My Senior My Husband (✔)

9

13 April 2006.

"Selamat ya kak Naya. Semoga apa yang disemoga-semogakan ter-ca-pai.  Aamiin"ucap Ayu sambil cipika cipiki dengan Naya.

Naya tersenyum. "Makasih ya adik iparku"

Ayu terkekeh "Ralat. Ma-sih ca-lon"

"Maunya sih ga pake kata calon lagi"

"Tuh nyuruh kak Rio buruan lamar"

"Huh! Capek aku minta terus"

Ayu terkekeh.

Dari kejauhan ada yang memerhatikan Ayu.

"Yo, kok adek kamu udah lepas hijab?"tanya Ilham.

"Enggak lepas, nanti kalo mau ke sekolah atau ada pembelajaran pake lagi kok"jawab Rio santai

"Oh"

Ilham hanya celingak-celinguk.

"Cari siapa?"tanya Rio.

"Enggak"jawab Ilham.

"Aku keluar bentar ya"ucap Ilham lalu menuju pintu. Ia malas melihat semua wanita yang memakai baju yang mengundang nafsu.

Ilham memutar kenop pintu dan.

Brukk!!!

Zahra menabrak Ilham saat pintu terbuka.

Ilham menatapnya lalu dengan cepat dia menarik Zahra keluar sebelum masuk ke rumah Ayu.

"Kak Ilham lepasin"rengek Zahra.

Ilham menurutinya. "Kamu ngapain?"tanya Ilham.

"Aku mau masuk. Soalnya Ayu ngundang aku"

Ilham menggeleng.

"Ga usah"ucap Ilham.  Zahra menatapnya bingung.

"Kenapa? Trus kak Ilham ngapai ke sini?"

Ilham terdiam.

Zahra baru tersadar kalo Ayu pasti mengundang Ilham.

"Ikut saya yuk"ucap Ilham.

***

"Kak Ilham tau dari mana tempat ini?"

Zahra masih memandangi taman di tengah hutan itu. Mereka duduk sambil menikmati pemandangan indah itu.

Aku kira kamu masih ingat, Ra. -Ilham.

"Dulu aku pernah ke sini diajakin sahabatku"jawab Ilham.

"Kak Rio ya?"tanya Zahra. Ilham menggeleng.

"Dia wanita"

Zahra mengangguk paham.

"Biasanya kak Ilham ngapain ke sini?"tanya Zahra.

"Kalo lagi sedih aja"

Zahra terdiam lagi. "Nanti kalo aku kesini ga apa-apa kan? Kak Ilham ga cemburukan?".

Ilham menoleh dan menatap Zahra yang memandang lurus.

"Cemburu?"tanya Ilham.

Zahra mengangguk. "Kalo misalnya aku dateng tanpa sepengetahuan ksk Ilham. Maksudku, kak Ilham ga marah kan tempat yang kak Ilham sering datangi, jadi aku yang sering datangi?"