7

16.5K 879 5
                                    

Sudah setahun Zahra mengunci perasaannya pada Ilham. Lelaki itu sering datang ke sekolah nya. Katanya ada yang mau diurus. Namun, Zahra memilik firasat bahwa Ilham datang bukan untuk sebuah urusan.

Pandangannya terletak pada Ayu yang sedang memelintir hijabnya.

"Kenapa Yu?"

Ayu mendongak. "Enggak, Ra."

"Kamu punya masalah?"

"Engga ada, Zahra. Aku hanya lagi berusaha menahan degup jantungku"

"Kenapa?"

"Soalnya tadi ketemu sama kak Ilham. Dia tambah ganteng deh, Ra. Mana udah dapat gelar lagi"

"Gelar?"

Ayu mengangguk "Dia itu udah lolos masuk TNI. Kira-kira sebulan lalu gitu"

"Oh"

"Ra, kamu dicari sama pak Hendri"ucap Alif. Zahra mengangguk.

"Aku duluan ya, Yu"

Ayu mengangguk.

***

"BEASISWA KE LUAR NEGERI?!"

Zahra tersenyum sambil mengangguk. Ayu mendengus.

"Kalo kamu ikut, kita ga pernah ketemu dong"

"Ayu, aku tetep akan datang kok. Yakali aku ga lupain tanah airku sendiri"

"Iya tapi pasti kan lama"

Zahra hanya terdiam.

Zahra dipanggil oleh WAKASEK. Dia lulus ikut Olimpiade. Terutama bahasa Inggris. Maka dari itu, ia mendapatkan promosi beasiswa luar negeri.

Di satu sisi ia merasa senang.  Namun di sisi lain ada rasa sedih sebab ia akan meninggalkan keluarganya. Apalagi sekarang dia sudah kelas 2 SMA. Itu berarti waktunya sudah tidak banyak untuk bersama dengan keluarga.

Kring!!! Kring!!!

"Tuh udah bel, aku duluan ya Yu"pamit Zahra sambil menenteng ranselnya.

Ayu menaikkan jempolnya.

Zahra keluar dari kelas dan menuju trotoar. Mobil kak Ardan sudah sampai rupanya. Buru-buru dia memasuki mobil itu dan mereka pun melesat ke rumah.

"Assalamualaikum"ucap Zahra dan Kak Ardan kompak.

"Waalaikumsalam"jawab Ibu dan Ayah.

Ibu tersenyum sambil menghampiri mereka, tepatnya Zahra karena kak Ardan sudah duduk rapi duluan di meja makan.

"Gimana sekolahnya?"tanya Ibu.

"Alhamdulillah baik bu"

"Alhamdulillah kalo gitu. Yaudah kamu makan gih"

"Zahra mau ganti baju dulu"

Ibu mengangguk. Zahra langsung ke kamarnya untuk mengganti baju. Setelah gantian,  dia langsung menuju meja makan.

"Setelah makan ada yang mau Ardan sampein"ucap kak Ardan. Ayah mengangguk.

Selepas berdoa Zahra langsung melahap makanannya. Setelah selesai ia mengucapkan hamdalah.

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang