18. Jebakan

245 26 9
                                    

Please, stop bikin gue khawatir

Arka Fernandito

"Apa kamu masih ingat dengan Renata?" tanya Adi membuat suasana di ruangan itu menjadi penuh ketegangan, ingatan masa lalunya mengenai Renata kembali tersirat di benaknya, sungguh ini bukanlah pembahasan yang Arka sukai.

"Ck" Arka berdecak pelan, mood nya tiba-tiba menjadi buruk setelah mendengar nama Renata. "Papa ngapain sih bahas dia lagi?" tanya Arka dengan raut wajah tak suka nya.

"Bukanlah kamu dulu sangat mencintai Renata?" tanya Adi memastikan bahwa dugaannya tidak salah.

"Itu dulu pa" ujar Arka setengah gusar, "dia udah ninggalin Arka" jelasnya pada Adi berharap agar Adi berhenti membahas Renata.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Adi menatap anaknya lekat, "bukankah seharusnya kamu senang Renata akan kembali?"

Arka membulatkan matanya sempurna mendengar pertanyaan Adi barusan, "maksud papa?"

Adi terkekeh pelan mendengar pertanyaan anaknya itu, "apa kamu tidak mengerti apa yang papa ucapkan barusan?" ujar Adi dengan santainya, "Renata sudah berada di jakarta sekarang"

Arka menatap Adi tak percaya, tentu saja ia sangat terkejut mendengar ucapan Adi baru saja.

Arka mendengus pelan, "setelah dia pergi, buat apa dia kembali?" tanya Arka pada Adi meskipun sejujurnya Arka merindukan sosok Renata tetapi rasa kecewa terhadap Renata mendominasi sekarang.

"Arka gak peduli pa"

Arka bangkit dari duduknya berjalan menuju pintu keluar. mendengar nama Renata saja ia sudah muak apalagi membahasnya.

Melihat tingkah anaknya yang telah keluar dari ruangannya itu membuat Adi menghela nafas panjang, "kamu ini memang keras kepala, tapi bagaimanapun juga kamu harus menerima kembali kehadiran Renata".

Namun bagi Arka wanita yang kini menjadi bagian dari hidupnya. Wanita yang kini Arka benar-benar sayangi dari dulu sampai sekarang hanya Keyfa. Renata baginya hanya bagian dari masa lalu Arka yang menurutnya tidak perlu untuk di ungkit lagi.

Arka juga tidak memungkiri bahwa ia pernah sangat menyayangi Renata dan tentu saja pernah bahagia di samping Renata tetapi seperti yang dikatakan tadi, untuk saat ini rasa kecewa lebih mendominasi.

***

Keyfa saat ini sedang duduk di kelasnya sendirian ia memilih untuk tidak pergi ke kantin karena rasa pusing di kepalanya semakin menjadi-jadi sejak kemarin malam.

Dari luar terlihat seorang siswi yang sepertinya merupakan seorang adik kelas yang berjalan setengah berlari seperti menuju ke arahnya, Keyfa mengernyitkan dahinya.

"Hai, ini kak keyfa kan?" tanya gadis itu dengan nafas yang tidak beraturan.

"iya ada apa ya?" jawab Keyfa dengan suara sedikit serak menunjukan bahwa ia tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja ditambah wajahnya yang pucat semakin kentara jelas di paras cantiknya.

"Ada yang nyariin kakak, dia nunggu di perpustakaan 2 di lantai atas, kayaknya ada yang penting deh kak"

"Hah? Siapa?"

"Gak tau kak aku kurang kenal, Sebaiknya kakak samperin dulu orangnya"

"Yaudah ya kak, aku duluan mau balik ke kelas"

"Eh..."

Keyfa semakin dibuat bingung oleh gadis tadi, bagaimana bisa Keyfa disuruh menemui orang yang tidak ia kenal?

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang