50

16K 561 40
                                    

⚠ Warning

Yang mau baper silahkan baca 😊 Yang ga mau baper, silahkan lewati aja. 😊

—————————————————

Hari ini hujan. Langit menangis, awan menjadi kelabu,  dan petir bergemuruh. Ilham menyesap kopi panasnya sembari menatap jendela.

Lima hari bersama wanita itu membuatnya merasa aneh. Entah perasaan aneh apa saat bersama wanita itu. Jika dia istrinya, masalahnya Ilham tidak bisa mengingat kenangan atau peristiwa apapun tentangnya.

Hembusan angin begitu kencang hingga membuat jendela bergerak. Ilham meletakkan gelas lalu beranjak menuju jendela. Ia hendak menutup jendela.

Namun, tangannya terhenti. Matanya fokus pada satu objek. Zahra.

"Ngapain dia di situ?"

Zahra terlihat sedang melakukan sesuatu. Ia membelakangi Ilham. Dengan segenap rasa penasaran, Ilham pun turun.

"Heh, lo ngapain?"tanya Ilham. Air hujan membasahi tubuh mereka.

"Kucingnya kasihan Mas, tadi dia terjebak di akar pohon ini" Zahra menunjuk pohon kecil yang memang akarnya keluar.

Ilham ikut berjongkok di samping Zahra. "Kaki nya terluka"

"Mas, Zahra boleh ga melihara kucing ini?"

"Ga. Gue ga suka kucing"

Zahra terdiam. Darah kucing itu terus mengalir. Ia menatap suaminya "Zahra boleh buka jilbab ga?"

Ilham mengangguk.

Zahra pun membuka jilbab yang ia pakai lalu merobek sedikit untuk diikat di kaki kucing itu.

Ilham menelan salivanya. Wanita di sampingnya itu sangat cantik. Ilham hampir tidak berkedip. Ia mengucap banyak-banyak istighfar saat melihat baju Zahra berwarna putih.

Itu membuat iman Ilham runtuh.

Ga bisa dibiarin nih.

Ilham memutuskan untuk pergi. Namun, suara badan Zahra terjatuh ke tanah membuat ia harus menggendong wanita itu.

***

Ilham mondar mandir di samping ranjang sambil sesekali melirik Zahra. Hatinya agak cemas. Masalahnya, wanita itu belum siuman, sudah hampir 3 jam. Waktu Maghrib sudah berlalu dari tadi.

Allahu akbar Allahu akbar 🔊🔊

Ilham memutuskan untuk sholat Isya. Ia sholat di rumah karena Zahra belum bangun. Setelah sholat Ilham mendekati Zahra. Baju Zahra sudah setengah kering.

Ia memberanikan diri untuk menyentuh kening Zahra. Panas.

"Astagfirullah. Ini gimana coba?"

Ilham mengacak rambutnya kesal. Ia mengguncang tubuh Zahra, sesekali ia menepuk pipi Zahra. Namun wanita itu tidak kunjung membuka matanya.

Ilham meraih ponselnya. Berniat menelpon ayahnya, siapa tahu ayahnya bisa membantunya. Masalahnya, di rumah hanya mereka berdua.

"Halo, Yah?"

"Iya, Ham? Ada apa?"

"Yah, ini, cewek ini, Zahra dia pingsan Yah. Tadi itu dia mandi hujan. Terus sampe sekarang ga sadar-sadar. Badannya juga panas"

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang