Erix masih tercengang, tidak menyangka selama ini ia hidup bersama seorang Putri kaisar.
Jelas ini bukan bercanda. Dilihat dari manapun, ketiga prajurit yang tunduk itu tidak sedang main-main.
"Erix, kau masih sadar? Mulutmu terbuka terlalu lebar," kata Yura.
"Ini mengejutkan HOY!" saut Erix kesal. Namun setelah itu, otaknya mengingatkan hal buruk yang sempat ia lakukan pada Haruka. Segera ia tunduk dihadapan Putri kaisar tersebut. "Putri, maafkan aku yang sudah merusak taman bungamu, saat itu aku tidak sengaja."
Erix pernah tidak sengaja terjatuh di taman bunga yang baru ditanam Haruka, dan Erix berdiam diri dengan hal itu sampai sekarang.
"Jadi itu ulahmu!" seru Haruka.
"Maafkan aku. Aku tidak mau dihukum mati," ratap Erix sedikit gemetar.
Disaat Erix sibuk dengan permohonan maafnya, ketiga prajurit membuka gerbang kota.
"Ayo," ajak Haruka pada teman-teman yang lain, ia tidak memperdulikan apa yang dilakukan Erix.
Mereka kembali naik kereta kuda. Sekarang, Master Marlin yang duduk di bangku kusir dan mulai menjalankan karavan. Menggantikan Yura yang saat ini posisinya bukan lagi shensin biasa, dia adalah bangsawan kekaisaran.
Erix duduk dibawah. Melihat hal ini, Tatsumi ikut duduk di bawah. Disusul Selina, Yuhka dan Dera.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Yura.
"Hamba tidak pantas duduk disebelah Tuan Putri," kata Erix.
Tias menepok jidadnya.
"Hamba katanya," ujar Nella sambil menahan tawanya.
"Dan kalian mengikuti kebodohan Erix ini?" tanya Yura pada teman-temannya yang lain.
Ketiga orang itu saling pandang. Dan mereka kembali berdiri dan duduk di kursi. Selina segera mengangkat Dera untuk duduk di sebelahnya. Tidak ingin kekonyolan Erix tertuang pada gadis manis itu.
"Tapi ini benar-benar mengagetkan," kata Selina. "Putri Kaisar, wow. Aku masih gemetar."
"Hey kalian, sopanlah. Nanti kalian dihukum pancung," kata Erix.
Tuas tidak mampu lagi menahan tawanya, ledakan cekikikan menggema di dalam kereta. "Ada apa dengan leader kalian ini? Apa dia bodoh?" katanya.
"Sudahlah Erix, perlakukan aku seperti biasanya saja," kata Haruka.
"Baiklah jika kau maunya begitu," Erix beranjak dan duduk dikursi di sebrang Haruka.
Diam.
Tidak ada suara.
*****
Cerita selanjutnya bisa dibaca dalam bntuk buku cetak ^^
Bisa didapat di Shopee dan Tokopedia
https://shopee.co.id/product/36638539/21753181932?smtt=0.36639923-1665291745.9
https://tokopedia.link/gs3WkYPCYtb_________________________________________
Alola, every one...., apa kabar?
Jika kalian menemukan sebuah kesalahan yang disengaja maupun tidak, silahkan komentar di kolom komentar, terima kasih
See you next time, bye...^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasy~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...