Prolog

50.5K 1.6K 9
                                    

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Zahra anjani. Berasal dari keluarga yang mencukupi membuat saya selalu bersyukur.

Bukan hanya itu, mempunyai sahabat yang sangat baik bernama Sri Rahyu biasa dipanggil Ayu itu membuat hari saya menyenangkan.

Hidup ini berjalan dengan sangat cepat dan berhenti di saat aku SMA. Bukan,  bukan waktunya yang terhenti secara mendadak!

Siapa yang tahu tentang kata kakak kelas? Atau tepatnya senior?
Bagaimana pemikiran kalian tentang kata itu?
Apakah kejam? Baik? Modus? Atau...entahlah.
Bagaimana jika kakak senior ini cowok?
Berwajah tampan dan hatinya dingin. Bagaimana menurut kalian?

-Muh.Ilham Handoko. Berkelas tidak namanya? Dialah pemilik wajah tampan dan hati dingin bagaikan es di kutub. Walaupun begitu banyak yang tertarik dengannya, termasuk aku.  Aku? Hmmm...ya.  Tapi itu dulu, saat aku masih menjalani masa MOS.

Saat itu aku sedang disuruh oleh kakak senior bernama Aldi untuk menembak pohon. Jika pohon itu tidak menjawab atau dengan kata lain bisu. Entahlah otak kakak senior ini tertinggal di mana. Yang pasti saat itu aku disuruh naik ke pohon itu sebab kak Aldi tidak mendengar jawaban dari pohon itu.

Dengan berat hati aku turuti. Tangan kiriku memegang rok panjangku dan tangan kananku memegang tangkai pohon.

Bismillah.

"Eh eh?"

Keseimbangan badanku kurang dan sempoyongan. Aku hampir tersungkur ke tanah jika tidak ada yang menahanku.

Astaghfirullah.

Kakak itu tersenyum padaku,  sangat tipis lalu berubah menjadi datar.

"Hati-hati"ucapnya lalu hendak pergi.

"Terima kasih"ucapku sambil tersenyum.

Dia mengangguk. Sebelum ia berbalik untuk beranjak meninggalkanku, aku melihat papan namanya. Muh. Ilham H.

"Ngapain bengong? Ayo naik"ucap kak Aldi menyadarkanku.

Apakah dia tidak melihatku yang hampir jatuh tadi? Dimanakah hatinya sebagai manusia?

Kutarik nafasku perlahan lalu kuhembuskan.

"Maaf kak, aku tidak jadi meminta tanda tangan kakak. Permisi. Assalamualaikum"ucapku lalu meninggalkan tempat itu.

Setelah kejadian itu, diam-diam aku menyimpan rapat rahasia hatiku bahwa aku menyukainya.

Hingga suatu hari aku tahu bahwa dia ternyata memilih wanita lain ysng sama suka dengannya. Dia sahabatku.
Bagaimana perasaanku?
Yah. Aku harus berlapang dada. Dan berusaha agar melupakannya.

Namun tidak hanya sampai di situ. Ada seseorang yang tiba-tiba mengkhitbahku. Dan aku terkejut dibuatnya.

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang