jojo.
Panji diam.
"Kalo lo gak suka? Ya jangan sewot dong. Ini demi kehormatan sekolah kita. Kita jadiin tuh cewek sandera kita. Biar si Vino mau datang ke Kita, agar kita bisa balas dendam tentang apa perlakuan dia ke lo waktu itu." Ucap Jojo tegas.
Panji masih tak bergeming.
"Deketin dia Pan. Cari kontaknya biar kita bisa dengan mudah jadiin dia sandera kita." Ucap Rangga yang membuat Panji bingung.
"Besok, kita harus udah bisa jadiin tuh cewek sandera kita. Karna dia tuh cantik, pasti dia famous di Sma Gading. Jadi, Vino pasti bakal nyelametin dia." Ucap Bryan.
"Tapi dia udah nolongin gue." Bela Panji.
"Kita gak bakal apa-apain dia kali. Kita cuma mau jadiin pancingan supaya si Vino mau keluar dari sarangnya." Ucap Rangga.
Panji menghela nafas panjang. Dan mengangguk.
🔴🔴🔴
Killa menatap bosan kearah pekarangan rumahnya dari jendela kamarnya. Karna rumah sebesar ini menurut Killa tak pernah hidup. Karna orang tuanya yang telah bercerai. Killa tinggal dengan mamanya, namun karna kesibukan mamanya dalam mencari uang. Ika, mamanya Killa sampai jarang sekali untuk pulang.
Hal itu membuat Killa selalu merasa kesepian. Dan rasa sepi itu, yang membuat Killa tak mau pergi kekeramaian. Karna menurutnya, meskipun ia mengunjungi tempat yang ramai seperti apapun. Killa masih tetap merasa sepi, karna hatinya memang sudah sepi dan beku semenjak perpisahan kedua orang tuanya waktu itu.
*tok tok*
"Siapa?" Tanya Killa.
"Bi Etik non. Non keluar dulu, makan ya." Ucap Bi Etik dari balik pintu.
Killa seharusnya tak usah bertanya kenapa. Karna memang yang selalu mengetuk pintunya saat jam-jam segini itu hanyalah Bi Etik, bukan orang lain.
"Bawain ke kamar aja Bi. Killa cape." Ucap Killa.
"Baik non."
Killa berjalan ke kasurnya dan duduk bersila disana. Ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Instagramnya.
Muncullah berbagai macam postingan dari following Killa dan muncul beberapa notifikasi.
Namun tangan Killa lebih memilih memencet ke tempat dm. Ada beberapa dm yang masuk, namun Killa terkejut pada satu nama, kemudian ia langsung membukanya.
PanjiBram_ follback
Killa langsung membuka akun milik Panji itu. "Beneran dia nih." Batin Killa.
Killa_la udah
PanjiBram_ bagi id line boleh dong
*deg*
"Apa? Minta id? Modus bat deh." Gumam Killa.
Killa_la gak punya.
PanjiBram_ pelit ah. Gue minta ama yang lain aja deh.
Killa terbelalak melihat balasan dari Panji. "Tapi kan yang punya id gue cuma Rara, Linda, Elvira, Vino sama mama. Terus dia mau minta ke siapa? Dia kan gak kenal sama mereka." Gumam Killa.
*kling*
Tiba-tiba ada line masuk. Killa langsung membuka pesan itu. Dan ternyata.......
Deg
"Dapet dari mana dia?" Gumam Killa saat melihat layar ponselnya.
Panji: tuh kan gue dapet
Killa seperti melihat hantu. Ia langsung melempar ponselnya ke kasur kingsizenya.
Killa: dapet dari mana lo?
Panji: ada deh.
"Ish apaan sih? Gaje banget." Gumam Killa kesal.
*tok tok*
"Masuk bi." Ucap Killa yang sudah tau kalau itu adalah bi Etik.
Bi Etik masuk kekamar Killa dengan membawa nampan putih yang berasa makanan.
"Taruh situ aja bi." Ucap Killa.
"Iya non. Jangan lupa dimakan ya." Ucap Bi Etik. Killa mengangguk dan Bi Etik langsung berjalan keluar dari kamar Killa.
*kling*
Panji: kok gak dibales.
Killa menatap layar ponselnya kesal, karna Panji telah merusak moodnya.
Killa: apasi?
Panji: jutek amat neng :D
Killa menaruh ponselnya di nakas. Kemudian ia memilih untuk memakan makanan yang dibawakan Bi Etik daripada ia harus meladeni Panji yang menyebalkan.
*kling*
Killa memutar bola matanya kesal. Ia tau kalau itu adalah line dari Panji lagi. Ia membuka notifikasi itu dengan kesal.
Panji: gak dibales lagi.
Killa: mau apasih lo?
Panji: gue mau kita besok ketemuan.
Killa tersedak saat meminum minumannya. Ia membaca pesan dari Panji yang super ngaco.
Killa: gila lo
Panji: gue gak mau tau. Yang penting besok pulang sekolah gue tunggu lo di depan sekolahan lo. Inget
🔜🔜🔜
Vote
Comment
FollowIg: dilaa_april
KAMU SEDANG MEMBACA
Pakilla
Teen FictionCover by @cupusquad COMPLETED Killa Aurela Audia adalah gadis cantik dan pintar. Tapi ia sangat benci dengan keramaian, ia juga jarang keluar dari kelasnya. Hal itu membuat Killa jarang dikenal oleh anak-anak SMA Gading. Panji Bramasta adalah cowok...