50

7.8K 455 10
                                    

Liuxi mencuci tangan dan kakinya lalu kembali duduk dikasur. Yixing emnggambil tangannya dengan lembut lalu membuka perban yang Liuxi tempelkan sebelumnya.

"Anda tidak bisa menempelkan perban dengan benar." Ucap Yixing sambil tersenyum.

"Aku bukan dokter. Jadi wajar jika aku tak pandai dalam hal membalut." Balas Liuxi.

"Saya akan datang kesini setiap malam. Karena perbuatan Pangeran Zhen Guo, saya merasa tidak nyaman membiarkan anda sendirian disini." Ucap Yixing.

"Terserah." Jawab Liuxi sambil memperhatikan Yixing yang membalut tangannya.

Yixing tersenyum dan mengikat balutan pada tangan liuxi dengan erat lalu mengacak ngacakkan rambutnya.

"Anda baru saja datang kemari, tetapi banyak kekacauan yang sudah terjadi. Mungkin anda harus memijat kepala saya karena toko anda. Setiap hari, satu buku pasti tebal karena pembelian dai pelanggan." Ucap Yixing.

"Benarkah begitu? Anda bisa menggunakan setengah uang itu. Setengahnya lagi akan saya gunakan untuk membayar semua pekerja." Ucap Liuxi.

"Yang saya inginkan bukanlah uang itu melainkan hati anda." Ucap Yixing.

"Hati saya telah hancur. Dan tidak bisa utuh kembali." Ucap Liuxi sambil menundukkan kepalanya.

"Tetapi saya akan berusaha untuk membuat hati anda kembali utuh." Ucap Yixing dengan semangat. Liuxi hanya bisa tersenyum dan mendorong Yixing keluar.

"Pulanglah. Saya ingin tidur sekarang. Juga saya tidak ingin mengurus semua toko itu lagi." Ucap Liuxi berpura pura ngantuk.

"Saya akan mengaturnya dengan cepat. Sekarang tidurlah." Ucap Yixing lalu keluar dengan cepat.

Air mata Liuxi menetes dengan cepat. Ia tidak ingin memdengarkan semua kata kata itu dari Yixing. Ia hanya ingin mendengarkan "aku menginginkan hati anda." Dari Pangeran Zhen Guo.

Setiap kali Yixing mengucapkan semua itu maka hatinya akan selalu berasa sedih. Liuxi menghapus air matanya lalu menggambil serulingnya dan duduk dijendela. Dengan pelan ia melemparkan serulingnya lalu menangkapnya kembali.

Ia butuh udara segar saat ini. Angin menyapu rambutnya menjadi terbang sedikit. Setelah sedikit lega, Liuxi masuk kedalam dan segera tidur.

***
Rencana Liuxi berhasil. Pada saat ia bangun, istana sedang ricuh dan banyak pelayan yang menggosipkan bahwa Weizi merayu seorang pria lalu melecehkannya. Dari pagi Weizi tidak pernah menunjukkan wajahnya.

Jika saja Weizi tidak berteriak dan merahasiakannya, maka ia tidak akan dalam masalah besar seperti ini. Pangeran Zhen Guo sibuk mencari pelaku dari semua ini. Bagaimanapun Pangeran Zhen Guo mencarinya, tetapi ia tidak menemukan bukti kecuali sebuah kertas misi yang ada didepan kediamannya.

Liuxi dengan santai pergi keistana kerajaan lalu duduk dikursi yang menjadi miliknya dan menunggu semua drama berlangsung.

"Yang Mulia! Maafkan saya jika tidak sopan. Saya ingin menuntut bahwa Putri Weizi menyuruh seorang pembunuh bayaran untuk melecehkan dan membuh Putri Xuemo! Mohon Yang Mulia Kaisar untuk memberikan keadilan! Untungnya miss bisa berkelahi hingga ia lolos dari kejadian tersebut. Miss saya bahkan sedang ketakutan didalam kamarnya!" Ucap seorang pelayan sambil menangis.

Liuxi tersenyum samar. Pelayan Yixing sangat setia dan pandai membuat drama.
Wajah Kaisar menjadi sangat gelap.

"Kaisar ini akan menyuruh Weizi meminta maaf kepada Putri Xuemo." Ucap Kaisar.

"Putri Xuemo tidak akan menerima permintaan maaf. Dia pasti akan membalasnya dengan keci." Jawab Liuxi.

"Maksud anda?" Tanya Pangeran Zhen Guo.

"Jika anda menjadi perempuan, anda memilih dilecehkan lalu dibunuh atau dilecehkan dan dibiarkan hidup kembali?" Tanya Liuxi membuat semua orang berpikir keras.

"Kita tidak bisa menolak perbuatan Putri Xuemo karena Weizi yang memancing kemarahannya terlebih dahulu." Ucap Liuxi.

"Bagaimana anda bisa mengetahui semua tentang Putri Xuemo?" Tanya Pangeran Zhen Guo.

"Karena saya adalah teman dekatnya. Saya mengetahui semuanya tentang dia." Jawab Liuxi.

"Apakah anda punya bukti bahwa Weizi menyewa pembunuh untuk melecehkan dan membunuh Putri Xuemo?" Tanya Kaisar.

"Tentu saja! Saya membawanya." Ucap pelayan itu lalu mengeluarkan kertas kuning yang tanda tangannya sama seperti Weizi.

Liuxi tersenyum penuh kemenangan. Weizi membuatnya hampir mati. Lihatlah ia bisa membalasnya dengan sangat keji sekarang. Ia tidak akan pernah memaafkan siapapun yang menyakitinya.

Kertas itu diambil kaisar lalu dilihat oleh kaisar secara teliti. Tanda tangan itu adalah milik Weizi. Wajah Kaisar semakin gelap dan wajah Liuxi semakin cerah.

"Tidak ada yang bisa dilakukan lagi selain menyuruh Weizi meminta maaf kepada Putri Xuemo. Zhen akan mengirimkan orang untuk menghukum Weizi." Ucap Kaisar lalu kembali duduk dikursi kerajaannya.

"Kurasa Kak Weizi bukan hanya harus meminta maaf kepada seseorang lagi." Ucap Liuxi lalu mengeluarkan sebuah kertas.

Isi kertas itu adalah untuk membunuh Liuxi. Liuxi dapat menjamin bahwa kertas itu adalah kertas asli. Jam pada saat misi itu dibuat juga tertulis disana.Liuxi dengan pelan menyerahkan kertas itu kepada kaisar. Kaisar mengerutkan alisnya lalu memijat dahinya.

"PANGGIL WEIZI KEMARI DENGAN PAKSA!" Teriakan Kaisar membuat banyak orang terkejut kecuali Liuxi.

Weizi ditarik paksa keaula istana dan berlutut dihadapan sang kaisar. Matanya menunjukkan kesedihan dan ketakutan yang mendalam. Liuxi sama sekali tidak berpengaruh pada semua itu.

"Percobaan pembunuhan kepada Liuxi lalu percobaan pembunuhan dan pelecehan kepada Putri Xuemo! Apakah anda berpikir anda bisa melakukan semua hal sesuka anda?! Nama Dinasti Qing akan menjadi hancur jika semua keturunannya seperti anda!" Teriak Kaisar.

"Saya tidak melakukannya!" Jawab Weizi sambil menangis.

"Bukti ada dihadapan anda dan tanda tangan itu serupa dengan punya anda!" Teriak Kaisar marah.

"Ini hanya fitnah. Saya tidak pernah melakukannya." Ucap Weizi.

Liuxi hanya menunjukkan senyum kemenangannya. Ia bersiul sedikit dan seorang pria berbaju hitam datang dan menunduk.

"Katakan, apakah semalam ada yang menuliskan misi untuk membunuh saya?" Tanya Liuxi.

"Ada. Semua misi yang akan masuk harus dilaporkan terlebih dahulu kepada atasan. Setelah atasan saya membaca misi ini, atasan saya melaporkannya kepada Putri Liuxi." Jawab pria berpakaian hitam.

"Kak Weizi, selama ini saya mengira anda sangat baik. Ternyata anda sangat busuk. Ingin membunuh saya karena iri dan benci." Ucap Liuxi sedih.

"Tunggu! Siapa atasan itu? Mengapa dia harus mengatakannya kepada Liuxi?" Tanya Pangeran Zhen Guo.

"Putri Xuemo." Jawab Liuxi.

Bukankah semua ini menunjukkan identitasnya dan Putri Xuemo sangatlah dekat? Liuxi mengungkapkan statusnya dengan benar saat ini. Sekarang ia bukan hanay Putri Liuxi. Melainkan teman Putri Liuxi sehingga statusnya lebih tinggi.

"Saat ini saya harus pergi untuk bertemu Putri Xuemo. Bisa saja masih ada misi bodoh seperti ini." Ejek Liuxi lalu keluar diikuti semua pelayannya.

"Pergi dan bayar orang orang yang membantu rencana itu." Ucap Liuxi.

"Baik." Ucap Chu Mei dengan segsra pergi.

Ia mungkin harus duduk ditamannya dan memikirkan rencana yang sangat menakjubkan saat ini. Tidak lama lagi Weizi pasti akan menyerangnya kembali. Mungkin besok dia sudah mulai mempersiapkan senjata yang lebih ampuh untuk menyerang balik?

"Miss, anda harus mulai berhati hati." Ucap Ji Luo memperingatkan.

"Tenang saja saya selalu berhati hati." Jawab Liuxi tenang.

The Coldest EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang