27

13.5K 612 2
                                    

Beberapa hari lalu Ayu mengundang Ilham makan di restoran. Dengan alasan ga makan berdua, ia pun mengajak Zahra. Jadi lah mereka bertiga di sini.

Ayu tersenyum terus saat memandangi Ilham. Apalagi jika posisi mereka yang sangat dekat seperti ini. Ilham memandangi Zahra yang berada di depannya sekali-kali.

"Oh iya, Ra. Kamu katanya mau kuliah ke luar negeri kan? Gimana jadinya?"tanya Ayu mencairkan suasana.

"Aku ga jadi kuliah di luar negeri, Yu"jawab Zahra lalu menyeruput coklat panasnya.

"Loh kenapa? Kan itu impian kamu dari dulu, Ra"

"Hmmm banyak tanggung jawab di sini, Yu"

Ilham mulai memadang was-was pada Zahra.

"Tanggung jawab? Tanggung jawab apa?"tanya Ayu.

"Tanggung jawab aku sebagai is— aw!!!"

"Kenapa, Ra?"Ayu kaget mendengar jeritan Zahra. Zahra memandang kesal pada suaminya yang baru saja menginjak kakinya.

"Ga apa-apa, Yu. Tadi ada tikus nyiumin kakiku"jawab Zahra dengan nada mengejek. "Oh, emang di sini ada tikus ya?" Ayu mencari-cari di bawah kolong meja "Ga ada kok"

"Lupain soal tikus, Yu"ucap Zahra. Ayu mengangguk.

"Oh iya aku ga dengar tadi kamu jawab apa. Emang tanggung jawab apaan?"tanya Ayu lagi.

"Tanggung jawab sebagai anak dong, Yu. Kasian kan ibu sama ayah kalo ditinggal sendiri"alibi Zahra.

Ya Allah, maafkan aku - Zahra.

Ayu mengangguk kecil. Lalu melirik Ilham. "Kak, gimana kabar?"

"Alhamdulillah baik seperti yang kamu lihat"jawab Ilham sambil tersenyum di akhir kata.

Ayu seketika terpesona, ia merasakan detak jantungnya kembali tidak normal.

Di lain sisi, Zahra membuang mukanya kejadian di hadapannya itu membuat hatinya sakit.

"Kakak kapan nih lanjut?"tanya Ayu. "Kakak ga kepikiran mau lanjut sekolah, Yu"

Ayu tertawa kecil. "Maksud Ayu bukan sekolah kak. Maksudnya Ayu itu, lanjut ke pelaminan"

"Ohhh.. Heheh.. Liat-liat aja dulu kapan ya"jawab Ilham sambil menggaruk tengkuknya.

"Emang udah ada calon?"

"Emm—ga tau juga ya"

"Kalo calonnya aku? Kakak mau ga?"

Ilham memandangi Zahra yang masih tidak melihat mereka berdua. Ditambah Ayu yang semakin memperdekat jarak kursinya dan Ilham. Ilham semain kikuk.

"Eh kuliah kamu gimana, Yu? Baik?" Ilham mengubah topik pembicaraan.

"Ayu belum masuk, besok baru masuk. Oh iya, Ra.  Kamu kuliah di mana?"

"A-aku kuliah di UI"jawab Zahra.

"UI? Universitas Indonesia? Wah! Sama dong, aku juga kuliah di situ.  Kamu ambil jurusan apa?"tanya Ayu.

"Aku ambil jurusan akutansi"

"Yah.. Aku ambil jurusan perkantoran. Ga apa-apa deh, yang penting kita satu gedung"jawab Ayu sambil tersenyum. Zahra juga ikut tersenyum.

***

Ilham dan Zahra dalam perjalanan pulang. Sedari tadi Zahra mengerucutkan bibirnya, ia kesal pada Ilham.

Ingin sekali Zahra memberitahu Ayu bahwa ia sudah menikah dengan Ilham. Tapi mengapa rasanya sangat susah?!

Zahra mendesis kasar.

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang