17. Cemburu terang-terangan

301 29 9
                                    

Pada kenyataannya melupakanmu sangat sulit kurasa, berusaha untuk berhenti menyakiti diri sendiri, namun hatiku tidak pernah bisa berhenti mencintai

Alan Adrian Renando

Keyfa dan Arka masih terlihat ceria karena tengah memainkan salah satu game yang ada di time zone di mall yang saat ini sedang mereka kunjungi mereka terlihat sangat serasi dengan sesekali saling melempar tawa manisnya, berbeda dengan Revan yang justru memilih duduk sendirian dengan pandangan lekat kearah adiknya itu, Revan menyunggingkan senyumnya "gue harap lo akan selalu bahagia key"

"Arka udahan ah mainnya dari tadi aku kalah terus" keluh Keyfa dengan ekspresi cemberut nya.

"Yaudah jangan main ini, mau main apa lagi?" tanya Arka menatap wajah Keyfa lekat.

"Aku lapar" ujar Keyfa apa adanya karena perutnya itu sudah tidak bisa di ajak kerja sama lagi disaat seperti ini. Keyfa ingin segera menuntaskan keinginannya untuk makan.

Arka terkekeh pelan melihat ekspresi Keyfa yang sangat menggemaskan itu, "mau makan apa?"

"Apa aja deh yang penting laparnya ilang"

Arka tertawa pelan sambil mengacak-ngacak puncak kepala Keyfa, gemas akan tingkah polos kekasihnya itu.

***

"Key makannya pelan-pelan" komentar Arka melihat Keyfa makan sangat cepat.

Keyfa menghentikan aktifitas makannya lalu kemudian menarik nafas panjang, "Arka aku laper bangeet" keluh Keyfa kembali memakan chicken katsu nya itu.

"Ck", Revan berdecak pelan. " malu-maluin banget sih kayak yang gak dikasih makan aja di rumah" komentar pedas Revan kembali keluar.

"Bang Revan makan aja sih jangan komentar-komentar" protes Keyfa tak terima.

Keyfa menghentikan aktifitas makannya, "aku gak sabar pengen ketemu sama ayah,makan-makan kayak gini sama ayah. Pasti seru" ujar Keyfa sambil menatap Revan dan Arka bergantian.

Ingatan Arka kembali menerawang akan masa lalunya, tentu saja ia tidak akan lupa akan sosok ayah Keyfa yang menurutnya sangat menyeramkan, Arka menggeleng-gelengkan kepalanya pelan mencoba menyingkirkan pikiran negatifnya itu.

Tidak ada komentar yang di berikan oleh Arka ataupun Revan mereka sama-sama memberikan tanggapan akan ucapan Keyfa hanya dengan senyuman.

Drrrtt drrrrtt

"Arka ponsel kamu" ujar Keyfa bergerak mengambil ponsel Arka yang tergelatak di meja makan lalu memberikan ponsel itu pada Arka setelah sebelumnya melihat bahwa yang menelponnya adalah Ayah dari Arka.

Dad is Calling

Dengan segera Arka mengangkat telpon dari ayahnya itu sehingga dering dari ponsel Arka tidak terdengar lagi.

Hallo pa

Hanya kalimat itu yang Arka ucapkan untuk membuka percakapan di telpon bersama Adi.

Arka kamu dimana?cepat pulang, ada yang ingin papa bicarakan

Langsung terdengar suara bariton khas horror milik Adi dari ponsel Arka membuat Arka hanya mendengus pelan.

Iya pa bentar lagi Arka pulang.

Hanya itu respon Arka atas ucapan Adi, ia lebih memilih menurut saja karena tidak ingin membuat perdebatan dengan sang papa.

Terdengar suara sambungan yang terputus pertanda Adi telah mematikan sambungannya.

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang