Guyss...
Maaf kalo author rese ini ga balas beberapa komen kalian. Bukan karena sombong atau apa. Kadang kadang komen kalian ga muncul.
Saya pernah baca ulang komentar dibab sebelumnya dan ada yang nanya: yang betul Meizi atau Weizi? Komennya ini kalo ga salah dibulan Maret. Saya bacanya dibulan April automatis agak ga enak.
Jadi setuju gak kalo buat grup line untuk readers the coldest emperor? Biar komentar kalian langsung kebaca.
Happy Reading 😘😘
Tanda disadari tangan liuxi menarik kaki yang ada dibelakangnya membuat wanita yang mencoba untuk membunuhnya jatuh.
"Putri!" Teriak seorang pelayan tak dikenal lalu membantu gadis yang barusan jatuh.
"Lihatlah anda membuat Putri kami pingsan! Saya akan melaporkannya keraja agar anda mendapat hukuman yang lebih kejam daripada kematian!" Teriak pelayan itu lalu berusaha untuk mengendong gadis yang berusaha membunuh Liuxi.
Liuxi hanya tersenyum melihat kebodohan pelayan itu. Bukankah putrinya yang menvoba mebunuhnya? Pelayan yang seharusnya melayani Liuxi pingsan dipinggiran danau.
Liuxi tak menghiraukan apa yang baru saja yerjadi dan melanjutkan perendamannya. Karena mendengar suara langkah kaki yang banyak, Liuxi langsung memakai bajunya dan duduk diatas batu giok besar.
Seperti perkiraan Liuxi, Yuyu datang bersama beberapa orang. Sedangkan pelayan bodoh itu kembali lagi dengan mata merah dan tangisan yang membuat Liuxi pusing.
"Yang Mulia! Inilah orang yang mencelakai Putri!" Tuduh pelayan itu sambil menunjuk Liuxi.
Sampai sekarang belum pernah ada yang menunjukkanya bahkan memfitnahnya seperti itu,ok? Bukankah tak sopan jika tangan seorang pelayan berani menunjuk sang putri?
Liuxi tak menghiraukannya dan hanya menatap pemandangan yang sangat indah didepannya. Mata Liuxi melirik pelayan itu dengan tatapan membunuh! Bahkan aura disekelilingnya terasa dingin karena tatapan Liuxi.
"Bodoh." Ucap Liuxi lalu berjalan mendekati Yuyu.
"Anda yang mencelakai adik saya?" Tanya orang disamping Yuyu.
"Tidak sepenuhnya benar. Malah adik anda yang pertama kali berusaha untuk membunuh saya." Jawab Liuxi lalu berhenti tepat didepan Yuyu.
"Anda tidak percaya?" Tanya Liuxi.
"Aku percaya." Jawab Yuyu.
"Bahkan jika anda tidak percaya, aku tidak akan marah. Sebaiknya kau katakan yang sebenarnya yuyu." Ucap Liuxi tetap menunjukkan senyumannya.
"Aku percaya padamu." Jawab Yuyu.
Liuxi menyeringai sedikit lalu mengeluarkan belati kecil dari sepatunya lalu berjalan ke arah gadis yang mencoba membunuhnya. Selangkah, dua langkah n, tiga langkah. Liuxi hendak menancapkan belati kecil itu kewanita yang digendong pelayan itu.
"Kyaaaaa!" Teriak wanita yang berada digendongan pelayan.
"Teman akhirnya kau bangun!" Teriak Liuxi lalu memeluk wanita yang berusaha membunuhnya.
Tanpa terlihat tangan Liuxi memegang belarinya dengan erat dan menusuk perutnya.
"Jangan berteriak. Jika and berteriak maka aku akan langsung membunuhmu." Ancam Liuxi dengan suara rendah.
Wanita yang berada dipelukkannya menggepalkan tangannya dan berteriak sakit didalam hatinya.
"Perhatikan lawanmu sebelum membunuh." Ucap Liuxi dengan suara rendah lalu melepaskan pelukkan itu.
Perempuan licik itu langsung berlari kepelukkan kakakknya dan menangis tersedu sedu. Liuxi hanya memutar matanya dan berjalan pergi. Tanpa liuxi sadari beberapa rambut Liuxi menjadi warna putih. Tidak akan ada yang bisa melihat rambut putihnya. Jika semua rambutnya telah berwarna putih maka semua orang dapat melihat Liuxi sebagai gadis tua.
"Kakak bantu saya! Wanita itu mencoba membunuh saya dengan menusukkan belati diperut saya!" Ucap wanita itu.
"Tunggu disana!" Teriak pria yang membela wanita itu.
Semua orang menatap Liuxi. Bibir Liuxi sedikit terangkat samar. Liuxi berbalik dan berjalan santai ke arah pria yang memanggilnya.
"Ada perlu apa dengan putri ini?" Tanya Liuxi.
"Putri?! Apakah kau bercanda?! Kau hanyalah manusia miskin yang kebetulan diselamatkan oleh Tao Shen!" Hina pria itu.
Kedinginan melintasi mata Liuxi. Aura disekitarnya terasa sangat dingin. Menghina putri ini? Oke sedikit tusukan akan membuat hidupnya berada ditangan putri ini!
"Aku adalah Qing Liuxi dari Dinasti Qing. Jika anda masih belum tau maka akan saya perjelas....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Emperor
Ficción histórica#7 in Historical Fiction Aku putri dari Kaisar Dinasti Qing. Liuxi,itu namaku. Entah gosip darimana menyebar dan mengatakan bahwa aku itu jelek dan ceroboh. Aku selalu diam. Kaisar menjodohkanku dengan Putra Mahkota Dinasti Han. Aku hanya diam. Dia...