53. Kenyataan Terburuk

99 9 0
                                    

Lalu apa yang bisa kita lakukan saat kenyataan terburuk itu tiba? Yakinlah, seburuk apapun kenyataannya, harapan untuk tetap baik-baik saja pasti akan selalu ada.

***

"Itu hati kamu, hanya kamu yang tahu apa yang hati kamu mau. Ikuti saja apa yang menjadi kata hati kamu, sayang. Dan Bunda hanya dapat berharap bahwa kamu dapat dengan bijak mengambil keputusan, karena apa yang menurut kamu itu yang terbaik, bukan berarti itu yang terbaik juga untuk orang lain. Sadari apa yang hati kamu mau. Sayang. Karena hanya kamu yang mampu menentukan kemana hati kamu akan berlabuh, apa itu ke dalam hal yang bahagia, atau kamu justru membuat hati kamu terjebak dalam kesedihan dan penyesalan."

Perkataan Mila terus saja berputar-putar di kepala Keyfa. Ia menyesal karena begitu egois dalam mengambil keputusan. Keyfa tidak memikirkan apakah Arka setuju dengan keputusannya atau tidak, keyfa tidak memikirkan bagaimana sakit hatinya Arka akan semua keputusan bodoh yang ia ambil, karena yang ia lakukan adalah mengambil keputusan sendiri dengan mengandalkan ego yang menyarang di dasar hatinya. Ia menyadari keputusan yang ia buat itu tidak baik untuk keduanya. Karena pada akhirnya keduanya sama-sama terluka.

Aku harus minta maaf sama Arka.

Keyfa mencari-cari sesuatu keselilingnya, Keyfa lupa dimana terakhir kali ia menaruh ponselnya. Ia berniat untuk menghubungi Arka, meminta maaf pada Arka atas keputusan bodoh yang telah ia ambil tanpa berfikir panjang terlebih dahulu.

Keyfa hanya berharap bahwa Arka akan memaafkannya, memaafkan atas keputusan bodoh dan egois yang telah ia ambil.

Keyfa menghembuskan nafas beratnya, karena ia tidak menemukan barang yang ia cari akhirnya Keyfa memutuskan untuk keluar dari kamarnya, berniat mencari ponselnya di tempat lain.

"Itu dia!" Terlihat ponsel Keyfa tergeletak di meja bawah, dengan cepat dan penuh semangat karena sudah tidak sabar untuk menghubungi Arka Keyfa berlarian menuruni tangga satu persatu namun dengan terburu-buru, sampai ia merasakan sesuatu yang licin terasa di kakinya dan ia kehilangan keseimbangannya. Keyfa terjatuh, sampai hanya gelaplah yang terlihat oleh mata Keyfa sekarang.

***

Hanya rasa nyeri yang terasa disekujur tubuh Keyfa, ia membuka mata dan terlihat dinding serba putih dan suara mesin elektrokardiogram yang terdengar di telinganya serta infus yang tertempel di tangannya.

Kenapa aku ada disini?

Keyfa melihat seoarang wanita dan pria menghampirinya dengan terburu-buru dan juga dengan wajah yang sama-sama terkejut. Keyfa hanya menatap wajah mereka dengan datar.

"Key.. Kamu sudah sadar sayang? Apa yang sakit? Kamu butuh apa sekarang?"

Dapat Keyfa lihat raut wajah panik yang terlihat di wajah kedua orang yang terlihat sangat mengkhawatirkannya.

"Key.."  kini giliran seorang pria yang berbicara di depannya.

"Key? Key siapa?"

Mila dan Nattan membulatkan matanya ketika mendengar pertanyaan Keyfa. Apa maksudnya?

"Maksud kamu apa, nak? Keyfa itu kamu." Mila menjelaskan hal itu dengan hati-hati.

"Aku? Keyfa?"

Nattan mengernyitkan keningnya, ia tidak mengerti mengapa Keyfa bertanya hal yang sudah ia ketahui. "Iya sayang kamu Keyfa, kenapa kamu menanyakan hal itu?"

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang