Chapter 34 : Flags

737 27 0
                                    

-Hana's POV-

"Aduuhh dimana lagi yaa ?" tanyaku sambil berjalan.

"Iya susah," jawab Jeongkok.

"Eh, diem dulu," kata Jeongkok menyuruhku berhenti.

Aku dengar ada bunyi yg sedang mendekati kami. Bunyinya semakin dekat. Semakin kencang.

"Lohh, Jeongkok ?! Hana ?!" tanya Tehyong.

"Ish, bikin kaget aja," kataku.

"Eh, kalian udah dapet berapa ?" tanya Jaeseung.

"Umm, baru dua," jawab Jeongkok.

"Kita juga !" ucap Jaeseung.

"Waduuh tinggal satu bendera lagi !" kataku.

Kami langsung berpencar dan mencari benderanya. Aku lari secepat mungkin.

'BRRUAAAKK'

Aku terjatuh karena tersandung. Aduuh sakit bangeet. Lututku berdarah, tanganku juga. Ternyata ada bendera. Bagus deh untung ketemu. Tapi aku kesandung bendera ini. Hueee, huee.

"Hana ?! Kamu gak papa ?" tanya Sehuk yg baru saja datang.

"Ah gak papa kok. Cuman luka dikit," kataku.

"Dikit darimana ?! Sini aku gendong," kata Sehuk sambil mengangkatku dengan kedua tangannya.

Tak lupa aku membawa benderaku. Dia membawaku keluar dari hutan.

'Teeeeeeeeeet"

Bunyi sirene menanda-kan waktu telah habis. Kulihat Jaeseung, Tehyong,dan Jeongkok dari kejauhan. Mereka berlari  sambil membawa bendera.

Sehuk membawaku masuk ke dalam rumah. Dia menaruhku di sofa.

"Sebentar ya," kata Sehuk sambil berlari ke arah dapur.

Mereka semua masuk ke rumah.

"Hana ! Kamu kenapa ?!" tanya Jaeseung panik.

"Ah, aku hanya tersandung," jawabku.

Sehuk dateng dengan membawa hansaplast. Dia berlutut dan membuka hansaplast. Dia menaruh dibagian tubuhku yg luka.

"Selesai !" kata Sehuk.

"Thanks oppa," kataku.

"Okaay ! Grup Jaeseung dan Tehyong, dapet?" tanya Ludes.

"Dapet dua," kata Tehyong.

"Kalo Hana dan Jeongkok ?" tanya Ludes.

"Tigaaa !!" seru kami berdua.

"Pemenangnyaaa…. HANA DAN JEONGKOK !!" kata Ludes.

"YEYY !" teriak kami berdua.

"Gak kerasa udah sore," kata Jaeseung.

"Wah iya," kataku.

'DRAAASSS'

Hujan turun kembali.

"Kita main yg indoor aja," kata Jeongkok.

"Main apa yaa ?" tanya Tehyong.

"Main babi buta aja yukk," ajak Sehuk.

"Ayo ! Yg jaga duluan Hana !" teriak Ludes.

"Okay ! Mana penutup matanya ?" tanyaku.

"Oh ini," kata Jaeseung sambil memberiku sapu tangan warna biru gelap.

Aku berputar 5 kali dan berusaha mencari seseorang. Orang itu tidak boleh kemana-mana. Semuanya diam di tempat.

Aku mencari2 mereka semua dengan tanganku. Aku berjalan pelan2 takut kena barang.

-Jaeseung's POV-

Aku berusaha mencari tempat yg paling aman. Aku berusaha untuk tidak menimbulkan suara. Jadi aku diam saja. Eh, Hana terus mendekat kepadaku. Aduhh aku harus ngapain ?! Aku hanya menarik nafasku.

"Ketemu !" katanya sambil memelukku erat.

Dia membuka penutup matanya dan dia melihat kearahku. Aku melihat kearahnya. Dia segera melepaskan pelukannya.

"Kyaa ! Mianhae !" katanya sambil membungkuk-bungkuk.

"Gak papa," jawabku sambil tersipu malu.

"Umm, kita ada disini lohh," kata Tehyong.

"Oh gitu," jawabku sambil nyengir.

"Giliran Jaeseung !" kata Ludes.

"Ah baiklah," jawabku.

Hana memakaikanku penutup mata. Semua menjauh dariku. Akupun berputar. Aku berhenti dan mulai mencari teman2ku.
Aku berjalan tak menentu. Aku memegang sesuatu. Apa ini ?! Jangan2 ?!

"Aaaahh ! Kamu mesum Jaeseung ! Berani-beraninya kamu terhadapku," teriak Tehyong.

"Aduuh maafkan aku," kataku sambil tertawa.

Aku melepaskan penutup mataku.

"Kyaaa Jaeyong !" teriak Hana.

"Hehehe," tawa Tehyong.

-Author Notes-

'Mang tau apa yg dipegang sama Jaeseung 😏 Silahkan dipikir sendiri yaa :) Jangan lupa vote dan komen ;)

Like A Dream [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang