50 : Mikazuki Blacksmith

1.8K 188 15
                                    

13:20 Siang

Tujuan Erix dan Lucius kali ini adalah toko senjata tempat di mana Haruka membeli senjata untuk dua pemuda itu di perjalanan pertama mereka. Jarakanya cukup jauh dari toko alat sihir Tom Davis, sekitar dua kilo meter.

Bersambil jalan-jalan, Erix dan Lucius melangkahkan kaki mereka menuju toko senjata tersebut. Penghiasan kota sepertinya berjalan dengan baik. Ornament dan hiasan tertata dengan baik dan sempurna. Beberapa orang bahkan sudah tidak sabar menunggu malam sehingga bisa menikmati keindahan kota mereka.

Setelah satu jam perjalanan dengan santai, mereka tiba di depan toko dengan papan nama bertulisakan aksara Jepang, Mikazuki no Kajiya (Mikazuki Blacksmith).

Di Kerajaan Ardesdale, hanya pengrajin senjata Mikazuki Blacksmith yang membuat katana. Sehingga katana di kerajaan itu terlihat unik. Pemilik Mikazuki Blacksmith sendiri merupakan penduduk asli Kekaisaran Sakura yang datang ke Ardesdale untuk mengadu nasib.

Erix dan Lucius segera masuk ke toko tersebut. Di dalam, mereka disambut oleh seorang laki-laki muda, mungkin seumuran dengan Erix. Jika tidak salah, ia adalah cucu dari pemilik toko tersebut, bernama Tatsumi.

"Di mana kakek penjaga toko?" tanya Erix, lalu ia mengeluarkan katananya. "Aku ingin bertemu dengannya, mengenai katana ini."

Tatsumi masuk ke rumahnya dan kembali keluar bersama kakek penjaga toko.

Erix mulai memprotes. Katana yang ia pegang selalu memunculkan hal-hal aneh ke pikirannya. Sesuatu seperti ingatan seseorang yang entah dari mana datangnya, langsung masuk ke pikirannya. Dan lagi, ia sering mendengar bisikan yang berkata 'lapar' berulang kali. Itu sangat mengganggunya. Ia meminta penjelasan dari kakek penjaga toko tersebut.

Kakek penjaga toko tertawa sesaat sebelum memulai penjelasannya. "Kuisinbo no Ken adalah pedang penghisap, ia mengisap item-item tertentu sebagai makanannya. Biasanya drop item yang mengandung unsur sihir. Tapi, alangkah baiknya jika kau memberinya makanan yang mengandung efek tertentu seperti racun, mantra sihir dan hal-hal lainnya, karena ia bisa menyerap kekuatan tersebut secara permanen. Seperti yang kau lakukan sebelumnya, kau memberinya air suci sehingga efek air suci pada katana ini permanen."

Satu pertanyaan telah terjawab, itu cukup memuaskannya. Saat Erix mendengar bisikan 'lapar' itu artinya katananya sedang lapar dan ia harus memberikan makanan berupa drop item atau item yang mengandung unsur sihir.

"Lalu," kakek pemilik toko melanjutkan, "Mengenai masalah pemindahan ingatan, itu adalah ingatan dari pengguna sebelumnya yang dipindahkan ke kepalamu. Kuishin bukanlah katana biasa. Ia hidup. Ia juga memiliki ingat dari pengguna-pengguna sebelum dirimu. Kuishin adalah katana yang akan membalas kebaikan dari tuannya yang memberinya makan. Semakin kau sering memberinya makanan yang mengandung unsur sihir, semakin kuat pula katana tersebut. Dan jika penggunanya mati, ia akan mencari pengguna sesuia dengan kriteria yang ia inginkan. Semua pengetahuan dari pengguna sebelumnya akan ditransfer ke pikiran pengguna yang baru secara berangsur-angsur."

Erix mangut-mangut, entah ia mengerti atau tidak. Setidaknya ia harus menanggapi penjelasan kekek itu.

Secara garis besarnya. Kuishin akan mentrasfer ingatan dari pengguna sebelumnya ke pikiran Erix sehingga Erix dapan mempelajari dan menggunakan kemampuan-kemampuan tersebut.

Erix sudah puas dengan penjelasan yang dikatakan kakek penjaga toko dan menanamkan informasi tersebut ke kepalanya.

Setelah itu, Erix menyuruh Lucius untuk mengeluarkan Tombak Trisula dan kulit Kezu-Sahagin dari dalam ranselnya dan memulai topik yang baru.

"Kakek, bisakah kau merubah tampilan Tombak Trisula ini sehingga terlihat lebih hebat tanpa mengurangi kekerasan dan unsur sihirnya?" pinta Erix pada kakek penjaga toko.

Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang