Pertarungan antar saudara kembali hadir. Dua anak dari keluarga Bangsawan Slavius memasuki arena. Selina Lequana du Slavius di sudut kiri dan Archon Barnabas du Slavius di sudut kanan. Mereka sama-sama membawa pedang dengan simbol keluarga mereka, Slavius.
Archon yang tampil percaya diri memandang remeh adik bungsunya itu. Sedangkan Selina tertap telihat biasa, ia tampak sangat serius dengan tekadnya sekarang. Walaupun ia didiskriminasi oleh kakaknya itu, ia akan berusa untuk mengalahkannya.
"Aku harap kau ingat dengan apa yang kita janjikan waktu itu, Selina," kata Archon.
"Tentu saja aku ingat. Karena itulah aku tidak akan kalah darimu," sahut Selina menantang, ia mengancungkan pedangnya ke arah Archon.
"Cih, mendidik adik bodoh sepertimu, itu sangat merepatkan."
Gong tanda mulainya pertandingan telah bergema. Archon yang sejak awal bernafsu ingin mengalahkan lawannya, melesat maju dengan cepat menghantam Selina. Pedang Slavius-nya menghujam ganas, akan menusuk lawannya. Selina meloncat menghindar ke samping.
Selina tidak diam saja, ia mengeluarkan pedangnya lalu mengalirkan tenaga kepada pedang tersebut. "Tebasan Bulan Sabit!"
Wanita itu menebas udara di depannya beberapa kali dan memunculkan sinar tebasan. Semua sinar tebasan tadi meluncur menyerang Archon. Dengan cepat, kesatria gagah itu menepis semua serang lawannya. Tapi dari sela-sela serangan itu, Selina meluncur dan menghantam Archon. Tebasan keras ia kerahkan untuk menakhlukkan kakaknya itu. Kejelian mata Archon sangat hebat. Ia bisa melihat apa yang di rencahakan Selina dan menahan serangan tersebut.
Terjadi benturan keras dari kedua pedang Salvius. Gelombang hantaman membuat udara di sekitarnya menghempas jauh. Selina dan Archon saling menyerang dengan tehnik pedang mereka masing-masing. Dentingan demi dentingan terdengar nyaring dari benturan kedua pedang mereka.
Selina kembali mengalirkan tenaganya ke pedangnya membuat pedang itu sedikit bersinar lalu ia ayunkan pedang tersubut ke arah Archon dengan keras. Archon menahan serangan itu dengan pedangnya.
Sebuah dentuman hebat kembali muncul. Namun kali ini, dentuman itu menekan ke arah Archon menyebakan tubuh laki-laki itu sedikit terpundur.
Kekuatan fisik Archon sangat besar. Meski tersudutkan, ia mencoba mendorong balik tekanan lawannya. Dengan hentakan keras dari tubuhnya, ia mendorong kuat Selina membuat adik bungsunya itu terpundur dan terlempar.
Sebelum Selina menyentuh tanah, Archon meluncur dan menyerang wanita itu dengan keras. Pedangnya berayun dari bawah ke atas. Saking kerasnya serangan Archon saat Selina menahan serangan itu, pedangnya terangkan ke atas. Dan dalam kesempatan itu, Archon menerjang keras tubuh Selina.
Selina terpental dan berguling-guling hingga terjerembab di tanah. Di waktu yang sama, Patung Perantara Selina retak.
________________________
Lanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasi~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...