42

8.4K 492 5
                                    

Yixing masuk membuat Liuxi menatap kearahnya sambil tersenyum. Yixing duduk disebelahnya sambil memberikan sebuah kunci ketangan Liuxi.

"Tidak baik jika anda dan saya sekamar. Saya telah menyiapkan kamar anda tak jauh dari kamar saya. Disana juga sudah ada penjaga yang pandai berperang dan pelayan wanita yang pandai berkelahi untuk mengurusmu dan menjagamu sewaktu saya tidak ada." Ucap Yixing.

"En. Terima kasih." Ucap Liuxi lalu berjalan keluar.

"Kaisar dan Janda Permaisuri mengajak anda untuk ikut makan malam bersama. Apakah anda akan datang?" Tanya Yixing.

"Tentu saja." Jawab Liuxi lalu pergi kekamar yang telah disiapkan Yixing.

Seperti yang Yixing katakan penjaga yang disediakannya mampu berperang dan pelayan wanitanya terlihat kuat. Saat Yixing masuk mereka semua membungkukkan badan mereka dengan hormat.

"Salah satu dari kalian harus pergi kegunung suci dan membawa kembali buku gunung suci serta seruling emas saya yang berada disebuah kamar. Itu misi pertama anda." Ucap Liuxi.

"Budak yang bernama Ji Luo ini akan pergi menyelesaikan tugas pertama dari miss." Ucap Ji Luo lalu pergi dengan cepat.

Liuxi menatap pelayan wanita didepannya semua berjumlah 12 termasuk wanita yang bernama Ji Luo. Ia masih punya beberapa tugas untuk mereka semua.

"Misi kedua adalah membeli topeng yang hanya menutupi mata tidak sampai hidung dan memilih topeng yang bagus serta cantik." Ucap Liuxi.

"Budak bernama Zhang Yi ini akan pergi membelinya untuk miss." Ucap Zhang Yi membungkuk lalu pergi dengan cepat.

Masih ada 10 pelayan wanita didepannya yang menunggu tugas baru. Liuxi menurunkan matanya dengan cepat lalu mengubah auranya menjadi dingin.

"Carikan baju berwarna putih dengan jahitan yang sangat bagus." Perintah Liuxi.

"Chu Mei akan mencarikannya untuk miss." Ucap Chu Mei.

Satu persatu semua pelayan liuxi pergi untuk menjalankan misi yang berbeda beda darinya. Hingga tersisa satu pelayan yang ada didepannya.

"Siapa namamu?" Tanya Liuxi.

"Liu Hua. Apakah ada tugas yang harus saya kerjakan?" Tanya Liu Hua sopan.

"Umumkan kepada Yixing bahwa saya akan menemuinya sebentar lagi untuk mendiskusikan suatu masalah." Ucap Liuxi.

"Saya akan pergi sekarang." Ucap Liu Hua dengan cepat pergi.

Bukankah semua keturunan wanita yang mempunyai nama keluarga Liu adalah penjahit? Bukankah luar biasa sekali bahwa gadis itu dapat menjadi pelayannya.

Suara banyak orang berlutut membuat Liuxi bangun dari lamunannya dan melihat semua pelayan yang ia perintahkan untuk menyelesaikan sebuah tugas sedang berlutut dan memegang barang barang yang ia perintahkan.

"Taruh pada tempatnya. Berikan saya seruling emas saya." Ucap Liuxi.

Ji Luo berdiri lalu menyerahkan seruling emas. Liuxi menggambilnya dan meniupnya beberapa kali menimbhlkan suara yang sedikit merdu dan belum pernah didengar oleh orang lain.

"Miss, Yang Mulia menyetujui untuk menemuinya." Ucap Liu Hua yang tiba tiba masuk.

"Baik. Kalian tetap disini. Tanpa ijin saya kalian tidak diperbolehkan untuk keluar dafi sini." Ucap Liuxi lalu segera pergi menemui Yixing yang sedang menulis sesuatu disebuah kertas.

Tanpa mengetuk, Liuxi langsung masuk dan duduk dihadapan Yixing. Kedatangannya membuat Yixing terkejut lalu secara tak sengaja mencoret kertas tersebut.

"Maaf." Ucap Liuxi singkat.

"Tenang saja, saha baru saja menulis beberapa kata. Jadi apa yang sangat penting membuat Xixi sangat terburu buru? Apakah Yu menemukan anda?" Tanya Yixing.

Setelah mendengar ucapan Yixing,Liuxi mengetuk kepalanya dan menatapnya dengan serius. Yixing sedikit keheranan dengan perlakuan Liuxi.

"Saya ingin uang mengalir tanpa harus lelah." Ucap Liuxi lalu menundukkan kepalanya.

"Saya bisa memberikannya. Jadi apakah hal ini penting?" Tanya Yixing.

"Bukan begitu. Saya ingin membuka sebuah toko besar dan mendapatkan uang setiap harinya. Pertanyaannya apa yang bisa menjadikan toko itu sangat menarik sehingga toko itu dapat sukses?" Tanya Liuxi sedikit heran.

"Barang barang yang ada didalamnya. Kebanyakan orang yang suka berbelanja adalah perempuan! Bagaimana jika anda membangun sebuah toko baju dan perhiasan?" Tanya Yixing.

"Itu bisa saja. Tetapi saya harus mencari banyak penjahit untuk menghasilkan baju yang berbeda beda." Ucap Liuxi.

"Beberapa hari ini saya mendengar gosip bahwa penjahit keluarga Liu sedang mengalami krisis keuangan sehingga tak bisa melanjutkan toko baju mereka. Bagaimana jika memanggil semua penjahit dari keluarga Liu untuk membuat baju dan membayarnya dengan harga yang pantas?" Tanya Yixing.

"Apakah anda mengira saya punya uang yang sangat banyak sehingga dapat membeli sebuah toko besar diwilayah Qing dan dapat membiayai semua penjahit Liu?" Ucap Liuxi kesal.

"Baiklah saya akan membayar semua itu. Tetapi anda harus belajar berkelahi sampai bisa mengalahkan saya. Jika tidak maka saya tidak akan membantu anda mempromosi toko anda." Ucap Yixing sambil tersenyum licik.

Ia sudah pandai bermain pedang. Jadi untuk apa ia belajar kembali? Juga jika ia bisa berkelahi maka apa gunanya? Ada 12 pelayan wanita yang akan melindunginya nanti. Tetapi ia akan belajar berkelahi dan mengalahkan Yixing untuk mendapat promosi pada tokonya.

"Baik. Saya menerima persyaratan anda. Setelah makan malam, maka saya akan berlajar berkelahi. Dan malam itu anda sudah harus membeli tokoh besar diwilayah Qing yang dekat dengan istana Qing. Juga malam ini saya ingin bahwa semua penjahit Liu datang kemari untuk berkerja dengan cepat." Ucap Liuxi.

"Baik saya setuju." Ucap Yixing.

Tanpa menganggu Yixing lagi, Liuxi langsung kembali kekamarnya dan meminum teh yang disediakan oleh pelayannya sambil menunggu waktu makan malam tiba.

***
Luka Weizi sangat parah membuat Pangeran Zhen Guo menyuruh dokter untuk datang dan mengobati punggung Weizi yang luka. Pangeran Zhen Guo juga kembali kedinasti han untuk menggambil ramuan yang efeknya lebih kuat dari obat obatan kekaisaran.

Permaisuri hanya tersenyum karena rencana pertamanya telah berlangsung. Ia hanya tinggal menunggu reaksi dari racun gatal yang ada dibaju Weizi.

"Ibunda, Apakah anda yang melakukan semua ini?" Tanya Pangeran Dongwei.

"Ya. Saya hanya balas dendam karena gadis itu telah melukai Liuxi begitu banyak. Saya melakukan yang biasa akan orangtua lakukan jika anak mereka diperlakukan seperti Liuxi." Ucap Permaisuri.

"Bagaimana jika ayahanda tahu semua ini adalah perlakuan dari ibunda?" Tanya Pangeran Dongwei.

"Saya tidak peduli. Yang dilaporkan pelayan saya adalah fakta jadi kaisar tidak bisa marah kepada saya. Kaisar juga telah lama tidak menghukum Weizi karena ia bersembunyi seperti rubah berbulu domba." Ucap Permaisuri.

"Ibunda, setelah dipikir pikir bukankah mustahil bahwa Liuxi akan kembali lagi. Liuxi pernah membuat keajaiban. Tetapi tidak mungkin bahwa ia akan kembailagi dari gunung suci." Ucap Pangeran Dongwei.

"Tapi nenek tua itu berkata tali yang putus akan menyambung kembali. Bagaimanapun juga saya percaya bahwa Liuxi akan kembali." Ucap Permaisuri.

The Coldest EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang