19 A

17.4K 752 5
                                    

Pukul 01.00 pagi Ilham terbangun, ia melirik Zahra yang masih tertidur pulas. Membuat pipi Ilham mengembang, lesung pipinya kelihatan. Tangannya mulai menyentuh pipi Zahra.

Zahra tersenyum namun matanya masih terpejam. Ia menggeliat kecil saat tangan Ilham menyentuh pipinya.

Kok dia kayak suka gitu?

Ilham pun merubah posisinya menghadap Zahra. Ia akan menjahili Zahra lagi.

Seketika Ilham langsung menjepit hidung Zahra dengan kedua jarinya. Sontak Zahra menbuka matanya saat ia merasakan tidak bisa merasakan bernafas.

"Hahahah"

Zahra bangun dengan tatapan kesal. "Jahil banget sih!"

"Hahhah habisnya kamu lucu"ucap Ilham di sela tawanya.

"Mas tuh yang lucu!"tangan Zahra langsung mencubit pipi Ilham gemas. Ilham merintih kesakitan. Zahra pun tertawa puas.

"Dasar wanita, sukanya balas dendam"celetuk Ilham.

"Makanya jangan nikahi wanita, tuh nikahi sesama jenis"

"Maaf deh, Ra. Aku lagian ga suka sama cowok. Tapi aku sukanya sama kamu"

Pipi Zahra merona. "Ihhhh! Bisanya tuh ngegoda aku mulu" Zahra mulai menggelitik perut Ilham

"Ra udah hahah geli Ra hahah"

"Rasain!! Nih tambah lagi"

"Ahahahah Ra udahh udah" air mata Ilham mulai keluar saking gelinya.

Zahra terlihat puas melihat wajah Ilham seperti orang yang teraniaya.

"Yaudah, kita sholat tahajjud yuk mas"ucap Zahra hendak turun dari ranjang.

Tangan Ilham menahannya. "Kiss nya mana?"

Zahra langsung mencium pipi kanan dan kiri Ilham tak lupa kening Ilham. "Udah ayok!"

Ilham mengekori Zahra yang duluan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

***

Zahra mencium telapak tangan Ilham setelah selesai sholat tahajjud. Ilham pun mencium kening istrinya itu.

"Barakallah sayang"ucap Ilham, Zahra tersenyum.

"Ra, aku pengen kita tinggal sendiri"ucap Ilham. Zahra terdiam namun ia paham yang dimaksud Ilham.

Ilham mulai merengkuh Zahra ke dekapannya. Tangannya mulai mengusap punggung Zahra. "Mas ada apartemen, Ra. Mas pengennya kita tinggal di sana"

Zahra melepas pelukan Ilham. Ia menatap Ilham.

"Kamu mau kan?"tanya Ilham.

Zahra mengangguk walau dalam hatinya tidak ingin. "Zahra mau Mas, apa pun yang Mas perintahkan Insya Allah Zahra laksanakan dan nerima"

Ilham tersenyum "Aku beruntung punya istri seperti kamu"

"Jangan gombal deh Mas"

Ilham mengecup pipi Zahra yang merona.

***

"Tapi saya ga mencintai Rista!!! Saya sukanya Riska, Om, Tante"

Ardan sedang berdebat di dalam rumah Rista. Ia mengemukakan isi hatinya, nafasnya memburu, ada peluh yang sedikit turun di dahinya.

My Senior My Husband (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang