54

6.3K 325 5
                                        

Tiga hari kemudian pelayannya membawa tumpukan buku tentang Liuxi semenjak lahir sampai sekarang. Namun tidak ada lanjutan setelah Liuxi memasuki Gunung Suci. Juga semua ini tercatat dengan aneh. Liuxi lahir dengan rambut putih dan pucat.

Dituliskan bahwa tanpa sengaja Permaisuri Dinasti Qing membunuh seekor anak rubah putih. Kelainan pada Liuxi ada karena kutukan yang diberikan induk rubah atas kematian anaknya. Dengan adanya kutukan itu, jiwa anaknya bisa hidup pada tubuh Liuxi.

Bagaimana bisa ceritanya secara tiba tiba berpindah pada rambut hitam? Disini sama sekali tidak dikatakan bagaimana rambutnya bisa kembali.

Tiga hari cukup untuk membuat Liuxi resmi menjadi murid Dokter Tuhan. Ia diperlakukan lebih baik dari murid dokter Tuhan yang lain. Semua resep obat yang berharga diserahkan kepada Liuxi untuk diajari.

Sepasang tatapan dingin membuat Liuxi terkejut secara tiba tiba. Meskipun ia sama sekali tidak bisa melihat, ia bisa melihat sekelilingnya dengan menggunakan pendengarannya. Ia merasakan seseorang menatapnya dengan sangat mendalam. Namun Liuxi sama sekali tidak bereaksi.

"Pelayan tua ini meminta permintaan maaf karena tidak menyadari kedatangan anda."

Pria dingin hanya menggangguk sedangkan Liuxi tidak tau jawaban apa yang diberikan oleh orang itu. Siapa yang membuat Gurunya yang terhormat sampai berlutut?

Bau darah

Seseorang datang dengan bau darah sedikit namun ia bisa menciumnya dengan sangat baik.

Guci berisi obat yang Liuxi racik sendiri pecah pada saat ditangannya. Baginya Guru terhormatnya adalahnya ayahnya. Siapa yang berani mengancam ayahnya ini? Ia akan maju tanpa takut.

"Xin Yi!" Suara khawatir Dokter Tuhan diabaikan oleh Liuxi.

"Tidak ada yang boleh menyuruh guru yang terhormat berlutut! Siapapun anda bukankah anda yang harus berlutut?!" Liuxi mengganggkat kepalanya dan menatap sosok hitam dengan marah.

"Xin Yi, Bagaimana bisa Yang Mulia Qin yang berlutut kepada Dokter Tuhan?" Pertanyaan Quan Yi membuat Liuxi terkejut dan berlutut.

Yang Mulia Qin?

Orang yang menyelamatkannya adalah Yang Mulia Qin. Juga orang yang menggerakkan hatinya adalah orang yang sama.

"Mohon Yang Mulia Qin memaafkan Xin Yi! Xin Yi sangat tidak sopan!" Pangeran Qin dapat melihat tubuh Liuxi yang bergemetaran ketakutan.

Sebenarnya Liuxi hanya takut Yang Mulia Qin marah kepadanya dan membencinya bahkan tidak ingin melihatnya lagi. Ia takut untuk membayangi jika semua ini terjadi.

"Saya hanya ingin memastikan bahwa anda telah sembuh." Ucapan Yang Mulia Qin membuat wajah Liuxi memerah.

"Xin Yi sembuh dengan sangat cepat jadi Yang Mulia Qin tidak perlu khawatir!" Wajah Liuxi masih saja memerah.

Merasakan Yang Mulia Qin telah keluar dari ruangan, membuat Liuxi menggambil sebotol guci lalu berlarian menggejar Yang Mulia Qin. Tangannya menahan lengan Yang Mulia Qin. Nafasnya naik turun karena Yang Mulia Qin berjalan terlalu cepat.

"Yang Mulia, Xin Yi baru saja meracik pengharum. Anda bisa menggunakan ini untuk menghilangkan bau darah pada tubuh anda." Yang Mulia Qin menyentuh Guci yang Liuxi berikan dengan sapu tangannya. Ia mulai mencium untuk memastikan bahwa ini tidak beracun.

"Nona Xin Yi, apakah anda mempercayai saya?" Pertanyaan itu membuat Liuxi terkejut.

"Tentu saja. Yang Mulia selalu menyelamatkan saya. Itu membuat saya percaya kepada anda. Xin Yi juga sangat ingin berterima kasih atas bantuan Yang Mulia."

Yang Mulia Qin sama sekali tidak mengucapkan apapun dan melepaskan tangan Xin Yi lau pergi tanpa Xin Yi sadari. Dokter Tuhan yang melihat ini dari jauh merasa sedikit kasihan dengan Xin Yi dan berjalan kearahnya dengan pelan.

"Tidak perlu bersedih. Gurumu ini akan selalu membantumu. Pertama tama, Yi'er harus belajar serius tentang kedokteran. Lalu anda akan selalu berada disampingnya untuk terus mengobatinya." Dokter Tuhan dengan pelan mengelus kepala Liuxi.

"Saya tidak ingin hanya mrngobatinya. Saya juga akan melakukan hal yang sudah pernah dilakukannya."

***
"Le..pas..kan Liu..xi."

"Jika saja anda dilahirkan dengan sedikit kepintaran, anda pasti tidak akan termakan omongan itu. Saya melihat bahwa kepintaran bertempurnya hampir dikatakan sempurna. Bukankah saya bisa memanfaatkannya untuk menjadi pelindung saya juga akan menjadi kematian untukmu?"

Pria itu berlutut sambil kesakitan. Ia mempunyai semua luka pada tubuhnya. Matanya hanya menunjukkan kesedihan.

"Saya akan memberimu kesempatan untuk berpikir baik baik. Yang pertama membiarkan ingatan lamanya tetap menghilang dan ia bisa hidup bahagia disini dengan ingatan yang baru. Yang kedua, biarkan dia mengetahui semuanya dan kembali bersedih. Yang perlu anda ingat adalah saat ini dia ada dalam keadaan buta. Anda bisa memilih jawaban anda disaat anda bertemu dengannya."

Yang Mulia Qin tanpa sadar menatap kelantai dengan pandangan dingin. Latar Belakang masalah ini adalah ayahnya yang meninginkan Liuxi menjadi Selirnya. Ia juga bingung kenapa ia malah menyembunyikan dan bahkan melindungi Liuxi.

Atas hukuman, Kaisar ingin menghukum Pangeran Dongwei dan akan terus menyiksanya sampai Liuxi sendiri keluar dari sarang persembunyiannya.

"Bukankah...dengan...melihat...saya, dia..akan...mengingat..segalanya?"

"Ingatan lamanya tidak akan bisa kembali lagi. Juga jangan lupa bahwa keputusan hidup anda juga ada pada tangan anda."

Pangeran Dongwei mengangkat kepalanya dan mengangguk menyutujui.

"Dia yang akan mengobati anda atas semua luka ini. Juga jangan sampai anda mengatakan identitas anda. Mengungkapkan identitas anda berarti mencari kematian anda sendiri. Kaisar mengira anda telah mati karna itu anda harus menyembunyikan identitas anda. Anda juga akan berada disisi Liuxi. Saya tidak bisa menghancurkan hubungan saudara."

Setelah Yang Mulia Qin menyampaikan ucapan dingin itu, ia dengan cepat keluar meninggalkan Pangeran Dongwei yang kembali tersiksa. Sama sekali tidak terdengar teriakan ataupun dari dalam ruangan. Hanya terdengar pukulan yang keras.

"Yang Mulia, anda yakin untuk mempertemukannya dengan Xin Yi?"

Yang Mulia Qin hanya menganggukan kepalanya. Sejujurnya ai tidak yakin tetapi mendengar jawaban Liuxi tadi, ia menjadi yakin untuk mempertemukan mereka berdua.

Ia kembali keruang kerjanya untuk kembali membaca kisah hidup Liuxi dan berusaha menemukan jawaban atas bagaimana Liuxi bisa kembali mendapatkan rambut hitamnya.

"Quan Yi! Jangan mendekatiku! Aku takut dengan itu!" Liuxi berlarian ketakutan dihalaman membuat Yang Mulia Qin tersenyum samar.

"Tampaknya hilang ingatan membuat dirinya menjadi sangat bodoh. Sepertinya Pangeran Dongwei harus mengajarinya tentang semua yang ada didunia ini. Waktu saya terlalu berharga untuk mengajari seorang gadis bodoh."

'Tidak ada yang mengatakan anda harus mengajarinya'

Semua pelayan yang mendebgarkan ucapan Yang Mulia Qin berpikiran sama dan menggelengkan kepala mereka. Bahkan mereka juga menghela nafas pendek.

Yang Mulia Qin terlalu sibuk untuk memperhatikan Liuxi yang sedang berlarian sehingga ia melupakan apa yang sedang dicari olehnya. Liuxi menyihirnya dengan cepat menggunakan kecantikannya.

The Coldest EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang