35

10.4K 607 20
                                        

Tangan Yuyu mengelus wajah Liuxi dengan lembut membuat Liuxi sangat nyaman. Mata Yuyu hanya tertuju pada wajah Liuxi.

"Pada akhirnya anda akan memilih saya atau kekasih anda?" Tanya Yuyu dengan suara rendah.

Air mata Liuxi tiba tiba jatuh membuat Yuyu terkejut. Yuyu dengan pelan menghapus air mata Liuxi. Tangan Liuxi juga sedikit gemetaran.

"Aku rela memberikannya." Gumam Liuxi beberapa kali membuat Yuyu juga ikut merasakan kepedihan didalam hatinya.

"Tenanglah." Ucap Yuyu berusaha menenangkan Liuxi.

"Saya akan membuat anda senang tanpa merasakan kepedihan lagi. Rasa sakit dihati anda akan menghilang untuk selama lamanya." Ucap Yuyu.

Yuyu tertidur lelap disamping Liuxi. Tangannya menggengam tangan Liuxi erat seakan tak membiarkan Liuxi pergi. Karena gengaman yuyu yang terlalu erat, Liuxi terbangun dan melepaskan diri dari Yuyu.

"Nasib baik apa yang saya miliki sehingga bisa bertemu teman seperti anda? Anda selalu ada disisi saya tanpa mengkhawatirkan perbedaan. Mungkin saya adalah orang yang paling beruntung karena bertemu dengan anda." Ucap Liuxi lalu berjalan keluar dengan pelan.

Seorang gadis yang sangat Liuxi kenal berdiri didepannya dengan sombong. Liuxi ingin memuntahkan darah setelah melihat gadis itu.

"Apa yang anda lakukan didalam kamar calon suami saya? Status anda sebagai Putri Liuxi masih belum cukup untuk dapat masuk kemari. Ingat, status saya lebih tinggi daripada anda." Ejek gadis itu.

"Zhou Ziqing! Siapa yang mengatakan saya adalah calon suami anda?!" Ucap Yuyu marah.

"Wu..wu..wu..Putri Liuxi menyombongkan dirinya membuat subjek ini kesal dan membalasnya. Teman, anda tidak boleh marah kepada Putri Liuxi atas kesalahan saya. Maafkanlah Putri Liuxi." Ucapnya sambil mengeluarkan air mata.

Liuxi ingin tertawa sambil memukulnya sekarang. Ziqinglah yang memprovokasi dia sebelumnya. Gadis didepannya saat ini sangat licik dan tidak tau malu.

"Mulai sekarang pertemanan Raja ini dengan anak cucu Dinasti Zhou telah berakhir. Kalian bisa pergi tanpa menganggu Raja ini." Ucap Yuyu lalu menarik kembali Liuxi kedalam kamarnya.

Liuxi mengeleng gelengkan kepalanya dan udara disekitarnya menjadi dingin. Ia sangat ingin membunuh gadis itu sekarang. Liuxi berdiri dengan lurus lalu berjalab kearah pintu sayangnya ia ditahan kembali oleh Yuyu.

"Jangan marah jika tidak kau akan segera tua." Ejek Yuyu membuat Liuxi sedikit tertawa lalu menumbuk perutnya dengan sangat kejam dan efektif. Yuyu langsung mengerang kesakitan sambil menahan perutnya kembali.

"Saya hanya ingin membalaskan dendam saya saja." Ucap Liuxi lalu tersenyum.

"Anda terlalu kejam!" Ucap Yuyu sambil menahan rasa sakit ditubuhnya.

Liuxi tetap diam hingga dia berdiri didekat balkon dan menatap luasnya daratan. Ia ingin melihat ibunya,ayahnya, dan Pangeran Dongwei. Tetapi ia tak bisa kembali lagi.

"Anda merindukan mereka?" Tanya Yuyu.

"Ya. Sangat merindukan tetapi apa yang telah mereka lakukan tidak bisa membuatku kembali kesana lagi. Jika bisa aku ingin melihat mereka tersenyum bahagia." Ucap Liuxi.

Yuyu mengerti dan mengetahui apa yang selama ini terjadi pada Liuxi. Yuyu menggosok punggung belakang Liuxi dengan lembut dan menepuk kepalanya beberapa kali sambil tertawa kecil.

"Saya juga merindukan keluarga saya semenjak kecil. Ayah saya menghilang dan ibu saya tidak bersama saya semenjak kecil dan bahkan mengatakan bahwa saya adalah anak buangan. Tetapi saya mulai menemukan kehidupan disaat anda ada disini. Saya merasakan bahwa istana ini semakin ramai dengan keberadaanmu disini." Ucap Yuyu sambil menatap mata Liuxi dalam.

Mata Liuxi menjadi hangat setelah mendengar ucapan dari Yuyu. Dia mengatakan semuanya sekarang. Yuyu membutuhkannya untuk mengisi kehidupannya bukankah ia sangat berguna saat ini. Lebih baik menjalankan kehidupan seperti ini daripada kehidupan penuh penyiksaan seperti masa lalunya.

"Anda juga orang yang mengisi kekosongan hidup saya setelah saya diusir. Tunangan saya menyukai kakak saya dan saya dengan rela mengorbankan nyawa saya agar dia dapat bahagia. Bukankah lebih baik membiarkan dua orang yang saling mencintai bersatu? Saya pernah bermimpi bahwa saya akan memakai baju pernikahan mewah dengan mahkota phoenix diatas kepala dan menikahinya dengan gembira. Ternyata mimpi itu menunjukkan sebaliknya." Ucap Liuxi sambil tersenyum pahit.

"Kau masih bisa bermimpi tentang prernikahan mewah itu sekali lagi. Tali yang putus masih bisa disatukan walaupun dengan tali yang lain. Kau masih bisa menemukan seseorang yang mencintaimu dengan sangat tulus." Ucap Yuyu.

Liuxi menatap kearah Yuyu sebentar lalu memalingkan wajahnya.

"Saya tidak mempercayai cinta lagi sekarang. Saya hanya bisa berharap semoga dia bahagia bersama kakakku." Ucap Liuxi sedikit tersenyum.

Yuyu mendekati Liuxi tanpa Liuxi ketahui dan menggendongnya kekasur dengan cepat membuat Liuxi terkejut dan tak bisa bergerak. Tangan yuyu menarik dagunya dan menciumnya dengan lama. Yuyu juga tidak memberikan Liuxi waktu bernapas. Entah mengapa ia sangat ingin mencium gadis ini sampai ia merasa puas.

Air mata Liuxi mengair dengan pelan membuat Yuyu menghentikan langkahnya lalu sedikit mundur dan menunduk. Liuxi masih terkejut dengan perlakuan paksa yuyu. Liuxi mundur dengan sedikit ketakutan dan tak sengaja terjatuh.

"Liuxi!" Teriak Yuyu hendak ingin menolong Liuxi.

"Berhenti! Putri ini tidak mengijinkan anda berada didekat saya lagi. Pergilah! Putri ini ingin sendiri.

Jujur saja Liuxi tidak mengerti perasaannya saat ini. Ia tak tau ingin menangis, tertawa atau senang saat ini. Yang jelas pipi Liuxi semakin berwarna merah. Liuxi tak berpikir sampai Yuyu akan menciumnya sekarang.
Liuxi berusaha menenangkan hatinya yang berdegup kencang.

Aku tidak menyukainya bukan? Kenapa menjadi begini? Kenapa ada rasa senang yang seharusnya tidak ada? Perasaan ini membuatnya bingung dan ingin sendiri.

Kembalilah sebelum terlambat
Jangan sampai terjadi
Kisah cinta kita telah terikat
Cinta kita tak akan terpisah

Disaat yang sama Dinasti Qing juga mendengarkan lagu yang baru saja dinyanyikan rubah berekor sembilan. Banyak yang memahat patung Liuxi lalu menyembahnya seperti dewa.

Permaisuri menatap patung Liuxi yang dipahat oleh rakyat sedikit sedih. Ia tak bisa mengembalikan jiwa anaknya yang pergi. Tapi ia yakin akan ada kejaiban dimana Liuxi hidup kembali seperti dulu.

"Ren Yi, siapkan semuanya dengan cepat. Saya ingin pergi kekuil untuk berdoa." Ucap Permaisuri.

"Baik." Jawab Ren Yi lalu menyiapkan segala sesuatu dengan cepat.

Permaisuri berangkat dengan kereta kudanya langsung kekuil dan berdoa. Seorang nenek nenek meminta bantuan disampingnya membuat Permaisuri kasihan dan memberinya beberapa koin emas.

"Tali yang putus akan terpasang kembali. Situa ini akan pamit terlebih dahulu." Ucap nenek tua lalu pergi.

Tali yang putus akan terpasang kembali? Bukankah ini seperti gadis yang mati akan hidup kembali? Permaisuri menemukan sedikit harapan lalu melihat kearah nenek itu pergi. Nenek yang mengatakan hal itu telah pergi membuat Permaisuri sedikit merinding dan segera kembali ke Istana dengan membawa berita baik kepada Pangeran Dongwei.

Meskipun apa yang diucapkan permaisuri tidak begitu masuk akal, Pangeran Dongwei juga berharap apa yang dikatakan nenek tua itu benar adanya.

Hola!

Jangan lupa baca cerita "Stronger Wangfei Love Action"

Thxxxxx

The Coldest EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang