37

11.6K 604 7
                                    

Farel menyerahkan semua bukti bahwa Ayu adalah peneror Zahra pada polisi. Ia sedari tadi tidak banyak bicara.

Ibu Ayu pun hanya terdiam dalam pelukan Ayah Ilham. Mereka tidak menyangka bahwa gadis yang menurut mereka baik ternyata mempunyai sisi busuk pada kakak ipar nya sendiri.

"Untuk apa Ayu ngelakuin ini?"tanya Ilham pada dirinya sendiri.

"Bukannya mereka adalah sahabat baik?"lanjutnya.

Farel memberanikan diri menyerahkan buku diary Ayu pada Ilham. Ilham menatap bingung.

"Semua pertanyaan lo ada di sini"jawab Farel.

Ilham hendak membuka diary itu. Tapi Komandan Polisi segera memberitahu bahwa mereka telah menemukan lokasi Zahra dan Ayu melalui GPS Ayu, sebab GPS Zahra baru saja mati 10 menit yang lalu.

***

Zahra menatap aneh pada lingkungan sekitar. Pasalnya, lokasi ini bukan museum yang disebutkan Ayu. Zahra pun tahu di mana lokasi museum itu. Bukan di sini.

Zahra melirik Ayu yang sudah keluar dari mobil. Entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak.

Ayu melirik Zahra yang masih belum keluar dari mobil. Ia pun menghampiri Zahra, kebetulan kaca mobilnya diturunkan.

"Ayo, Ra"ajak Ayu.

"Tapi, Yu. Ini kan bukan Museum..."

"Ya ya ya.. Ini memang bukan Museum Bougenville, tapi ini juga Museum kok. Ga percaya? Ayo masuk!"

Zahra pun memberanikan diri lalu keluar dari mobil. Ia mengikuti Ayu. Mereka memasuki gedung tua itu.

Gedung tua itu sangat besar. Berdebu. Tidak ada penghuninya. Dan lampunya mati, hanya sinar dari cahaya matahari yang menembus celah-celah jendela.

"Yu, yakin ini Museum???"tanya Zahra sambil celingak-celinguk. Ia tidak menemukan sesuatu barang yang menjadi bukti bahwa tempat itu adalah Museum.

Ayu berbalik menghadap Zahra. Zahra menatapnya. Menatap mata licik itu. Ayu menyeringai.

"Ini memang museum, Ra. Kok kamu ga yakin gitu??  Apa karena di sini ga ada tulang belulang maupun fosil untuk dimuseumkan?? Gedung tua ini akan menjadi Museum setelah kamu ga ada"jawab Ayu seraya melangkah mendekat ke arah Zahra. Jarak mereka hanya 5 langkah.

Zahra bingung dengan semuanya. Tapi, ia seperti melihat sosok lain pada diri Ayu.

"Ma-maksud kamu, Yu? Setelah aku...ga ada??"

Ayu tertawa sinis. "Dasar bodoh!!!!"

Zahra membulatkan matanya. "Tidak mungkin kan kalo kamu punya....rencana...buat bunuh aku???"

Ayu masih tertawa sinis. Menertawakan kebodohan Zahra yang tidak pernah menyadari bahwa dirinyalah sang peneror itu.

"Apa kamu adalah peneror itu, Yu???"

Ayu berhenti tertawa. Ia memandang tajam ke arah Zahra. "Iya! Aku lah seorang peneror itu Zahra! Aku lah perempuan yang ingin menghabisimu!!! Aku lah seorang perempuan yang ingin kamu pergi dari hidup Ilham!!!"

Zahra mulai memundurkan langkahnya seiring dengan Ayu yang semakin mendekati Zahra.

"Yu, aku itu sudah menjadi istri Mas Ilham!!!! Dan kamu harus sadar Yu, kamu adalah sahabatku!"

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang