Tubuh terhempas ke tanah dan jatuh terjerembab. Erix ingat betul bahwa mereka masuk ke lubang dari atas ke bawah namun, saat di dalam dungeon mereka ke luar dari samping. Dan itu membuat perut Erix sedikit mual karena pusing.
Terlepas dari apa yang ia rasakan, telinganya mendengar suara deru pasukan dan suara teriakan parau. Dalam posisi terkapar itu, Erix melihat sekelilingnya. Apa yang dikatakan Pangeran Richard terbukti benar, mereka langsung disergap setiba di dalam dungeon. Dan semua shensin bintang empat itu tampak sedang bertarung dengan pasukan raptor.
"Hancurkan mereka!!" seru Lubis memimpin serangan.
Semua shensin yang ada sudah tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada perseteruan antar ras atau antar party untuk saat ini karena mereka sibuk manghancurkan musuh. Walau bertarung sendiri-sendiri, tapi tujuan mereka tetap sama.
Seorang laki-laki dark elf meluncurkan panah api dari busur eksotis miliknya. Salin dia, dari arah belakang, seorang wanita dark elf penyihir menyerang dengan puluhan tombak es dan menghantam beberapa raptor. Sedangkan di garis depan, anggota Swinder Party yang terdiri dari manusia berzirah dan anggota Mjlonir Party yang terdiri dwarf bersenjata kepak besar, menyerang dengan brutal. Tidak ada satupun raptor yang terlewatkan oleh mereka.
Tidak hanya itu. Dari udara, Griffon menerkam lawannya dengan cepat. Memenggal kepala raptor di udara dan terus mengulangi hal yang sama. Terkadang juga Griffon mengeluarkan sihir angin miliknya, menerbangkan raptor-raptor itu ke udara dan Kepala Desa Hirlik menghabisi mereka dengan crossbow miliknya.
Selain Griffon dan Kepala Desa Hirlik, ada juga shensin yang bertarung lewat udara. Dia adalah werebest Suku Falkon. Ia terbang dengan cepat dan menyerang raptor-raptor itu dengan pedangnya.
Erix masih terperangah. Bukan tak bisa bergerak karena takut, tapi lebih seperti terpukau. Yang ia lihat sekarang seperti hasil rekayasa gambar tiga dimensi atau fisual game RPG. Berada di tengah-tengah pertempuran, melihat berbagai serangan sihir dahsyat menghancurkan. Erix menikmati tontonan itu dengan bibir sumringah. Ledakan dari hentakan kapak dwarf dan meluncurnya puluhan panah api, benar-benar terasa seperti fantasi. Sampai seseorang menepuk pundaknya dan menghancurkan lamunanya.
"Tuan, Anda tidak apa-apa?" Lucius tiba-tiba muncul dan mengangkat tubuh tuannya.
"Aku tidak apa-apa. Bantu yang lain," kata Erix. Lucius segera melesat menolong Selina dan Yuhka yang diserang sekelompok raptor.
Sedangkan Erix, ia segera menghampiri Haruka dan wanita dark elf yang tampak terpojok.
"Haruka, kau fokus dalam pertahanan dan mantra penyembuhan!" seru Erix kepada Haruka. Ia segera melesat dan menebas beberapa raptor dengan katananya.
"Baik!" Haruka segera mencari tempat strategis supaya setiap orang terjangkau dalam area mantranya.
"Aku tidak butuh pertolonganmu!"
_________________________
Kelanjutanya bisa baca di bukunya ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasy~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...