9. Usaha lagi

370 56 14
                                    

Kamu tak perlu tau apapun tentang aku, yang perlu kamu tau cukup satu. Aku mencintaimu.

Arka Fernandito

Arka melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Kekesalan akan dirinya sendiri dan kerinduan akan sosok Keyfa tiba-tiba menjalar keseluruh tubuhnya secara bersamaan. Bingung, dan tidak tau harus berbuat apa, itulah satu-satunya yang Arka pikirkan sedari tadi, sungguh Arka ingin mengatakan semuanya pada Keyfa, namun entah kenapa ada sesuatu hal yang kembali menarik keberaniannya. Apakah Arka terlalu pengecut untuk mengakui bahwa dia adalah orang yang sangat penting di masa lalu Keyfa?

Tidak begitu lama diperjalanan Arka telah sampai dirumahnya, dia menyimpan motor kesayangannya itu di garasi yang ada dirumahnya, di dalam garasi yang besar itu berjajar rapi berbagai kendaraan yang mewah, terdapat disana mobil pribadi ayah dan ibunya, dan tidak kalah bagus juga mobil sport berwarna hitam mengkilat seperti tanpa debu sedikitpun baik dibagian luar ataupun bagian dalam,menunjukan bahwa mobil itu sangat dirawat oleh Raka, pemiliknya

Setelah menyimpan motornya di garasi, Arka berlalu dari sana dan memasuki rumah yang besar bagaikan istana dan juga terdapat taman dengan berbagai macam bunga yang dapat dipastikan bahwa itu bukanlah bunga yang murah yang dapat dibeli dengan mudah dipasaran, siapapun yang melihat tanaman tanaman di taman rumah itu Pasti dapat langsung mengira bahwa tidak ada tumbuhan murah yang tertanam disana.

Tanpa ucapan salam sepatah katapun, Arka memasuki rumahnya dengan hati dan pikiran yang kacau, pikirannya masih tertuju pada seorang gadis yang selalu menjadi poros semestanya, pada gadis yang tak pernah sedikitpun pergi dari pikirannya, pada gadis yang dengan segala apa yang dimilikinya bisa membuat Arka jatuh hati.

Selagi pikiran Arka masih tertuju pada keyfa, tanpa Arka sadari ada sosok yang sedari tadi dengan mata elangnya yang tajam sedang memperhatikan Arka, mulai dari Arka membuka pintu, berjalan dan menaiki tangga, Mata jeli laki-laki itu tak pernah sedikitpun teralihkan dari anaknya.
Dia memperhatikan Arka dengan raut wajah bingung dan tak mengerti, meskipun dia tau anaknya memiliki sifat yang dingin tetapi dia tidak pernah melihat raut wajah Arka seperti ini, Arka yang murung, sedih dan sedari tadi selalu saja menundukan wajahnya seperti sedang membawa beban yang berat. Terakhir dia melihat Arka seperti ini adalah saat 12 Tahun yang lalu saat Arka baru saja kembali dari indonesia dan kemudian menetap bersamanya di Australia.

"Arka!!!", suara laki-laki paruh baya itu seketika membuyarkan pikiran Arka, tentu saja Adi tidak akan membiarkan anaknya terlihat kacau seperti itu.

Arka seperti tidak mendengar panggilan papanya. Ia tetap saja menaiki anak tangga menuju kamarnya satu persatu dengan langkah yang cukup terbilang lesu.

"Arka sini dulu sayang," kini giliran arini yang ikut memanggil Arka dengan suara lembut penuh keibuan, tetapi hasilnya tetap saja nihil, tidak ada respon apapun dari Arka. Sepertinya Arka masih saja bergelut dengan pikirannya mengenai Keyfa.

"ARKA!!" kini adi kembali bersuara, suaranya terdengar penuh penekanan dan seperti habis kesabaran melihat tingkah anaknya itu. Sedangkan Arka ? Arka tertegun mendengar suara yang cukup keras yang bersumber dari papanya, tentu saja Arka tau bahwa dia telah melakukan kesalahan dengan mengabaikan panggilan sang papa.

Adi menatap wajah Arka lekat dengan tatapan yang sangat tajam, melihat tatapan adi seperti itu sebetulnya Arka juga sedikit takut karena jika papanya itu sudah marah besar maka tidak ada seorangpun yang berani meredam amarahnya.

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang