9 Hari
Part 4
Sosok figur raja langit melesat di udara, membelah deru angin dengan santainya. Sayap yang lebar mengepak gagah, menghempas udara untuk menstabilkan posisi terbangnya. Sesekali ia menjerit, memberikan informasi pada dunia akan eksistensinya.
Griffon terbang sangat cepat, memberikan hentakan udara pada tubuh penunggangnya. Tapi, Erix dan Haruka tidak masalah akan hal itu, justru mereka jadikan pengalam luar biasa yang tidak akan dilupakan.
Walaupun disebut terbang, Griffon terlihat seperti sedang berlari sambil mengepakkan sayap. Ia menghentakkan kaki seakan berlari di daratan. Mungkin ini adalah kemampuan seekor griffin. Udara merupakan pijakan kaki lain selain tanah.
Erix mengendalikan Griffon untuk terbang tidak terlalu tinggi. Cukup untuk melihat kejadian apa pun di bawah mereka. Dan beberapa kelompok burung segera pergi setelah melihat mahluk yang dikategorikan sebagai Raja Langin itu. Mungkin mereka takut dimangsa oleh Griffon.
Tak berapa lama, mata tajam Griffon menangkap sesuatu di bawah. Ia segera berhenti di udara dan memberitahukan apa yang ia lihat pada Erix dan Haruka.
"Erix, Itu!" tunjuk Haruka yang menyadari isyarat dari Griffon.
Dari tempat yang ditunjuk oleh Haruka, Erix melihat seekor kadal seukuran manusia yang berjalan dengan kedua kakinya sambil memegang tombak. "Uwaaah, itu Lizardman!"
"Tapi, sepertinya ada yang aneh pada Lizardman itu," kata Haruka.
"Maksudmu?"
"Dia telanjang."
"Ha? Lizardman merupakan salah satu suku dari ras werebeast, 'kan? Apa salahnya? Ini kan hak berekspresi," saut Erix.
"Hak berekspresi apa maksudmu? Dia telanjang, di zaman sekarang, mau dia dari ras apa pun, pakaian adalah prioritas utama. Bahkan werebeast sekalipun akan malu berjalan tanpa sehelai pakaian. Dan juga, cara dia berjalan sangat berbeda dengan Lizardman yang pernah aku temui. Dia bungkuk. Sedangkan Lizardman tidak pernah membungkukkan tubuhnya."
"Mungkin yang ini sudah tua, sehingga kepalanya mulai tidak beres," tebak Erix ngasal.
"Tapi, kenapa dia membawa senjata?"
"Tentu saja untuk melindungi diri, ini kan hutan."
"Aku tahu, tapi ...." apa yang dikatakan Erix benar. Namun, tetap saja bagi Haruka ada sesuatu yang janggal pada Lizardman itu.
"Dari pada tebak-tebakan terus, kita hampiri saja dia." Dengan sedikit tarikan ringan dari kekang, Griffon segera turun mendarat tak berapa langkah dari Lizardman tadi. Erix segera turun dari tubuh berbulu itu dan menghampiri Lizardman tersebut. "Oooy, Lizardman yang di sana. Sedang apa kau di sini? Dan juga, kenapa kau telanjang?"
Saat melihat dua orang asing dan mahluk misterius di depannya datang tiba-tiba, Lizardman itu meraung-raung tanpa sebab. Dia berkoar-koar sambil berdesis.
Terlihat jelas kalau ia tampak marah. Mengerang mengeluarkan suara aneh dari tenggorokannya. Suara nyaring seperti campuran suara beberapa burung yang bersuara serak.
Erix dan Haruka sangat kebingungan dengan tingkah Lizardman itu. Tapi walau sekilas, Erix cukup mengenali suara serak tersebut. Ia mencoba mengenang kembali dalam ingatannya mengenai suara aneh Lizardman itu. Suara yang cukup akrab di telinganya.
Hingga sebuah kenangan kecil muncul dikepalanya. Sepercik ingatan di mana ia saat masih kecil sedang menonton film tengah malam. Film yang Erix tanton waktu itu mengeluarkan suara yang sama dengan Lizardman di depannya. Dan suara itu adalah dari hewan purba yang cukup terkenal. Dari kenangan kecil itu, Erix bisa menyimpulkan bahwa Lizardman di hadapan mereka adalah jenis kadal purba.
"Raptor! Haruka, jangan turun dari punggung Griffon!" suruh Erix tergesa-gesa.
________________________
Lanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasy~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...