43

7.9K 438 4
                                        

Saat penjamuan makan malam, Liuxi berjalan bersama Yixing untuk pergi makan malam. Kaisar dan Janda Permaisuri menyambut mereka. Disana juga ada Permaisuri yang hanya diam dan jarang berbicara beberapa kata.

"Siapa nama anda?" Tanya Janda Permaisuri.

"Namanya Wu San. Dia berasal dari desa yang dekat dengan gunung suci." Potong Yixing membuat Liuxi mengerti.

Yixing berusaha menyembunyikan identitasnya agar tidak ada masalah diantara kedua kerajaan. Yixing juga yakin bahwa gadis disampingnya belum ingin kembali kerumahnya.

"Kalau tidak salah, saya melihat pin pada rambut anda berbentuk huruf Xi. Apa makna dari pin itu?" Tanya Permaisuri.

"Pin ini berasal dari ibu saya yang bernama Ju Xi Wan. Ibu sangat menyukai nama tengahnya membuatnya membuat pin ini. Sayangnya ibu tidak sempat membuatkan saya pin dengan nama 'San' karena ibu meninggal setelah melahirkan saya." Ucap Liuxi berbohong.

Pertanyaan permaisuri hampir menjadi kecurigaan banyak orang. Setelah mendengar jawaban Liuxi, mereka tak menganggap bahwa itu sebagai kecurigaan kembali.

"Saya mendengar bahwa anda sedang mengalami masalah sehingga Pangeran Yixing membawa anda kemari. Masalah apa yang diharuskan Pangeran Yixing membawa anda kemari?" Tanya Permaisuri.

Bukankah permaisuri ini terlalu curiga? Liuxi mengubah matanya menjadi mata yang sangat tenang lalu menatap mata permaisuri.

"Terjadi pembunuhan didesa saya. Kebetulan pada saat itu Yang Mulia Yixing lewat dan menolong saya." Jawab Liuxi santai.

Karena tidak mendapat jawaban dari makna katanya, Permaisuri menggunakan mata tajam untuk melihat Liuxi. Sayangnya Liuxi hanya terus tenang tanpa merasa takut.

"Bagaimana Pangeran Yixing bisa mengenali anda?" Tanya Permaisuri.

"Mungkin permaisuri harus bertanya kepada Pangeran Yixing untuk mendapatkan jawaban yang permaisuri inginkan." Jawab Liuxi lalu menatap Yixing.

"10 tahun yang lalu gadis yang menolong saya menggunakan pin berhuruf 'Xi' membuat saya teringat kejadian itu dan menolong Wu San dengan cepat." Jawab Yixing santai.

Pertanyaan aneh dari permaisuri terus mengalir tetapi dapat dijawab dengan mudah oleh Yixing. Saat ini Yixing bahkan berani menutup percakapan.

"Makanlah sebelum semua makanan yang ada disini dingin." Ucap Janda Permaisuri untuk mengubah suasana canggung.

Liuxi hanya mencicipi beberapa karena selera makannya menjadi buruk setelah bertemu dengan Permaisuri yang sangat menyebalkan didepannya. Permaisuri hampir sama dengan Guru Xu. Untungnya Guru Xu tidak terlalu curiga.

"Makan malam yang sangat lezat." Ucap Liuxi membuat Janda Permaisuri senang.

"San er makanlah lebih banyak. Semua ini aijia siapkan untuk anda." Ucap Janda Permaisuri semangat.

"Baik. San er akan makan sampai perut san er tak bisa menerima makanan lagi." Ucap Liuxi lalu melanjutkan makan malamnya.

"Besok pagi datanglah ke Aula istana. Zhen harus mengucapkan beberapa kata kepada anda dan memperkenalkan anda kepada seluruh rakyat dan kerajaan tetangga." Ucap Kaisar membuat Liuxi menganggukan kepalanya sopan.

Tatapan mata permaisuri tidak pernah beralih dari mata Liuxi semenjak makan malam ini dilaksanakan. Liuxi tau bahwa wanita didepannya sangat merasa curiga kepadanya lalu berpura pura tidak melihat dan merasa.

"San er, Aijia senang jika anda selalu menjengguk Aijia kapan pun. Pintu kediaman Aijia selalu terbuka untuk anda." Ucap Janda Permaisuri.

"Terima kasih. Saya akan berusaha untuk menjengguk Janda Permaisuri setiap hari." Jawab Liuxi sambil tersenyum manis.

Mungkin tidak selamanya namun hanya sementara. Tak mungkin ia selamanya datang kekediaman Janda Permaisuri seperti budak.

Selesai makan malam Liuxi dan Yixing kembali kehalaman kediaman Yinya dan melatih Liuxi. Pelajaran yang dilatih Yixinf saat ini adalah gerakan yang sangat sulit mengharuskan menggunakan dua pedang yang tajam dan menggunakannya seperti menari.

Berkali kali Liuxi mencoba, ia pasti tidak akan bisa berhasil. Karena tidak ada perubahan, Yixing melatihnya untuk menggunakan panahan. Dengan cara yang sama,Yixing menggunakan 3 anak panah sekaligus dan tepat pada ketiga buah apel dengan jarak yang sedikit jauh.

Sedangkan Liuxi hanya bisa menggunakan 1 panahan dan itu juga tidak tepat pada sasaran. Yixing sedikit terkekeh lalu mengajarkan semua posisi kepada Liuxi. Belum sampai 1 jam, Liuxi telah capek dan duduk ditanah sambil mengipasi dirinya.

"Jika menggunakan posisiku sangat susah, maka cobalah membuat posisi baru buatanmu yang dapat mengalahkan lawan dengan cepat. Posisi itulah yang akan membuat anda menjadi kuat. Tetapi anda juga harus memikirkan posisi cadangan yang tak bisa dipikirkan oleh orang lain agar dapat mengalahkan musuh tanpa hambatan." Jelas Yixing membuat Liuxi mengerti.

"Terima kasih atas penjelasannya. Ayo kita latihan kembali." Ucap Liuxi dengan sangat serius.

Liuxi kembali memainkan kedua pedangnya tanpa tergesa gesa. Serangan Liuxi hampir mengenai Yixing tetapi tidak berhasil karena Liuxi sedikit kaku membuat Yixing menemukan celah untuk kembali menyerangnya.

Serangan yang liuxi lontarkan beberapa kali selalu dapat dihindari oleh Yixing membuat Liuxi kesal lalu berlarian dan berloncat. Yixing berpikir bahwa Liuxi akan menyerangnya dari atas sehingga Yixing menahan dari atas. Sayangnya Liuxi menyerangnya dari bawah dan terkejut.

"Bukankah aku sudah mengalahkanmu?" Tanya Liuxi serius.

"Belum. Ini masih latihan dasar." Ucap Yixing.

"Baiklah saya ingin beristirahat terlebih dahulu." Ucap Liuxi lalu menancapkan kedua pedang itu ditanah dan berjalan kembali kekamarnya.

Kekuatannya tinggal sedikit karena latihan ekstrim yang diberikan Yixing kepadanya. Semua pelayan menyambutnya. Tangan Liuxi melambai keluar membuat semua pelayannya segera keluar meninggalkannya sendiri dikamarnya.

Liuxi membuka jubah luarnya dan melemparkannya sembarangan. Ia melemparkan tubuhnya kekasur yang empuk dan mulai memikirkan semua kejadian yang dia alami.

Jika ia dapat kembali kesana, apakah itu akan tetap seperti dulu lagi? Atau hubungan Weizi dengan Pangeran Zhen Guo semakin hancur? Lebih baik ia tak berharap kembali. Ayah mana yang tega membuang anak kandungnya kegunung suci agar mayatnya dimakan makhluk buas?

Apakah ayah pernah menyesal? Mungkin ia tidak pernah menyesali sesuatu. Dan Ibunda tidak mau melihatnya untuk terakhir kalinya. Yang ia tahu ibu yang baik itu akan menangis untuknya dihadapannya dan memintanya untuk tidak pergi.

Mungkin hanya Pangeran Dongwei yang menginginkannya kembali. Kak Weizi akan membencinya jika ia kembali begitu juga Pangeran Zhen Guo bukan? Mungkin ia hanya bisa menggunakan nama Wu San untuk menghindari keluarganya.

Air mata Liuxi tanpa disadari turun sedikit. Jika ia bisa memutar waktu maka ia ingin kembali dimana pesta itu terjadi dan membakar puisi cintanya. Ia bahkan rela untuk menutup hatinya sedalam dalamnya.

Jika ia dapat kembali lagi kedinasti Qing maka ia akan mengingat semua yang dilakukan Weizi diam diam kepadanya dan membalaskannya. Tetapi itu sangat mustahil. Walaupun ia dapat membalaskan dendamnya kepada Weizi bukankah Pangeran Zhen Guo akan semakin membencinya?

Mata liuxi mulai menutup dan tertidur kedalam mimpinya. Matanya sedikit memerah. Yixing yang bersembunyi dari Luar juga merasakan kesedihan yang dialami Liuxi.

The Coldest EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang