4

18.8K 929 15
                                    

Aku sudah resmi menjadi murid SMA NUSANTARA. Aku berharap bisa membantu mengembangkan prestasi sekolah ini agar menjadi lebih baik lagi daripada sebelumnya.

Dari sejam tadi aku tidak melihat Ayu. Biasanya dari pagi dia pasti sudah di kelas. Atau tidak dia akan memberitahuku dia datang atau tidak. Namun kedua pilihan itu tidak ada yang terpilih.

Aku membuka buku Detective Conan. Hanya untuk melihat sementara. Namun ini kurang menarik. Aku sangat bosan.

"Ra, ngapain?" ku lirik Alif yang baru duduk di sebelahku. "Engga ngapa-ngapain"

"Oh, kamu mau engga nemenin aku ke perpustakaan? Soalnya lagi mau cari persiapan pembelajaran gitu"

Aku mengangguk lalu berdiri "Yuk!"

Alif pun berjalan lebih dahulu. Aku mengekorinya.

"Jangan berjalan di belakangku, Ra. Di sampingku aja"ucap Alif. Aku menurutinya. "Emang kamu mau cari buku apa?

"IPA, matematika, dan mungkin Bahasa Indonesia juga"ucap Alif. Aku mengangguk paham.

Kami pun berjalan sambil diam. Sesampai di perpustakaan. Alif memasuki pintu perpustakaan dan disambut ramah oleh penjaga perpustakaan. Tampaknya dia sudah sering kesini.

"Hai"

Aku melirik ke arah samping. "Kak Ilham?"

Dia menatapku lagi.

Ya Allah. Kenapa dia harus menatapku terus?

Aku berusaha mengalihkan pandanganku namun berusaha setenang mungkin.

"Cari buku apa?"tanya kak Ilham. "Ga tau"

"Ini aja" aku menoleh. Dia menunjukkan sebuah buku berjudul Panduan Istri Dunia Akhirat.

Aku terkekeh.

"Kenapa?"tanya ksk Ilham dengan raut wajah serius. "Masa aku mau baca itu sih"

"Ya, emang kamu ga mau nikah?"

Aku terdiam "Nikah pasti lah. Cuma ga harus sekarang bacanya. Aku kan baru masuk SMA kelas 1 lagi"

Dia hanya tersenyum kecil. Dia tampak serius dengan buku di tangannya.

"Jangan tatap saya begitu" Aku tersadar dan gugup.

"Kakak baca buku apa?"tanyaku berusaha mengalihkan pembahasan.

Bisa-bisa kak Ilham bicarain tentang aku suka ke dia lagi.

"Buku IPA"

Aku hanya ber 'O' ria.

Aku terbelalak saat melihat lambang kelas kak Ilham.

Kelas XII? Benarkah? Aku kira dia baru kelas XI. Astagfirullah tampangnya tidak mendukung umurnya.

"Saya bilang jangan tatap saya"

Aku berbalik kearah depan lagi.

"Tuh kan. Saya rasa kamu emang suka sama saya" Aku menggeleng.

"Ra?" panggil Alif yang berada di dekatku. "Udah?" aku mengangguk.

"Kak, balik ya"pamitku pada kak Ilham. Kak Ilham mengangguk.

Aku pun kembali ke kelas bersama Alif.

***

Kenapa ya, aku rasa kamu punya rasa yang sama denganku Ra? Apakah aku yang terlalu kepedean? Atau inilah kenyataannya?

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang