Luka hasil serangan Haruka menggunakan mantra jarum-jarum cahaya, berhasil disembuhkan Mera dan Sarna dengan mudah. Mantra tingkat 4 berjenis sihir kuno, Water of Kindness, membuat kedua mermaid itu kembali fit tanpa luka.
Haruka hanya tercengang, tidak menyangka akan hal tersebut. Berniat menyudutkan lawan, sekarang malah ia yang tersudutkan.
"Hebat juga, kau bisa melukai kami sejauh itu," kata Mera.
"Oleh karena itu, kami akan membalasnya dengan bersenang-senang dalam penderitaanmu," tambah Sarna.
Haruka bergidik ketakutan, tapi ia tidak bisa mundur sekarang. Mengingat saat Erix dan Lucius membantunya ketika di Dungeon Candi Goblin, ia akan melakukan hal yang sama dan menghadapi bahaya apapun di depannya demi menyelamatkan kedua temannya itu. Ia ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia bukanlah beban ataupun orang lemah yang bersembunyi di bayangan orang hebat.
Mera dan Sarna saling mendekat, lalu mereka menyatukan kedua lira mereka. Terciptalah satu lira tunggal dengan empat belas senar. Di bagian atas lira, terdapat semacam mahkota emas. Bola kristal berwarna biru agak gelap menghiasi mahkota tersebut. Haruka dapat merasakan energi sihir yang cukup besar pada bola kristal itu.
Mermaid bersaudari mulai memainkan lira tersebut bersamaan. Dentingan alunan lira menciptakan irama nada kengerian. Secara perlahan, kristal biru mulai bersinar. Semakin lama kedua mermaid itu memainkan lira mereka, semakin terang pancaran kristal biru tersebut. Bahkan sinarnya dapat menyinari seluruh ruangan.
"Summon : Alqadon!" seru kedua mermaid itu serentak.
Ini adalah sihir pemanggilan. Seperti namanya, sihir ini khusus untuk memanggil monster tertentu dan menjadikannya sekutu atau bawahan si pemanggil. Lira itu adalah item untuk memanggil monster yang tersimpan di dalamnya.
Air danau mulai bersinar. Di waktu bersamaan, tanah sedikit bergetar. Dari dalam danau, keluar semburan air dan mengangkat kedua mermaid itu. Sesosok monster keluar setelahnya. Monster laut besar yang memiliki tanduk panjang seperti unicorn. Mera dan Sarna duduk di atas tubuh monster ini. Dari bentuk fisik dan tanduk di kepalanya, monster itu adalah narwhal.
Narwhal adalah salah satu jenis paus langka yang hanya hidup di seluruh parairan kutup utara, tepatnya di Samudra Arktik. Tanduk narwhal yang misterius seperti tanduk unicoran ternyata adalah sebuah gigi, seperti halnya gading pada gajah. Hanya narwhal jantan yang memiliki tanduk ini, sedangkan betina tidak.
Namun, narwhal yang Haruka hadapi sekarang benar-benar berbeda dari yang ada di Samudra Arktik. Tubuh narwhal yang ini jauh lebih besar dengan sisik berwarna biru gelap. Tanduknya tidak hanya satu, tapi tiga yang tersusun dalam segitiga sama sisi. Ia juga memiliki janggut putih yang panjang seperti janggut kakek tua. Kaki monster itu berupa sirip, persis seperti ikan mudskipper.
Di tubuhnya, terdapat coretan simbol aneh dan unik berwarna putih, diduga itu adalah tulisan Rune. Narwhal yang ini jelas-jelas lebih keren. Tapi, sekarang narwhal itu berada di sisi mermaid bersaudari, Mera dan Sarna. Yang artinya, narwhal keren itu adalah musuh Haruka.
Sepertinya kedua mermaid itu serius akan menyiksa Haruka dan bersenang-senang dengan penderitaan itu. Mereka akan mempermainkan musuhnya sebelum mereka membunuhnya.
"Alqadon! Serang dia!!" seru Mera menunjuk Haruka.
________________________
Lanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasy~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...