Let me love you, for the reason you're smile, for the reason you're laugh, and for the reason you're loving
Keyfa Andrea
key_andrea : Bang lo dimana? Gue udah nunggu lama banget ,jadi jemput ga sih ?
Sejak 30 menit yang lalu setelah pulang sekolah, keyfa menunggu Revan untuk menjemput nya tetapi entah kenapa Revan tak kunjung datang, line yang dikirimkan oleh keyfa kepada Revan pun sepertinya belum dia baca sama sekali.
Keyfa diduk sendiri di halte bis dekat sekolah, angin yang cukup kencang tak henti-hentinya membuat rambut panjang Keyfa berterbangan. Terlihat dengan sudut mata Keyfa ada 3 orang pria berpenampilan sangat berantakan dan menakutkan yang memperhatikannya sejak tadi, yang bisa keyfa duga mereka seperti berandalan atau preman di jalanan.
"Hey neng, sendirian aja? Mau abang temenin ga?"
Keyfa menelan saliva nya dengan susah payah keringat dingin mulai membasahi tangan dan pelipisnya. Keyfa sangat ketakutan apalagi 3 orang yang menghampirinya saat ini bisa dibilang memiliki tampang yang sangar, dan apa tadi? Abang ? Apa keyfa tidak salah dengar? Orang yang seumuran dengan ayahnya apa masih pantas dipanggil abang? Sangat menjijikan.
Keyfa masih saja diam dia tidak ingin membuka suara. Keyfa sangat ketakutan tetapi dia tidak ingin menunjukan ketakutan itu pada ketiga orang itu. Keyfa memasang wajah yang sangat tenang dan sama sekali tidak menganggap kehadiran mereka.
"Apa mau abang anterin pulang?"
Lagi-lagi suara mereka menggoda Keyfa , dan lagi-lagi keyfa tetap diam tidak ingin menanggapi orang orang yang menurutnya sangat tidak penting.
"Sombong amat sih neng bikin kesabaran kita abis aja, cantik cantik gapunya mulut"
Dan sekarang keyfa seperti habis kesabaran karena orang itu terus saja berbicara dan yang lebih parahnya dia mengelus-ngelus pipi keyfa yang membuat keyfa tidak tahan menyimpan amarahnya lagi.
"Apaan sih pak jangan kurang ajar ya sama saya! Saya bisa laporin ke polisi"
Akhirnya keyfa membuka suara. Namun apa yang terjadi? Kata-kata keyfa seperti menyulut kemarahan 3 orang itu , mereka membalas perkataan keyfa dengan tertawa dan sama sekali tidak takut dengan ancaman keyfa.
"Hahaha mau lo laporin ke polisi ke bapa lo ke uyut lo atau ke presiden juga gue ga bakal takut neng. Sekarang ikut aja sama kita, kita akan senang-senang malam ini"
Ucap mereka sambil memegang tangan keyfa sangat keras dan membuat keyfa meringis kesakitan.
"Saya bilang jangan kurang ajar, lepasin tangan saya atau saya akan laporkan ke po.."
Brukkkkk
Ucapan keyfa tiba-tiba terpotong karena tiba-tiba seseorang Dari belakang menghantam dengan keras seorang preman yang memegang tangan keyfa sehingga tangan itu tidak memegangi keyfa lagi, tapi tidak hanya satu orang dia justru menghajar ke tiga preman itu dengan cepat tanpa jeda dan tanpa ampun .
Dan bisa kalian tebak siapa orang itu? Dia adalah Arka Fernandito si kulkas berjalan di SMA kartini."A..ar..arka!" ucap keyfa dengan wajah terkejut melihat arka di depannya sedang menghajar ketiga preman yang menganggu dirinya, tidak lama ketiga preman itu seperti kelelahan membalas serangan arka. Padahal arka hanya sendiri sedangkan mereka 3 orang . kemampuan bela diri arka memang tidak bisa di ragukan dia sangat hebat.
Sekarang arka hanya menatap keyfa dengan dingin , keheningan terjadi diantara mereka beberapa saat. Sampai akhirnya arka yang membuka suara.
"Jangan diem dijalanan kaya gini sendirian, bahaya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From The Past
Teen FictionKeyfa tersenyum mengingatnya, masa kecilnya ia lewati dengan penuh warna. Arka selalu membawa kebahagiaan untuk Keyfa, namun Arka pergi ketika Keyfa menganggap Arka tidak akan pernah pergi meninggalkannya seperti yang lain. Satu hal yang Keyfa sadar...