35

11.2K 566 2
                                    

Malam ini Ilham tidur sendirian di sofa. Karena ucapannya pada Zahra, alhasil ia pun rela dengan konsekuensi yang harus ia dapatkan.

Dengan bantal dan guling kecil saja membuatnya nyaman. Yang penting bisa tidur, batinnya.

Ia pun mulai menutup matanya. Baru beberapa menit kemudian ia seperti mendengar suara-suara kecil, namun matanya yang sangat berat akhirnya ia pun tertidur.

Dalam mimpi, Ilham melihat Zahra berdiri di balkon, namun balkon itu seperti sudah rusak akibat dirubuhkan.

"Ra, kamu ngapain?"tanya Ilham yang berjarak beberapa meter dari Zahra. Zahra menangis memanggil namanya.

"Mas tolong. Aku takut"

"Jangan bergerak,  Ra. Tunggu aku, aku akan nolongin kamu"

Ilham berusaha meraih Zahra yang mengulurkan tangannya. Tangannya akan menggapai tangan Zahra sedikit lagi.

Namun, dengan satu hentakan saja. Zahra tertarik oleh sebuah tangan di sisi lainnya.

Zahra akan dibuat jatuh dari balkon itu ke lantai bawah oleh seorang perempuan.

"Zahraa!!!!"

"Zahraa!!!!" Ilham terbangun dengan keringat dingin. Ia mengusap dahinya.
Dadanya masih bergerak cepat. Detak jantungnya dalam ambang batas abnormal.

Ilham menghembuskan nafasnya sambil mengucapkan istighfar sebanyak-banyaknya.

Ia pun merebahkan kembali badannya di sofa. Tapi hatinya tidak tenang. Ia masih memikirkan mimpinya barusan.

Ia pun memutuskan untuk mendatangi Zahra sekedar mengecek keadaannya.

Ilham memutar knop pintu kamarnya. Terkunci.

Ia bernafas lega, setidaknya Zahra masih tidur dan dalam keadaan baik-baik saja.

Kruk!!! Krikk!!

Ilham menghentikan langkahnya untuk meninggalkan kamarnya. Ia berbalik kembali pada pintu kamar yang terkunci itu.

***

Zahra membalikkan badannya ke arah samping kanan. Matanya membulat sempurna saat melihat si peneror bertopeng itu di jendela. Ia akan memasuki kamar Zahra.

"Mas Ilham!!!!!" Zahra berusaha turun dari ranjang dan akan berlari ke arah pintu untuk keluar.

Namun wanita itu segera menarik lengan Zahra dari arah belakang.

"Mas tolong!!!!!"

"Hmmbbb!!!! Hmbbb!!!!"

"Diam!!!" Zahra hanya menangis dalam bekapan wanita itu.

Ya Allah, tolonglah hamba. Mas, bangunlah, aku takut

Wanita itu segera menyeret Zahra yang sudah mendapatkan efek obat bius. Zahra sudah lemah.

Wanita itu tersenyum sinis dibalik topengnya. Ia segera mengeluarkan tali dari tasnya. Lalu dengan cepat ia mengikatnya di shower langit-langit. Ya,  dia akan membunuh Zahra malam ini.

Dia akan membuat seakan-akan Zahra yang membunuh dirinya sendiri. Yaitu, dengan membuat skenario gantung diri palsu. Licik memang. Tapi itu adalah balasan karena Zahra telah merebut sang pujaan hatinya.

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang