Seluruh shensin telah siap dengan sejata mereka. Semuanya berjalan dengan tenang dan penuh keheningan. Kecuali tiga anggota dari Swinder Party. Mereka malah tertawa dan bercanda sambil menebas semak belukar yang menghalangi jalan. Walaupun salah satu anggotanya menyuruh mereka untuk lebih tenang, tapi ketiga anggota yang lain tidak memperdulikannya sama sekali.
Ketiga anggota Swinder Party itu tampak tidak perduli apa pun sama sekali. Mereka menjelajah dengan cara mereka yang tampak seperti permainan anak kecil.
Anggota party lain tidak terlalu suka dengan cara mereka. Terutama anggota Lith Mor Party yang semua anggotanya adalah dark elf. Meski mereka sedikit berbeda dengan elf, namun mereka tetap menghormati hutan. Wanita elf yang agak sombong mencoba akan menegur anggota Swinder Party namun, laki-laki dark elf yang kemungkinan leader party itu menahan niat temannya itu.
Erix tampak tidak perduli dengan apa yang terjadi di barisan terdepan. Meski ia tahu keberisikan yang terdengar di sana. Ia sendiri pun sibuk menyaksikan sekitarnya, menatap setiap semak yang mereka lewati. Menurut pengalamannya yang sering menonton film dinosaurus, raptor termasuk dinosaurus cerdas yang selalu muncul dari belik semak. Mengagetkan mangsanya dan langsung menerkam.
Bayangan ketegangan dari film dinosaurus tersebut muncul dalam benak, manambah rasa takut pada diri pemuda itu. Erix bertekat dalam hati, apapun yang muncul di balik semak, akan langsung ia tebas. Hingga, sesuatu yang lain pada dirinya mencoba mengacaukan suasana.
"Lucius," bisik Erix, "Aku ke belakang sebentar. Udah gak tahan, nih."
"Baik, Tuan. Aku akan menunggumu," jawab Luicus.
Erix menyingkir dari barisan. Masuk ke semak-semak agak jauh dari kawanan. Lucius pun berhenti melangkah dan bersandar di pohon tak jauh dari Erix menuntaskan tugas sucinya.
Setelah menemukan tempat yang pas dan nyaman, Erix segera beraksi dengan resleting celananya
"Buang air kecil disaat seperti ini memang bikin kacau," gumamnya.
Namun, diantara air yang mengalir dengan derasnya, mata Erix menangkap sebuah cahaya kuning di kejauhan. Satu titik cahaya yang makin lama makin membesar. Meski hari masih siang, cahaya itu tampak jelas diantara bayangan tumpukan daun-daun semak.
Setelah ia menyelesaikan tugasnya dengan sukses, dan menyimpannya kembali ke balik celananya, Erix mengecek cahaya apa gerangan di sana. Menyingkirkan daun pakis besar untuk memoperjelas penglihatan.
Tiba-tiba, titik cahaya kuning tadi bertambah menjadi sepasang mata lalu cahaya itu melebar dan mendekat, dan menyeruak keluar kepala seekor raptor bersenjatakan tombak. Menerkam Erix yang terkaget bukan kepalang.
Di sisi lain. Diantara gerombolan shensin, telinga werebest kelinci raksasa menangkap getaran suaran. Kecil tapi ada.
"Semuanya, tenang! Aku mendengar suara langkah kaki," kata Suku Lepus tersebut. "Ada banyak langkah kaki." Telinga kelinci raksasanya bergerak mencari sumber suara tersebut.
Mendengar peringatan ini, seluruh shensin mendekat satu sama lain. Mereka tampak waspada dengan semak atau rumput-rumput tinggi di sekitar mereka. Kalau-kalau ada raptor yang menyerang dari sana.
"Kita telah terkepung," tambah Suku Kobold, telinga anjingnya juga bergerak-gerak manangkap banyak suara.
Swinder Party tidak ikut merapat. Mereka malah berteriak menantang makhluk apa pun yang mengintai mereka.
"OI! KELUAR BRENGSEK!!" kata anggota yang berzirah merah.
"KELUAR! HADAPI KAMI SECARA LANGSUNG!!" tambah anggota yang berzirah full plate warna hitam.
_________________________
Kelanjutanya bisa baca di bukunya ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasía~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...