Hari ini adalah hari terakhir MOS. Kami disuruh menulis kesan manis pahit saat MOS. Setelah itu, kami membersihkan ruangan kami.
Sekarang aku berada di lapangan. Menunggu kepsek datang menyelesaikan acara MOS ini dan membacakan nama kami di mana kelas kami sebenarnya.
"Assalamualaikum anak-anak"
"Waalaikum salam pak!"
"Terima kasih terhadap kesempatan kepada saya. Saya selaku kepsek di SMA NUSANTARA ini sangat berterima kasih kepada OSIS dan para peserta MOS yang membuat kegiatan MOS selama 3 hari ini begitu terasa menyenangkan"
Prok! Prok! Prok!
"Anak-anakku sekalian, apalagi saya tidak pernah mendengar protes dari siswa maupun wali nya kepada sekolah ini. Dan saya berharap tali ikatan persaudaraan antara senior dan junior berjalan dengan baik aamiin"
Aamiin Ya Allah.
"Oke, karena matahari yang semakin panas sepertinya kegiatan ini harus berakhir. Dengan mengucapkan kata Bismillah kegiatan MOS tahun ini resmi ditutup! Tok! Tok! Tok!"
Prok! Prok! Prok!
Setelah penutupan ini. Kami pun berpencar ke kelas masing-masing sebab nama kami ada di absen kelas sementara kami.
"Alhamdulillah Ra, aku sekelas sama kamu"ucap Ayu sambil menarikku.
"Alhamdulillah. Di kelas berapa Yu?"tanyaku. "Kelas X. 1"
***
"Ra, Farel tuh"ucap Ayu.Aku berbalik kearah belakang. Dia tampak melihat kearah kami. Aku melihat kearah sekitar. Sepertinya penuh.
"Kayaknya dia lagi cari tempat duduk deh, tapi udah penuh"ucap Ayu. Aku mengangguk.
"Aku panggil ke sini ya?" Aku mengangguk.
"Rel! Sini" Ayu memanggil Farel. Farel datang bersama minuman yang dipesannya di kantin lalu duduk di sebelahku.
"Ga apa-apa kan Ra?"tanya Farel.
Astagfirullah. Apakah selama ini aku terlalu kejam pada Farel? Sampai-sampai untuk duduk saja dia harus meminta izin padaku.
"Iya ga apa-apa Rel"jawabku.
Andai saja kisah kita masih ada Rel. Kisah dulu.
Flashback
"Ra, kamu kayak badut deh hahahha"
Aku mengerucutkan bibirku saat Farel tertawa lepas.
"Beneran? Tapi kamu tetep cantik kok"
"Jangan muji deh Rel, aku tahu kamu modus kan?"tanyaku. "Heheh iya kamu tau aja deh Ra"
Aku mendengus. "Emang kamu mau makan apa?"
"Bakso nya pak Mamang"
"Yaudah ayok!"
Saat itu kami berdua masih kelas 1 SMP. Sebelum bersama Ayu, aku sangat dekat dengan Farel.
Farel sangat pintar untuk memujiku, agar aku mau mentraktir dia. Karena saat itu orang tuanya sedang ada konflik di meja hijau, dan dia adalah korban dari orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior My Husband (✔)
SpiritualMenceritakan kisah cinta islami Sebagian part diprivate