26➡ Gagal Apel

2.3K 126 2
                                    

Langit malam ini sedang tidak bersahabat pada bintang. Malam ini langit nampak kosong, dan hanya ditemani oleh rintikan tetes-tetes air hujan.

Killa mendegus kesal. Ia sudah menunggu Panji dari tadi. Padahal janji jam 7 tapi sudah jam setengah 8 Panji tak kunjung datang. Memang kebiasaan ngaret banget nih Panji.

Killa berjalan keluar dari rumahnya. Ia duduk disofa teras rumahnya. Daripada nungguin Panji yang nggak jelas, mendingan Killa nonton drama Korea dilaptop aja.

Killa hendak membuka pintu utama rumahnya. Namun, ada suara mobil yang sedang mengklakson satpam agar membuka gerbang hitam yang menjadi penjaga rumah Killa.

Mobil itu masuk kepekarangan rumah Killa. Killa menghentikan niatnya untuk masuk kedalam rumah. Ia mengira kalau itu adalah Panji.

Killa menyipitkan matanya sambil mengira-ngira siapa yang turun dari mobil sambil membawa payung abu-abu itu.

"Hai." Sapa Vino.

Ya, yang baru datang adalah Vino. Bukan Panji.

Killa tersenyum. "Ngapain?"

Vino tak menjawab, ia sibuk mengelap air dilengannya dengan telapak tangannya.

Killa seakan mengerti kode dari Vino.

"Masuk yuk." Ajak Killa.

Vino tersenyum. Ia menutup payungnya dan langsung mengikuti Killa.

"Bi Etik. Ambilin handuk ya." Teriak Killa.

Vino duduk disofa rumah itu. Killa duduk diseberang Vino.

"Hujan gini loh. Ngapain maksa kesini?" Tanya Killa.

Vino menyerahkan tuperware bertutup biru pada Killa.

"Mama masak rendang banyak. Katanya lo suka rendang. Jadi Mama nyuruh gue buat ngasih ke elo." Ucap Vino.

Killa tersenyum. Tante Risti memang terbaik lah.

"Terima kasih." Ucap Killa sambil tersenyum. "Aku masukin kedapur dulu ya." Ucap Killa kemudian ia beranjak dari duduknya sambil membawa tuperware tadi.

"Biar saya aja Non yang naruh." Ucap Bi Etik.

*tok tok*

"Gak usah Bi. Bi Etik bukain pintu aja deh, ada tamu tuh." Ucap Killa sambil berlalu meninggalkan Bi Etik.

Sementara Bi Etik langsung berjalan menghampiri Vino, tak lupa ia memberikan handuk pada Vino. Kemudian ia berjalan menuju pintu utama rumah mewah itu.

*cklek*

"Eh, Den Panji. Masuk Den." Ucap Bi Etik pada Panji. Ya, yang baru datang adalah Panji dan keempat sahabatnya. Kemudian mereka berjalan santai memasuki rumah itu. Namun, mereka langsung terdiam. Saat mata mereka bertatapan pada mata Vino.

Mereka sama-sama terkejut. Sontak Vino langsung berdiri dari duduknya.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Vino ketus.

Gio tersenyum meremehkan. "Panji mau Apel. Napa Lo?"

Panji diam, ia tak mau terlalu meladeni Vino.

"Lo--." Ucap Vino sambil menunjuk Gio namun ucapannya terpotong ucapan Killa yang baru datang.

"Eh, udah dateng Nji. Kok sama mereka?" Tanya Killa yang baru datang.

Vino membuang nafas berat sedangkan Panji berdecak sebal.

"Mereka mau ikutan belajar La." Ucap Panji.

PakillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang