19 : Wanita Dalam Kelambu

2.2K 250 86
                                    

Cakaran keras menghantam Lucius membuat pemuda itu terpental menghantam dinding ruangan. Pemuda itu tergeletak di sana dan tak lagi bergerak.

"Lucius! Sial!!!" seru Lucas tercengang.

"Lucas, lindungi aku!" seru Darlant. Pendeta itu merentangkan tangan kanannya ke arah Lucius. Dari telapak tangannya, muncul bola cahaya berwarna hijau muda dan melesat ke arah Lucius.

Di waktu bersamaan, Lucas melesat menghampiri High-Ghoul dan mencoba menembakkan bola energi. Perisai gelembung muncul dan menepis serangan tersebut tapi, bukan itu yang ia incar. Lucas melesat ke sisi kanan dan menciptakan pisau cahaya di tangan kanannya dengan cepat. Ia kembali melesat dan memotong gelembung itu dengan pisau cahaya tersebut.

"Terima ini! Ingirdum!" Tangan Lucas yang terbalut cahaya suci yang berbentuk runcing ia ayunkan dan menghantam gelembung elastis. Tapi, pisau cahaya Lucas patah seketika. Pemuda itu tercengang dengan kerasnya perisai tersebut.

High-Ghoul segera menepak Lucas dengan tangan kirinya yang bercakar. Beruntungnya, pendeta itu memiliki reflek yang bagus. Ia menunduk untuk menghindari serangan tersebut. "Hampir saja," gumamnya.

Dalrant berhasil dengan bagiannya. Ia memulihkan Lucius dari jauh sehingga pemuda itu kembali bangkit dan siap untuk ronde selanjutnya.

High-Ghoul masih terfokus pada Lucas, Lucius menggunakan kesempatan ini untuk menyerang. Ia segera melempar pisau hitamnya. Pisau itumeluncur lurus dan menancap di kaki ghoul tersebut. Lucius, Lucas dan Dalrant terkejut seketika.

Perisai gelembung tidak menahan laju serangan tersebut. Sisi perisai gelembung itu pun tidak jebol atau hancur, seakan pisau Lucius menembus gelembung itu.

Tanda tanya besar muncul di kepala ketiga pemuda itu diantara jeritan High-Ghoul. Makhluk menjijikkan itu meraung keras menahan sakit luar biasa di kakinya. Di daerah tusukan, daging pada kakinya membusuk. Nanah bercampur darah keluar dari sela-sela pisau. Mingkin ini karena efek dari Air Suci. Cepat-cepat High-Ghoul mencabut pisau itu dari kakinya. Lalu ia meraung marah.

"Lucius, bagaimana kau melakukannya?" tanya Lucas menggebu.

"Aku tidak tahu, itu terjadi begitu saja," jawab Lucius, wajah Lucas tampak kecewa dengan jawaban tersebut.

Keanehan ini membuat Lucius mengerahkan seluruh neuron pada otaknya, mencoba menemukan alasan bagaimana pisau itu berhasil menembus pertahan yang sejak tadi sangat merepotkan. Ia memfokuskan otaknya untuk berfikir keras. Ia mengingat-ingat kembali apa yang ia lihat dan apa yang ia lakukan, mengumpulkan data yang ada. Hingga ia menyadari satu hal.

Lucius berdiri lemas membuang wajah seriusnya, lalu tertawa terbahak-bahak. Tidak tahu apa yang lucu, namun Lucius tertawa seakan ada pertunjukan lawak di depannya. Lucas dan Dalrant terperangah memperhatikan pemuda itu.

"Betapa bodohnya kita, hihihi ... hahaha, bodoh, benar-benar bodoh. Bagamana bisa kita tidak menyadarinya," ucapnya.
Lucas dan Dalrant saling pandang tak mengerti. Mungkin serangan High-Ghoul barusan membuat otak teman mereka itu sedikit bergeser.

Lucius menghela nafas panjang menghentikan tawanya, lalu ia mengeluarkan pistol dari balik bajunya dan mencondongkan ke arah High-Ghoul yang sejak tadi meraung-raung marah.

DOOR!!


___________________________


Kelanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^

Kelanjutannya bisa dibaca di buku ya ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang