-Hana's POV-
"Halo, mau pesan apa ?" tanya pelayannya sambil memberikan menunya.
"Emm aku pesen ini, ini, ini, ini, ini dan ini. Minumnya ini 6 yaa," kata Jeongkok sambil menunjuk gambar di menunya. Diapun menutup menunya dan memberinya ke pelayannya.
"Baik, di tunggu ya pesanannya," kata pelayannya sambil mengambil kembali menunya dan pergi ke arah kasir.
"Banyak banget mesennya," kata Ludes.
"Iiihh pelit banget sih, Ludes," ucap Jeongkok.
"Iya deh cukup hari ini aja ya," kata Ludes.
"Ini dia," kata pelayannya sambil membawa daging mentah yg banyak dengan ukuran yg besar. Pelayannya menaruh dagingnya di meja.
"Woaah," kata kami semua sambil melihat ke arah daging yg banyak.
Pelayan itu melayakan apinya. "Selamat menikmati," kata pelayannya dan berjalan pergi.
Kami menaruh dagingnya diatas panggang-an. Kamipun makan.
"Hana kok makannya dikit banget ? " tanya Jaeseung.
"Kamu udah kenyang ?" tanya Tehyong.
"Masih mau nambah ?" tanya Jeongkok.
"Mau lagi ?" tanya Sehuk.
"Ambil aja sepuas kamu," kata Ludes.
"Eh, aku udah kenyang kok, bener. Makasih banget," kataku.
"Pantes aja kamu kurus ya," kata Jaeseung.
"Aku dari kecil begini, kalo kebanyakan makan nanti muntah," kataku.
"Makanannya udah abis nih kita pulang yuk," ajak Tehyong.
"Eh tunggu, wefie dulu dongg," ajak Ludes.
OMG !! Kita mau wefie !! Kyaaa jadi deket dong posisinya. Aduh seneng bangeett.
"Pake handphone aku aja," kata Jeongkok.
Jeongkok mengulurkan tangannya yg panjang.
"Hana, dul, set," kata Jeongkok lalu memencet tombol shoot.
"Wah mau liat dong hasilnya !" kataku.
Aku dekeeettt banget sama Jaeseung ! Gak ada 1 cm !
"Yuk pulang," ajak Tehyong.
Kamipun naik ke mobil dan pulang. Aku masuk ke dorm mereka lagi.
"Hana, kalo mau sesuatu bilang aja ya. Aku bakal kabulin kok," kata Jeongkok.
"Umm, aku mau sesuatu," kataku.
"Apa ?" tanya Tehyong dengan mata yg berbinar-binar.
"Bolehkah kita menjadi teman ?" tanyaku ragu.
"Hahahahaha," Ludes tertawa.
"Hana, memang daritadi kita ngapain ?" tanya Sehuk.
"Han, kita memang teman kan ? Kalau kami bukan temanmu, gak mungkin kami ajak ke dorm. Apalagi jalan2," kata Jaeseung sambil mengelus-elus rambutku.
"Mau lebih dari teman juga boleh kok," kata Jeongkok.
"Haha, maafkan anak ini ya," kata Jaeseung sambil memukul kepala Jeongkok.
"Hahahaha," tawaku malu.
"Hanaa ! Lagi libur kaann ?" tanya Ludes.
"Iyaa ! Teman2ku pada balik ke negaranya. Aku 2 minggu lagi baru berangkat. Jadi, aku sendirian deh," kataku sedih.
"Siapa bilang kamu bakal sendiri ?!" kata Tehyong.
"Hah ?" tanyaku bingung.
"Kamu nginep aja disini !" kata Tehyong.
"Hah ?!" kataku kaget.
Omaigaatt aku bakal nginep di dorm mereka ?!
"Mau kann ?" tanya Jaeseung.
"Mau sih, kalo boleh," kataku.
"Tentu saja boleh," kata Sehuk.
"Yey ! Tapi, aku tidur dimana ?" tanyaku.
"Mau denganku ?" tanya Jeongkok sambil menggoda.
"Hey ! Kamu sama Jaeseung aja yaa," kata Ludes sambil menutup mulut Jeongkok.
"Aahh ! Ayo !" kata Tehyong sambil mendorongku dan Jaeseung untuk masuk ke kamar
"Yup, mereka mengunci kita di dalam," kata Jaeseung.
-Author Notes-
Jangan lupa vote dan komen yaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Dream [COMPLETED✔]
Romantizm[COMPLETED] Hana, kelas 1 SMA, sering dibully, gak populer, gak punya temen. Tapi hidupnya berubah semenjak dia jadi trainee dan pindah ke Korea. Bertemu Jaeseung dan BOSS adalah hidup yang baru baginya. Sampai dia sadari kalau "hidupnya" yg selama...