24. Possesive Dad

205 26 1
                                    

"Kamu punya pacar???"

Adi Gerald Fernand & Nattan Andrean

Arka tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tapi sebelum itu ia akan pergi ke Rumah keyfa terlebih dahulu untuk menjemputnya, agar mereka bisa berangkat bersama.

Arka mengenakan jaket hitam yang biasa ia kenakan, dan tentu saja membuat dirinya semakin terlihat keren ketika mengenakan jaket hitam itu, kemudian ia beralih mengambil kunci motor sport warna hitam di atas nakas.

Arka merasa sudah siap untuk pergi, ia keluar dari kamarnya, menuruni satu persatu anak tangga dengan cepat. Ia sudah sangat ingin bertemu dengan Keyfa untuk meminta maaf soal kejadian kemarin.

Sebelum pergi, Arka tentu saja pamit terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya dan kedua sodaranya yang tengah menikmati sarapan.

"Ma,Pa, Arka berangkat dulu" pamitnya sambil menyalami tangan Adi dan Arini.

Kemudian ia beralih menatap Raka yang sama sekali tidak melihat ke arahnya, atau bahkan Raka justru menganggap bahwa tidak ada Arka disana.

"Buru-buru banget,Kak" ujar Elisya apa adanya, karena ia sendiri sedikit aneh dengan sikap kakaknya yang biasanya ikut sarapan terlebih dahulu, namun tidak dengan hari ini.

"Gak sarapan dulu?" tanya Arini.

"Engga, Ma. Arka buru-buru"

"Ah paling juga mau jemput pacarnya"

Uhuuukkk Uhuukkk

Tiba-tiba Adi terbatuk begitu saja ketika mendengar Elisya mengatakan bahwa Arka akan menjemput pacarnya.

"Pa, kamu gak papa?"

Adi hanya menggeleng menanggapi pertanyaan dari Arini, matanya kemudian menatap Arka tajam, "Kamu punya pacar?"

Arka belum menjawab pertanyaan papa nya itu.

Arini tersenyum manis dengan penuh pengertian. "Ya wajar lah Pa, Arka kan udah gede, keren lagi, pasti banyak yang suka sama anak kita"

"Ya tapi ma, mama tau sendiri kan? Kalo Arka itu..."

"Udahlah pa jangan bahas itu sekarang, kita kan lagi sarapan" Arini memotong ucapan Adi, tangan Arini mengusap lengan Adi dengan lembut, beruapaya memberikan pengertian pada suaminya itu.

Adi menghela nafas panjang kemudian tersenyum ke arah Arini, hanya Arini yang dapat merobohkan sikap keras kepala Adi, "Ya sudah"

"Kak, Sya, gue berangkat dulu"

"bareng aja sih kak" rengek Elisya karena ia ingin berangkat ke sekolah bersama Arka.

"Ogah" Elisya mendengus sebal karena jawaban dingin Arka. "Dasar kakak durhaka" umpat Elisya entah untuk ke berapa kalinya ia berkata 'Kakak Durhaka' pada Arka.

Raka seolah bisu ketika ada Arka, ia sama sekali tidak berniat untuk merespon berbagai ucapan adiknya yang satu itu, Raka terlalu rapi menyimpan kekesalan yang luar biasa pada Arka, namun perbedaan sikap Raka yang menjadi dingin padanya seolah sudah menjadi pernyataan yang sangat jelas bagi Arka bahwa Raka tidak menyukainya bahkan saat ini ia sangat membencinya.

***

Keyfa, Revan dan tentunya Nattan sedang menikmati sarapan paginya, Potret keluarga bahagia sangat jelas terlihat, Revan yang sesekali mengeluarkan serangan untuk memancing keributan dengan adiknya, dan Keyfa yang selalu saja membalas perkataan Revan dengan kata-kata yang membuat Revan bingung setengah mati.

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang