46. I Will be Back

183 15 14
                                    

Tetaplah hidup, tetaplah bahagia, dan tetaplah bersinar karena begitu banyak orang yang membutuhkan cahaya dari mu.

Mila Nadila.

***

Beberapa hari menjelang Ujian Nasional suasana kelas terasa semakin sepi saja, jika dulunya kelas itu terbiasa dengan kebisingan, keributan, kegaduhan dan hal-hal lain yang sejenis dengan itu, justru berbanding terbalik dengan sekarang, sekarang di kelas Keyfa semua orang sibuk belajar memahami materi yang memungkinkan akan keluar di soal Ujian Nasional nanti. Lihat saja, si Riko yang merupakan siswa ternakal,  terberisik, ternyeleneh dan ter ter lainnya yang mewakili segala keburukan di kelas tiba-tiba taubat dalam satu minggu ini. Tiada hari bagi Riko tanpa menghabiskan waktunya dengan buku buku dan buku. Anak nakal seperti Riko pun memiliki mimpi, dan Ujian Nasional nanti adalah langkah selanjutnya yang harus ia lewati untuk meraih mimpi.

Di saat semua orang di kelas itu sibuk belajar untuk memahami materi, Keyfa justru hanya menatap kosong ke arah buku yang di berada di atas meja nya. Satu soal pun tidak dapat ia cerna dengan baik. Padahal ia bergelut dengan buku tersebut kurang lebih sudah 3 jam.

"Key lo kenapa? Kok malah ngelamun?" tanya Dinda berniat menyadarkan Keyfa.

"Gue gak ngelamun kok." jawab Keyfa apa adanya.

"Terus kenapa soalnya gak lo kerjain?" tanya Dinda lagi.

Keyfa hanya menggeleng lalu tersenyum setelahnya, "Gak papa kok, gue ke luar dulu ya, lapar. Kalo ada guru lo chat gue aja."

Bukan itu alasan sebenarnya. Keyfa hanya tidak ingin terlihat lemah, Keyfa tidak ingin terlalu banyak menunjukan kelemahannya sekarang di depan orang lain, bahkan sahabat-sahabatnya sendiri.

"Perlu gue temenin?" tawar Dinda.

Keyfa kembali menggeleng, "Gue pingin sendiri."

***

Niat Keyfa awalnya hanya ingin makan di kantin, tapi nafsu makan nya tiba-tiba hilang begitu saja, ia justru mengunjungi kelas Arka, berniat untuk menemuinya namun melihat Arka yang tengah fokus belajar membuat Keyfa kembali mengurungkan niatnya.

Aku gak mau ganggu.

Dan berakhir di sinilah Keyfa, di Roof Top sekolah, yang hanya di temani oleh gantungan kunci layangan yang Arka kasih.

"Aka.. Kamu dimana sekarang?"

Keyfa tiba-tiba teringat akan kawan kecilnya itu yang entah berada di mana sekarang, bagaimana keadaannya, ia masih hidup atau tidak pun Keyfa tidak tahu.

Namun yang jelas sekarang, Keyfa sangat merindukan Aka.

Tiba-tiba buliran bening terjatuh begitu saja dari pelupuk matanya. "Kenapa Aku nangis sih ka? Kamu kan pernah bilang kalo aku gak cengeng, tapi kenapa aku nangis tiba-tiba begini?"

Semakin banyak saja air mati yang berjatuhan dari mata Keyfa, "Aka, kalo seandainya kamu disini dan kamu tau keadaan aku sekarang apa kamu bakal pergi lagi? Apa kamu bakal ninggalin aku lagi?"

Keyfa mulai menangis tersedu-sedu, "Kalo Ayah, Bang Revan, sama Arka tau keadaan aku mereka bakal ninggalin aku juga? Apa mereka akan malu kalo aku tetap bersama mereka?"

"Akhir-akhir ini entah kemana perginya kepercayaan diri aku ka? Aku minder kalo deket-deket temen-temen aku sekarang, aku minder karena mereka begitu cerdas, sedangkan aku? Aku udah gak kayak dulu ka otak ku seakan beku, aku serasa jadi orang bodoh sekarang."

Love From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang