Mak lampir dan Grandong pergi dengan lubang hitam yang mereka panggil.
Sekarang, Singa Namea kembali melayani semua lawannya. Tubuhnya dibalut dengan aura hitam yang pekat, mengitari tubuhnya seperti badai kegelapan.
Erix dan teman-temannya mulai bersiaga, melindungi punggung sesama mereka. Karena saat ini, mereka dikepung ratusan hewan buas.
"Sial! kenapa situasinya memburuk seperti ini," seru Tydeus.
"Erix, bagaimana ini?" tenya Yuhka.
"Aku tidak tahu," jawab Erix apa adanya. "Master Marlin?"
"Maaf, Tuan, mana-ku menipis. Aku harus bermeditasi sebentar untuk memulihkan mana-ku. Maaf," kata Marlin, ia tampak kecewa karena tidak bisa memenuhi keinginan tuannya.
Mengingat pertarungannya dengan Sariel begitu berat, wajar bagi Erix untuk memahami.
"SEPERTINYA, AKU BISA PUAS MENGAMUK," kata Shin.
*****
Cerita selanjutnya bisa dibaca dalam bentuk buku cetak.
___________________________________
Tunggu capter selanjutnya ya, bye....^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow
Fantasy~Tamat~ CAPTER 1~46 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow : Datangnya Sang Pahlawan] CAPTER 46~94 SUDAH TERBIT [Dungeoh Hallow II : Pemuja Iblis] CAPTER 95 ~ 145 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallow III : Kerajaan Albion] CAPTER 146 ~ 180 SUDAH TERBIT [Dungeon Hallo...