38

11.9K 582 2
                                    

"Ra, bangun"ucap Ilham sambil beriringan dengan perawat membawa Zahra ke ruang UGD. Zahra saat itu sangat lemah sekali, ia pingsan, terbaring di atas brankar.

Sesampai di depan pintu UGD, Ilham disuruh menunggu di luar. Dokter mulai mempersiapkan alat-alatnya, perawat-perawat pun mondar-mandir keluar masuk ruangan.

Sedangkan Ilham hanya memijit pelipisnya. Kepalanya terasa ingin pecah mengingat kejadian beberapa hari lalu hingga sekarang.

Di mana ia menyuruh Zahra untuk menjaga kandungannya. Namun, karena kesalahannya bahkan Zahra pun hampir tidak bisa terselematkan.

Di mana dahulu ia sering membuat pengharapan dengan pujian pada Ayu, yang berakibat fatal pada pernikahannya bahkan pada bayinya.

"Pasien kritis! Panggil Dokter Wawan"

Ilham menengok ke arah pintu UGD, dan ia melihat seorang perawat berlari ke arah yang disuruh.

Tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya, gadis itu tersenyum manis.

"Siska? Kamu ngapain?"

Siska tersenyum,  "Saya mau temani ibu saya kemoterapi. Bapak ngapain ke sini?"

"Istri saya sedang di dalam"

Raut wajah Siska berubah.

Istri? Berarti... Idola nya sudah menikah. Betapa sedihnya hidupmu Siska, batinnya.

"Yaudah Pak, saya duluan ya" Siska pun pergi dari hadapan Ilham.

***

"Kakak, ga nyangka kamu ngelakuin hal sekeji ini, Yu"desis Rio tajam pada Ayu yang sudah berurai air mata.

"Kak, Ayu salah.. Ayu minta maaf.. Hiks.."

"Bukan sama aku Yu,tapi sama Ilham dan Zahra. Mereka udah baik sama kamu, bahkan mereka selalu berprasangka baik sama kamu. Tapi kamu? Bahkan kamu membunuh buah cinta mereka"

Ayu menutup mulutnya. Dadanya terasa sesak. Ya, ia akui ini adalah kesalahannya. Sampai kapanpun Ilham maupun Zahra tidak akan memaafkannya.

Rio menggelengkan kepalanya pelan menatap Ayu. Ia pikir hanya dirinya lah manusia terkeji di dunia ini, ternyata masih ada adiknya. Walaupun, seharusnya mereka sama. Sama-sama keji.

Ibu Ayu yang sedari tadi menangis dalan diam, menghapus jejak air matanya.  Lalu menyodorkan Ayu sebuah paper bag.

"Ini apa, Bu?"tanya Ayu yang terheran.

"Ini adalah kiriman Farel sebelum kalian akan menikah. Farel bilang, ia akan tetap memberikannya padamu, Nak. Walaupun pernikahan kalian tidak terjadi"ucap Ibu Ayu sambil menahan tangisnya yang akan pecah.

Rio melirik ibunya.

"Bu, ayo kita pulang"ucap Rio sambil memegang bahu ibu nya. Ia ingin ibunya kuat.

"Nak, Ibu sama Rio mau pulang dulu. Kamu baik-baik di sini, ya"ucap Ibunya. Lalu mereka berdua pun meninggalkan Ayu sendiri.

Pikiran Ayu melayang jauh. Banyak orang yang telah disakitinya. Farel, seharusnya mereka sudah menikah jika Ayu tidak melakukan hal keji itu. Tapi apa? Semua sudah terjadi dan ia berhasil membuat Farel sakit hati.

Zahra, sahabat yang sangat menyayanginya tapi apa? Ia membalas Zahra seakan-akan Zahra adalah orang yang paling dia benci.

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang