Putri Chang berkeliling lalu memilih baju yang paling ia sukai. Liuxi tersenyum melihat Putri Chang yang sangat senang.
"Chang Er, jangan terlalu lama memilih atau semua pembeli yang menunggu diluar akan kabur." Ucap Liuxi.
"Baik." Jawab Putri Chang.
"Kirimkan data keuangan kedalam kediaman saya." Ucap Liuxi dingin kepada manager.
"Baik. Saya akan mengirmkannya dengan cepat." Jawab Manager cepat.
Putri Chang membawa 2 baju dengan warna yang sama dan jahitan yang sama. Pelayan toko memasukkan kedua baju yang Putri Chang pilih dengan cepat dan menyerahkannya dengan sopan.
"Seperti biasa, berkerja dengan jujur." Ucap Liuxi lalu membawa Putri Chang keluar.
"Terima kasih." Ucap Putri Chang senang.
Liuxi hanya menganggukan kepalanya lalu membawa Putri Chang masuk kembali kedalam kereta.
"Chang Er, besok saya akan pergi selama beberapa minggu untuk membuka toko didinasti Qing dan Dinasti Han. Anda harus menjaga diri dan jangan selalu menyibukkan Pangeran Yixing. Saat ini Pangeran Yixing harus fokus dengan statusnya yang telah menjadi Pangeran Mahkota." Ucap Liuxi membuat Putri Chang sedikit sedih.
"Kakak perempuan harus segera kembali. Saya dan Kakak Yi sangat kesepian. Jika kakak perempuan tidak kembali maka saya akan mencari kakak sampai dapat." Ucap Putri Chang yang hanya mendapat anggukan dari Liuxi.
Saat kembali, Liuxi menggantarkan Putri Chang kembali. Liuxi menaruh beberapa barang pentingnya didalam sebuah kotak lalu menyuruh beberapa orang untuk menggambilnya. Tangan Liuxi tidak sengaja menyenggol sebuah kertas dan jatuh. Kertas yang diberikan Pangeran Dongwei disimpannya.
Liuxi mengganti bajunya menjadi baju putih dan menggunakan topeng berwarna putih. Liuxi membuat rambutnya setengah ikat. Kali ini giok yang digantung bukanlah giok bernama Xuemo melainkan Liuxi. Liuxi juga menggantung seruling emasnya.
"Ayo kita pergi sekarang." Ucap Iiuxi membuat semua orang cepat menaiki gerbong.
Kali ini hanya Ji Luo yang berada disampingnya. Yang lain berada digerbong belakang. Tangan liuxi menggambil kertas kuning dari kantongnya lalu membacanya dalam hati.
Kertas yang diberikan pangeran dongwei bukanlah tulisan pangeran Dongwei. Melainkan tulisan Pangeran Zhen Guo. Mata Liuxi menjadi sangat dingin. Apakah isi kertas ini adalah surat cinta atau puisi?
Liuxi tidak memperdulikannya lagi lalu kembali menyimpannya. Ji Luo melihat perubahan ekspresi Liuxi dan mengerti. Ia sedikit jauh dari Liuxi.
"Anda sudah mengabarinyakan?" Tanya Liuxi.
"Sudah." Jawab Ji Luo singkat.
Setlab mendengar jawaban Ji Luo, Liuxi menutup matanya tetapi tidak tidur. Apa ekspresi Pangeran Zhen Guo disaat ia kembali? Apakah ia senang?
"Anda bisa pindah gerbong. Saya sedang tak ingin diganggu." Ucap Liuxi membuat Ji Luo segsra keluar dari gerbong Liuxi dan oindah keerbong khusus pelayan.
Setelah Ji Luo keluar, air mata Liuxi mengalir dengan bebas. Ia membuka topengnya dan menggambil belati. Tanpa sadar Liuxi menggoresnya didekat matanya dan merasakan rasa sakit sedikit.
Ia menghapus darah pada wajahnya tetapi bekas darah tetap ada. Liuxi menggambil bubuk obat pada kotak obat dan mengoleskannya dengan pelan. Setelah menggoleskannya Liuxi kembali memakai topeng putihnya.
"Orang yang berbeda akan muncul sebentar lagi. Liuxi yang dulu telah mati digantikan dengan Liuxi yang berdarah dingin dan kejam." Gumam Liuxi kecil.
Ia akan membalas Weizi yang selalu menyakitinya dari belakang dan membodoh bodohinya. Ia tidak peduli lagi tentang cintanya yzng bertepuk sebelah tangan. Ia hanya akan membalas dendam atas apa yang ia rasakan.
"Pergi ketoko baju saya yang didinasti Qing terlebih dahulu." Ucap Liuxi.
Mata Liuxi mengarah kesemua topeng yang ada diatas meja. Liuxi melepaskan topengnya lalu memakai topeng berbentuk rubah. Liuxi membuka bajunya lalu memakai baju berwarna biru muda. Ia mengganti Giok nama yang digantungkan dibajunya menjadi 'Xuemo'
Hanya dalam beberapa jam saja Liuxi sudah sampai ditoko barunya. Toko yang harus membuatnya berlatih dengan keras hingga bisa mengalahkan Yixing dan itu semua tercapai. Liuxi dengan pelan turun dari gerbongnya. Chu Mei dengan cepat masuk dan melihat suasana toko yang ramai.
"Biarkan saja." Ucap Liuxi membuat Chu Mei kembali berdiri dibelakangnya.
Disaat Liuxi masuk, ia melihat sosok wanita yang sangat ia kenal dan ia benci bersamaan sekelompok wanita lainnya sedang sibuk memilih baju.
"Miss, baju yang anda sentuh itu telah saya beli." Ucap Liuxi membuat Weizi menghadapnya dengan tatapan sombong.
"Baju ini masih ada disini berarti anda belum membelinya!" Ucap Weizi sambil menunjuk Liuxi.
Ji Luo maju dengan sombong memukul tangan Weizi turun lalu merebut baju yang dipegang oleh Weizi sebelumnya. Liuxi tersenyum sedikit. Untungnya pelayannya mengerti dan menambahkan sedikit drama.
"Anda bisa bertanya kepada manager apakah Miss saya telah membeli ini atau tidak!" Ucap Ji Luo.
"Jika begitu saya akan membayar harganya dua kali lipat!" Teriak Weizi kesal.
"Seberapapun banyak ands mengeluarkan uang, miss kami tidak akan menjualnya kepada anda." Ucap Ji Luo.
"Kecuali anda berani untuk memberikan Dinasti Qing, maka saya akan dengan senang hati memberikan baju ini." Ucap Liuxi.
"Anda!" Teriak Weizi marah.
"Bagaimana seorang anak selir bisa memberikan Dinasti Qing untuk sebuah pakaian? Dan bagaimana bisa seorang anak selir dengan bergembira masuk kemari tanpa penuh penyesalan telah merebut tunagan adiknya?" Ejek Liuxi.
Tangan Weizi hendak menampar Liuxi trtapi dihentikan oleh manager toko yang sedikit ketakutan. Liuxi hanya tersenyum, inilah sifat asli yang dia sembunyikan selama ini.
"Anda hanyalah orang miskin! Meskipun saya anak seorang selir, status saya lebih tinggi daripada anda." Ejek Weizi.
"Ji Luo, pergi kepengadilan siapkan sebuah kasus melanggar dekrit kekaisaran dan mengejek nama Putri Bai Xuemo. Manager, tendang keluar sampah ini. Meskipun disini adalah wilayah Dinasti Qing, seorang putri selir harus merendahkan diri dan menghormati tamunya. Chu Mei, katakan kepada semua pelayan toko kita untuk tidak menerima pelanggan seperti wanita itu." Ucap Liuxi dingin.
Dengan patuh manager toko menyeret keluar Weizi dengan tidak sopan. Semua pelanggan menyaksikan semua itu langsung berhati hati dan membungkuk sewaktu Liuxi lewat.
"Bawa semua data keuangan diruangan saya." Ucap Liuxi lalu pergi keruangannya.
Liu Hua menyiapkan teh panas dan makanan ringan disamping Liuxi. Liuxi mulai mengecek data keuangan dengan teliti.
"Taruh semua uang kedalam tabungan giok ini. Lalu carikan lebih banyak penjaga yang kuat dan setia untuk menjaga toko ini." Ucap Liuxi sambil mengeluarkan giok berwarna biru.
Kali ini ia akan mengisi semua uang itu kedalam tabungan aslinya. Liu Hua membungkuk lalu dengan cepat pergi membawa 3 pelayan kepercayaan Liuxi untuk menjaga uang itu.
"Chu Mei, carikan perkerja bangunan yang banyak, halaman toko ini sangat luas jadi masih bisa membangun sebuah toko perhiasan. Dan carikan pembuat perhiasan yang paling bagus untuk dijual didalam toko itu." Ucap Liuxi cepat. Chu Mei lagi lagi pergi dan kembali dengan cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/123588228-288-k262672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Emperor
Historical Fiction#7 in Historical Fiction Aku putri dari Kaisar Dinasti Qing. Liuxi,itu namaku. Entah gosip darimana menyebar dan mengatakan bahwa aku itu jelek dan ceroboh. Aku selalu diam. Kaisar menjodohkanku dengan Putra Mahkota Dinasti Han. Aku hanya diam. Dia...