Laki-laki yang tangannya pernah di potong Erix, maju paling depan. Dengan pedangnya, ia menebas Erix dengan keras tepat ke arah leher. Dan dalam kedipan mata, sebuah kepala melayang di udara.
"Tuan Ulgel!" seru salah seorang anggota meneriaki nama laki-laki tersebut.
Erix mengibaskan katananya untuk mambersihkan darah yang mengalir.
"Aneh. Seharusnya kepalanya kembali menyatu ke lehernya. Tapi kenapa tidak terjadi apa pun. Waktu itu, aku ingat betul kalau tangannya kembali tersambung," ujar Erix sambil menusuk-nusuk kepala laki-laki yang tergeletak dengan katananya.
"Jangan diam saja! Bunuh dia!" seru salah satu kaki tangan Zanon yang lain.
Bergegas semua orang di sana berkomat-kamit merapalkan mantra sihir mereka, lalu melempar ratusan bola-bola kegelap dengan cepat.
Dengan kecepatan yang luar biasa, yang melebihi akal manusia, Erix berhasil menghindari semua serangan itu. Bola-bola kegelapan mengahantam pemakaman dan meledak, membongkar beberapa kuburan sekaligus.
Sambil menghindar, Erix berhasil memenggal tiga kepala yang lengah. Beberapa tetes darah segar terciprat di wajahnya dan aromanya tercium sangat menyengat.
Erix tersenyum lalu tertawa seperti orang gila. "Sepertinya, di sini aku bisa membuka diriku yang lain dengan bebas."
"Kurang ajar!" Tiga orang yang menjadi bawahan Zanon maju menyerang. Satu maju dengan tangan kosong, yang satu lagi bersenjatakan pedang, dan yang terakhir adalah penyihir.
Sebuah pukulan keras melesat maju mengahmpiri Erix, dengan cepat pemuda itu menghindar. Tapi ayunan pedang meluncur lurus ke arahnya dari sisi yang lain, Erix menepis serangan itu dengan katananya.
Dalam kondisi terjepit itu, sebuah bola api melesat mendekatinya. Erix menunduk menghindari bola sihir itu. Tapi dari sampingnya, sebuah tendangan menghantam tubuhnya dengan keras dan Erix terperosok karenanya.
Tidak sampai di situ, pedang berayun ke arah Erix bersiap akan memenggalnya. Dengan cepat Erix berguling untung menghindar dan dengan cepat kembali berdir lalu melesat dengan kecepatan luar biasa ke arah penyihir. Dalam hitungan detik, ia menewaskan laki-laki penyihir dengan menyarungkan katananya ke jantung orang itu.
"Kenapa dia bisa secepat itu," kata laki-laki dari deretan kelompok. Orang-orang itu hanya menonton saat Erix sedang dikroyok.
"Jangan hanya menonton. Lakukan sesuatu!" seru bawahan Zanon yang bersenjatakan pedang.
"Baik, Tuan Djizel."
*****
Cerita selanjutnya bisa dibaca dalam bntuk buku cetak ^^
Bisa didapat di Shopee dan Tokopedia
https://shopee.co.id/product/36638539/21753181932?smtt=0.36639923-1665291745.9
https://tokopedia.link/gs3WkYPCYtb
___________________________________
Alola, apa kabar, sory lama
Silahkan dikomentari capter hari ini
See you next time, bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasía~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...