Chapter 57 : Lucky

650 24 3
                                    

-Hana's POV-

"Honey, aku tau mungkin aku menembakmu terlalu cepat. Dan aku mau dengan hubungan kita sekarang, kita bisa mengenal lebih dekat lagi. Aku akan berusaha untuk lebih mencintaimu," ucap Jaeseung sambil mengenggam tanganku.

"Ah iya, aku juga benar2 kaget. Aku kira kau hanya bercanda, ternyata tidak. Aku juga akan belajar mencintaimu lebih dalam," jawabku.

"Jujur saja, aku benar2 belum berpengalaman dalam hal percintaan. Jadi, aku akan berusaha semaksimal mungkin," katanya.

"Aku tau," ucapku.

"Jae Jae," panggilku sambil melihat Jaeseung yg sedang mengaduk-aduk kopi itu dengan sedotan.

"Eung," jawabnya sambil melihat kearahku.

"Apakah aku boleh memberitahu sahabatku kalau aku berpacaran denganmu ?" tanyaku.

"Hmm, itu aku juga tidak tahu. Sebaiknya, jangan dulu," jawabnya.

"Oh, baiklah," ucapku.

"Honey, ceritakan dong kehidupan sehari-harimu di Indonesia," katanya.

"Baiklah. Aku ceritakan secara garis besar aja ya. Ibuku adalah
ibu rumah tangga. Ayahku kerja di luar kota. Dia hanya pulang se-sempatnya. Kakak laki2ku kuliah di Singapore. Dia mendapat beasiswa. Adik perempuanku masih SD kelas 3. Kami hanya keluarga sederhana," ceritaku panjang lebar.

"Aku punya sahabat, namanya Lisa. Aku bersahabat dengannya dari TK. Lalu saat aku mau masuk SMA, aku dan dia pindah sekolah. Aku mendapat sahabat baru lagi, Dave dan Johnny………..," tambahku.

Aku menceritakan semuuuanyaaa. Aku juga memberi tahu sifat2 mereka. Aku akhirnya memberi tau kalo aku suka sama Johnny. Reaksinya biasa saja. Mukanya datar dengan tatapan dingin.

"Begitulah ceritanya," kataku sambil menghela nafas.

"Kalau ceritamu ?" tanyaku.

"Ibuku adalah seorang wanita karir. Ayahku juga adalah seorang karyawan. Kakakku adalah anak yg pintar. Sangaat pintar. Tadinya dia mau sekolah di Jerman, tapi gak jadi. Dia bilang dia gak mau memberatkan orang tua. Seiring berjalannya waktu, ayahku membangun perusahaan sendiri dan sukses," ujarnya.

"Aku sekolah di SOPAyam. Ludes juga sekolah disitu. Dan kami menjadi sahabat. Dulu, aku bisa dianggap cowok populer. Di sana, aku bertemu dengan cinta pertamaku. Aku tidak pernah bertemu seseorang seperti dia. Dia… extrovert, ceria dan ramah," tambahnya.

Aduuh ! Kenapa dia jadi ngomongin cewek sih ?! Benar2 beruntung itu cewek.

"Tapi sayangnya, dia sudah ditembak cowok lain. Yaah, aku mau gimana lagi ? Masa aku rebut ? Yakali punya orang," kata Jaeseung.

"Uuhh, ciaan," ucapku.

"Gak papa kok. Untung aku dapet kamu," ujar Jaeseung.

"Udah habis kopinya ?" tanya Jaeseung.

"Ya," jawabku sambil mengangguk.

Jaeseung langsung berdiri dari kursinya. Akupun ikut berdiri. Dia menggandeng tanganku lalu melihat kearahku dengan senyuman yang manis. Ahh !! Aku sangat beruntung !! Aku juga membalas senyumannya. Kami langsung keluar dari toko tersebut dan berjalan.

"Honey~ kita ke taman yuuk !" ajak Jaeseung.

Aku setuju dengannya. Kita langsung jalan ke taman. Sebenernya, aku gak tau sih tamannya dimana. Jadi aku ikutin saja si Jaeseung. Si Jaeseung kok bawa aku ke halte bus ? Kita harus nunggu bus gitu ?? Tamannya jauh dong ?

Like A Dream [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang