"Jadi... " Nando menggantungkan ucapannya, menatap Rani dengan tatapan tajam diiringi seringainya yang terlihat sedikit menyeramkan, "Apa maksud lo ngelakuin semua itu?"
***
Sebelumnya...
"See, dia itu adik kelas. Adik kelas teror kakak kelas, adik kelas bully kakak kelas, seumur-umur gue hidup di bumi baru pertama kali gue denger senior di bully sama junior." komentar Nando panjang lebar. Sedangkan Arka dan Rangga masih memperhatikan rekaman CCTV itu secara detail, tidak ingin ada hal yang terlewatkan olehnya.
"Dia kelas mana? Gue gak kenal, wajahnya agak asing buat gue." timpal Rangga, sedikit menerka-nerka siapa cewek yang ada di rekaman CCTV itu.
Nando berdecak keras, "Gini nih, kalo punya temen kurang bersosialisasi tuh gini, makanya punya muka ganteng tuh pake. Jangan jadiin pajangan doang."
Rangga mendengus kesal, "Emang lo tau dia siapa? Gak tau juga kan lo?" gerutu Rangga.
"Gampang, gue punya banyak kenalan adik kelas, bahkan dari mereka banyak yang tergila-gila sama pesona gue, itulah manfaat jadi orang tampan." Nando berujar dengan penuh percaya diri.
"Lo tau dia, Ndo?" kini giliran Arka yang berkomentar setelah sekian lama hanya diam dan fokus menatap layar laptopnya.
"Gue gak tau. Tapi adik kelas kenalan gue pasti tau."
Rahang Arka mengeras, ia bangkit dari duduknya, "Tunggu apa lagi? Kita harus cari cewek itu sekarang. Masalah ini harus segela selesai."
"Oke, bro. Let's go to finish the problem."
***
Suara riuh kelas semakin terdengar memekikan telinga, para gadis kelas 10 IPA 1 kini saling berteriak histeris karena melihat kedatangan Arka di kelasnya.
Elisya yang menyadari bahwa kakaknya yang menjadi alasan kekacauan ini segera menghampiri Arka dengan raut wajah kesal, "Kak, ngapain ke kelas El sih? Liat temen-temen aku jadi histeris gitu gara-gara ada kakak sama temen-temen kakak!!" ujar Elisya bersungut kesal.
"Gue di ajak Nando kesini." ujar Arka datar.
"Kak Nando mau ngapain sih?" Elisya kembali menggerutu.
"Gue mau menegakkan kebenaran." Nando menaik-naikan kedua alisnya, berniat menggoda Elisya, namun hal itu malah membuat Elisya ingin muntah.
"Kebenaran?" tanya Elisya penasaran.
"Iya, El. Setelah ini lo pasti bangga sama gu---" ucapan Nando mengambang ketika Arka mengambil ponsel yang sedari tadi di pegang oleh Nando.
"Woyyy HP gue---"
Arka memberikan tatapan dingin pada Nando, membuat Nando meneguk saliva nya dengan susah payah.
"O--oke. Pake aja HP gue. Santai aja mata nya, nyeremin tau gak."
"Lo kelamaan."
Arka tidak ingin membuang waktu terlalu banyak untuk menyelesaikan masalah ini, dan Nando telah membuang sebagian waktu nya dengan gombalan-gombalan receh yang diberikan pada Elisya.
Arka menyalakan ponsel Nando, membuka galeri, lalu menampilkan sebuah screenshoot dari rekaman CCTV yang tadi ia lihat, Arka memperlihatkan gambar itu pada adiknya, "Lo tau cewek ini?"
Melihat foto itu membuat kerutan di kening Elisya, ia melihat foto itu dari jelas, terlihat disana Elisya yang sedang berbicara dengan pacar dari kakaknya itu. "Ngapain Windi ngobrol sama pacar lo kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From The Past
Novela JuvenilKeyfa tersenyum mengingatnya, masa kecilnya ia lewati dengan penuh warna. Arka selalu membawa kebahagiaan untuk Keyfa, namun Arka pergi ketika Keyfa menganggap Arka tidak akan pernah pergi meninggalkannya seperti yang lain. Satu hal yang Keyfa sadar...