31. Percaya & Berani

196 26 21
                                    

Ketika kamu menyerahkan segala kepercayaan mu pada ku, aku akan berbuat seberani mungkin untuk mempertahankan kepercayaan itu

Arka Fernandito

Keyfa menangis sejadi-jadinya, mengapa semua orang begitu menginginkan ia berpisah dengan orang yang ia cintai? Kata-kata Adi yang meminta Arka meninggalkan Keyfa jelas masih terngiang-ngiang di kepalanya, lalu sekarang? Keyfa sungguh tidak bisa mempercayai hal ini. Kakaknya sendiri pun menginginkan Keyfa berpisah dengan Arka. Di tengah isakannya, Keyfa selalu berfikir. Apa hubungannya dengan Arka membuat orang lain kesusahan? Apa hubungannya dengan Arka membuat orang lain tidak bisa hidup tenang? Keyfa tidak habis pikir dengan kejadian tadi, bagaimana bisa kakaknya sendiri melakukan hal seperti itu? Bukankah sebelumnya semuanya baik-baik saja?

'Ini semua demi kebaikan kalian berdua, asal lo tau.'

'Tanpa gue jelasin pun setelah lo tau kenyataannya, lo bakal ninggalin Keyfa gitu aja, dan gue gak mau itu terjadi.'

Kata demi kata yang di ucapkan Revan, selalu saja di resapi oleh Keyfa dengan baik, apa sebenarnya maksud Revan? Demi kebaikan? Apa Revan mengira dengan mereka berpisah semuanya akan baik-baik saja?
Dan apa yang tidak di ketahui oleh Keyfa tentang dirinya sendiri? Kenapa Revan berkata jika Arka mengetahuinya ia akan meninggalkan Keyfa? Kata-kata itu begitu ambigu, Keyfa sangat sulit memahaminya. Tetapi yang jelas, ia akan selalu ingat ketika Arka berkata 'Apapun yang terjadi aku gak akan ninggalin kamu.'

Keyfa begitu yakin, dalam keadaan seperti apapun, Arka akan tetap bersamanya. Ya, Keyfa sangat meyakini itu.

Tangis Keyfa mulai reda bersamaan dengan pikirannya mengenai janji Arka. Seperti yang Arka bilang, Keyfa hanya harus percaya pada Arka. Dan saat ini Keyfa sangat mempercayai Arka.

"Key, buka pintunya, lo belum makan, lo mau mati?"

"Kenapa lagi ni bocah, bikin gue kesel aja."

Teriakan Revan sedari tadi sebenarnya sungguh menggangu telinga Keyfa.

Bagaimana tidak? Sudah berapa kali ketukan sampai membuat tanganya sedikit sakit karena membuka pintu yang tak kunjung terbuka, sudah sesakit apa tenggorokannya yang sedari tadi meneriaki Keyfa, memintanya untuk segera makan namun tak di sahuti oleh Keyfa.

Revan sangat khawatir dengan kondisi Keyfa.

"Key, kalo lo gak buka ni pintu, jangan salahin gue kalo pintu lo rusak, karena gue bakal dobrak ni pintu. Sekarang juga."

Keyfa memilih mengalah saja, ia berjalan untuk membuka pintu, dan yang Keyfa lihat adalah Revan berdiri dengan membawakan makan dan minum untuk Keyfa. Keyfa hanya memasang Ekspresi datar di tengah matanya yang sembab karena terus menangis.

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang