Look At Me ✔

Prolog 0.1

Halo, akhirnya Look At Me aku publish lagii hehehe. Akhirnya draftnya kembali seperti semula, selamat menikmati, aku bakalan update 2 hari sekali, kalau lagi good mood, mungkin sehari sekali huehehe.

Perkenalin, namaku Tavisha. Lengkapnya Tavisha Kaelyn, biasa orang-orang memanggilku Avi. Umurku 16 tahun, siswi kelas 2 SMA biasa, di sekolah swasta yang biasa-biasa juga. Orangtuaku baik dan sangat sayang padaku. Bagaimana tidak? Aku adalah anak tunggal yang hadir di rahim mama 6 tahun setelah pernikahan mereka.

Kata mama, beliau sudah hampir menyerah akan kemungkinan untuk memiliki anak, sehingga kehadiranku dalam rahimnya itu bagaikan sebuah keajaiban. Alhasil aku pun sangat dimanjakan. Eits, jangan salah, aku tidak tumbuh menjadi cewek manja nan centil dan hobi membully teman sekelas yang lemah tak berdaya.

Meskipun aku dimanjakan, tetap saja papa dan mama mendidikku dengan keras untuk menjadi manusia yang baik dan berguna kelak di masyarakat. Akan tetapi sayang sekali, sepertinya otakku yang bodoh ini tidak memungkinkanku untuk menjadi lulusan sarjana S2 seperti mereka.

Intinya, aku tidak pernah mencoba dan selamanya tidak ingin mencoba merokok, dugem, apalagi terlibat pergaulan bebas. Aku terlalu sayang pada orangtuaku. Beh, yang betulnya aku terlalu sayang pada diriku sendiri sehingga aku tidak mau merusak tubuhku dengan cara yang sangat tidak etis tersebut.

Selama ini hidupku mulus-mulus saja seperti jalan tol. Yah, tidak mulus-mulus amat sih, jalan tol juga tetap saja berkelok-kelok dan berlika-liku kan? Sori kalau aku salah, maklum di kelas 2 SMA ini bahkan aku sering lupa sin90 itu 1 dan cos90 itu 0. Apa hubungannya, Vi?

Entahlah, aku memang orangnya begini, suka ngebacot tapi nggak tahu yang diomongin itu bener atau nggak, terus yang diomongin itu suka nggak ada hubungannya pula.

Yah, intinya begitu.

Apa intinya, Vi?

Ya, begitu. Ribet amat sih pokoknya dengerin aja deh, nggak usah banyak bacot, cukup aku aja yang berkoak-koak disini. Deal?

Deal. Oke fix.

Jadi ceritanya hidupku itu adem ayem, nggak ada sinetron mama yang tertukar ataupun kembar yang tertukar kayak di SCTV, nggak ada juga romansa berseason 8 kayak Cinta Fitri. Bisa dibilang aku hidup dengan sangat damai, kecuali adanya 2 masalah ini.

Masalah pertama, tubuhku yang terlalu montok untuk cewek-cewek seusiaku. Mama bilang seharusnya aku senang karena semua lemakku berkumpul di bagian tubuh yang seharusnya. Kalian ngerti? Aku bilang terus terang nih, meskipun aku langsing, berperut rata dan berpaha tirus, akan tetapi ukuran dada dan pantatku melebihi normal alias besar.

Dan tubuh ini sering membuatku terlibat masalah yang sama terus menerus sampai-sampai aku sudah enek menanganinya.

Contohnya saja, hari ini. Hariku yang seharusnya damai dan dipenuhi dengan belajar disekolah terganggu, akibat panggilan seorang kakak kelas di depan kelasku waktu istirahat.

"Vi, ada yang manggilin elo tuh." Panggil Mega, salah satu sahabatku dari waktu orok alias masih dalam popok.

"Siapa?" sahutku tanpa melihat. Aku sedang menyalin tugas biologi yang seabrek sejak awal waktu istirahat dan waktuku tinggal 15 menit lagi untuk menyalin 3 lembar kertas folio timbal balik yang penuh dengan tulisan Mega yang kecil-kecil dan imut, seimut semut yang lagi ngemut gula.

Wajar saja dong aku tidak punya waktu untuk menengadahkan kepalaku agar tulisanku tidak lebih cakar ayam lagi daripada ini.

"Itu tuh."

Dasar Mega sok-sokan misterius. Apa sih salahnya nyebut nama doang? Kayak misalnya tuh si Bejo nyariin elo atau si Budi atau siapa kek. Bikin kesal saja, untung karena aku masih harus menyalin pr nya sehingga aku masih menjawabnya dengan sabar.